INDOSIAR

Kunjungan media massa elektronik dengan mengunjungi gedung indosiar dan mengunjungi beberapa acara seperti Histeria, Kiss, Kultum, Buaya Show dan liga Serie A juga diajarkan menjadi seorang Jurnalist yang handal

METRO TV

kunjungan media ke gedung METRO TV dan diajarkan menjadi JURNALIST yang profesional

BERFOTO DENGAN UYA KUYA

Disaat sedang berkunjung ke acara Buaya Show kita sempatkan untuk berfoto dengan artis ternama yaitu UYA KUYA

OLEH OLEH

Penyerahan hadiah oleh pihak INDOSIAR kepada ka Dian, selaku pembina PESAT JURNALISTIK

ACARA PEMBUKAAN

Saat menunggu dari pihak INDOSIAR kita sempatkan untuk berfoto dan makan makan

BERTEMU ARTIS

Siapa sangka di sela sela kesibukan di gedung indosiar kita bertemu dengan artis The Changcuters

Sabtu, 28 Agustus 2010

PERS

Ditinjau dari sistem, pers merupakan sistem terbuka yang probabilistik. Terbuka artinya bahwa pers tidak bebas dari pengaruh lingkungan; tetapi dilain pihak pers juga mempengaruhi lingkungan probabilistik berarti hasilnya tidak dapat diduga secara pasti. Situasi seperti itu berbeda dengan sistem tertutup yang deterministik. Dalam buku "Four Theories of the Press" dengan penulis; Fres S. Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Schramm. bahwa Pers dapat dikategorikan menjadi;
1. authoritarian press (pers otoritarian)
2. libertarian press (pers libertarian)
3. soviet communist press atau pers komunis soviet
4. social responsibility press atau pers tanggung jawab sosial.

Pengertian Pers
- arti sempit: media massa cetak seperti surat kabar, majalah tabloid, dan sebagainya
- arti luas: media massa cetak elektronik, antara lain radio siaran dan televisi siaran, sebagai media yg menyiarkan karya jurnalistik.



Menurut pendapat Mc. Quail, di dalam teori pers otoritarian disebutkan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan sebagai berikut :
1) Media selamanya (akhirnya)harus tunduk kepada penguasa yang ada.
2) Penyensoran dapat dibenarkan.
3) Kecaman terhadap penguasa atau terhadap penyimpangan dari kebijakan resmi tidak dapat diterima.
4) Wartawan tidak mempunyai kebebasan di dalam organisasinya.






Sifat Pers
Ideologi atau falsafah yang dianut setiap negara, akan berpengaruh terhadap sifat pers yang ada di negara tersebut. Oleh sebab itu, sifat pers antara satu negara dengan negara lainnya tidak sama. Hingga sekarang paling tidak terdapat 6 (enam) sifat pers yang penerapannya berbeda, yaitu dapat dilihat berikut ini :
No Sifat Pers (Falsafah) Keterangan/Uraian Contoh Negara
1. Liberal Democration press (Pers Demokrasi liberal).
Kebebasan pers dipersepsikan sebagai kebebasan yang tanpa batas. Artinya, kritik dan komentar pers dapat dilakukan kepada siapa saja, termasuk kepada kepala negara sekalipun. Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon misalnya, tumbang setelah dihujat habis-habisan pers AS, karena skandal “ watergate-nya”. Amerika Serikat, Inggris, & negara-negara Eropa.
2. Communist Press (Pers Komunis) Terbentuk karena latar belakang pemerintahan negaranya yamg menitik beratkan pada kekuasaan tunggal Partai Komunis. Dengan demikian, suara pers harus sama dengan suara partai komunis yang berkuasa, dan wartawannya adalah orang-orang yang setia kepada partai komunis. Pers komunis umumnya berada di negara-negara sosialis yang menganut ideologi komunis atau marxisme. Rusia, Cina, Kuba, Korea Utara, dan lain-lain.
3. Authoritarian Press (Pers Otoriter )
Terlahir dari negara penganut politik fasis, dimana pemerintah berkuasa secara mutlak. Pers Otoriter terjadi pada saat pemerintahan Nazi Jerman (1936-1945) yang sangat terkenal kekejamannya. Pers dilarang melakukan kritik dan kontrol kepada pemerintah. Pers hanya untuk kepentingan penguasa. Jerman (Adolf Hitler) dan Italia (Musolini)
4. Freedom and Responsibility Perss (Pers
Bebas dan Bertanggung-jawab)
Istilah ini semula merupakan slogan dari negara-negara barat, yang menginginkan kebebasan pers harus dipertanggungjawabkan kepada kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi karena negara-negara tersebut masing-masing mempunyai pandangan berbeda terhadap pengertian bebas, maka kebebasan pers disetiap negara menjadi berbeda pula, tergantung pada bobot yang dianut oleh masimg-masimh negara.
5. Development Press (Pers Pembangunan) Dimunculkan oleh para jurnalis dari negara-negara yang sedang berkembang (development country) dengan alasan karena sedang giat-giatnya melakukan pembangunan. Namun masing-masing negara tersebut memiliki arah dan tujuan pembangunan yang berbeda. Untuk menyamakan pandangan terhadap pers pembangunan,



Peranan pers antara lain adalah sebagai berikut :

1.Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.

2.Menegakkan nilai – nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebinekaan.

3.Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar.

4.Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.

5.Memperjuangkan keadilan dan kebenaran











Surat kabar pertama di dunia, menurut sejarah jurnalistik adalah Acta Diuma yang terbit tahun 59 sebelum masehi di kota Roma pada Zaman Julius Caesar yang berisi tentang kebijakan-kebijakan kaisar.

Acta Diuma berisi keterangan dari istana, semacam siaran pers, ditulis di sembarang benda, sebab kertas belum ditemukan. Baru setelah kertas ditemukan pertama kali oleh Tsai Lun dan penemuan mesin cetak olah Johan Guttenberg di tahun 1456, surat kabar mulai di cetak.

Surat kabar pertama yang dicetak adalah Relation, diterbitkan tahun 1605 oleh Johan Carolus.

Surat kabar tertua di dunia yang hingga saat ini masih terbit adalah Post - och inrikes Tidnigar dari Swedia yang terbit mulai tahun 1645.

Surat kabar yang mulai menggunakan kertas dan lebih terperinci adalah Journal An Sou de Nouvelle yang terbit di Perancis pada masa Napoleon Bonaparte, abad ke-17, berisi tentang perjalanan tentara Napoleon dari Paris menuju Napoli di Italia.

Namun, banyak orang yang meyakini bahwa tren surat kabar dengan format yang kita kenal seperti sekarang ini, pertama kali dicetak di Inggris tahun 1621.

Adapun surat kabar pertama yang terbit di Indonesia adalah Batavia Nouvelles.
1476.

Sumber:
1. http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/01/definisi-pers.html
2. http://222.124.140.108/forum/index.php?topic=127.0

KELOMPOK 5 FD,FN,WDA,AGF,FY

Maraknya Kejahatan Menjelang Lebaran

Liputan6.com, Jakarta: Lebaran dan tindak kriminal. Ibarat sisi mata uang yang saling berdampingan, berita seputar perampokan sadis terjadi di bulan yang suci ini. Korban tewas sudah terjadi di Medan, Sumatra Utara, dan Cimahi, Jawa Barat. Kejahatan disertai kekerasan bahkan aksi hipnotis kawanan perampok telah menelan kerugian hingga ratusan juta rupiah. Tempat-tempat seperti bank, toko mas, atau lokasi yang menyimpan banyak uang terus jadi incaran pelaku kejahatan [baca: Waspada Perampokan Bersenjata].

Bersamaan dengan aksi perampokan, peredaran uang palsu juga merajalela. Tak tanggung-tanggung, komplotan ini memalsukan uang rupiah hingga dolar hingga miliaran rupiah.

Ada pula kasus penipuan dengan modus arisan Lebaran yang membuat ratusan ibu-ibu marah. Uang yang ditabung selama setahun malah dibawa kabur pengelolanya. Justru uang arisan Lebaran dibawa kabur pengelola arisan Lebaran sendiri.

Akibat meningkatnya aksi kejahatan, masyarakat pun menjadi tidak lagi tenang. Sejumlah warga Jakarta menyatakan prihatin dengan teror dari pelaku kejahatan itu. Mereka meminta kepolisian memperketat pengamanan serta bertindak tegas terhadap para pelaku.

Tidak hanya soal kejahatan, desak-desakan antrean pembagian zakat juga mulai mencemaskan. Di Padang Pariaman, Sumatra Barat, ratusan orang berjubelan demi mendapatkan uang zakat Rp 50 ribu. Meski ada petugas, sistem kupon, dan peringatan dari panitia, tetap saja mereka mulai dari anak-anak, ibu-ibu bahkan sampai nenek-nenek bertindak nekat. Akibatnya anak-anak terpaksa dievakuasi dari antrean.

Bahkan, seorang nenek yang terjepit di tengah antrean akhirnya tidak kebagian uang zakat. Ada pula yang pingsan karena keletihan. Bahkan ada yang terpaksa harus membatalkan puasa demi mendapatkan kupon yang bisa ditukar uang zakat.

Hal inilah yang disesalkan banyak pihak. Mestinya pihak penyelenggara pembagian zakat mengatur pembagian dengan lebih rapi, sehingga niat yang awalnya baik tidak menimbulkan korban.(ADO)






MELATI KIKY ANINDYA

XI IPA U 2

LIMA TIPS MULAI MENABUNG

Membuka rekening tabungan di bank sudah menjadi hal biasa bagi Anda. Namun, dengan seiring meningkatnya kebutuhan hidup, tabungan menjadi rekening penampung sementara saja. Jika begitu Anda perlu berhati-hati, terutama bila Anda sudah berkeluarga. Usahakanlah hidup sehemat mungkin, karena kebiasaan menabung dapat membantu Anda mencapai kebebasan finansial. Berikut tipsnya.

Menurut Lembaga Penasihat Keuangan Pribadi Moolanomy, Pinyo, jumlah bunga yang dihasilkan dari uang tabungan menciptakan angka ajaib, menambah jumlah simpanan Anda lebih cepat dan aman. Cobalah melihat sejenak perhitungan bunga yang ditawarkan, semakin besar keuntungan yang ditawarkan semakin menjadi daya tarik tersendiri. Namun jangan lupa, lihatlah akreditasi bank tersebut.

Kedua, beberapa orang berpikir harus memulai menabung dalam jumlah yang besar terutama untuk dana darurat ataupun uang pensiun. Mulailah dari jumlah uang kecil, hal ini guna mengukur kemampuan Anda sekarang serta membiasakan diri menyimpan uang. Dengan begitu Anda akan mampu mengendalikan pemasukan dan pengeluaran finansial secara rutin.

Ketiga, tekadkan tujuan menabung. Yang perlu dicatat, menabunglah untuk tujuan jangka panjang atau impian yang ingin Anda dapatkan. Seperti memiliki rumah hingga dana pendidikan anak. Catatlah dalam benak Anda dan berdiskusilah dengan pasangan Anda.

Keempat, Gunakanlah rekening tabungan berbeda sesuai rencana. Saat ini, bank telah menyediakan berbagai pilihan produk tabungan seperti dana pendidikan, perumahan, beribadah haji hingga dana pensiun. Jika memiliki dana lebih, bukalah rekening berbeda hal ini memudahkan mewujudkan impian Anda.

Kelima, masukkan dana tabungan bagian dari anggaran Anda. Hal ini memudahkan Anda menghitung pemasukan dan pengeluaran, alhasil, Anda tidak merasa bingung saat membuat pos khusus uang tabungan. SELAMAT MENABUNG

stevano, XI IPS 4

pelaku pembakaran bendera di malaysia

Kabar Internasional
Polisi Malaysia Tangkap Pelaku Pembakaran Bendera RI
Sabtu, 28 Agustus 2010 05:35 WIB

Kuala Lumpur, (tvOne)



Polisi Diraja Malayasia gagalkan aksi unjuk rasa serta pembakaran bendera Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Dua demonstran akhirnya berhasil ditangkap polisi.

Sejak pukul dua dini hari waktu Malaysia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dijaga ketat oleh Polisi Diraja Malaysia. Menurut Kepala Polisi Dang Wangi, Kuala Lumpur. Polisi tetap berjaga untuk mencegah aksi serupa akan terulang kembali, bahkan ia akan menambah petugas serta meningkatkan patroli didepan KBRI.

Aksi unjuk rasa di depan KBRI Kuala Lumpur dipicu oleh aksi pembakaran bendera Malaysia dan pelemparan kotoran manusia ke Kedutaan Malaysia di Jakarta senin lalu. Insiden tersebut memicu kemarahan warga Malaysia. Mereka mengutuk keras pelaku pembakaran dan pelemparan kotoran di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. (Am)pl





YULIA INDAH S.
XI IPA 2

Sejarah Pers Indonesia

Pers Indonesia dimulai Sejak dibentuknya Kantor berita ANTARA didirikan tanggal 13 Desember 1937 sebagai kantor berita perjuangan dalam rangka perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, yang mencapai puncaknya dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Kantor berita Antara didirikan oleh Soemanang saat usia 29 tahun, A.M. Sipahoentar saat usia 23 tahun, Adam Malik saat berusia 20 tahun dan Pandu Kartawiguna. Adam Malik pada usia 21 tahun diminta untuk mengambil alih sebagai pimpinan ANTARA, dikemudian hari Ia menjadi orang penting dalam memberitakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Karena kredibilitasnya, Adam Malik setelah menduduki jabatan semula sebagai ketua Kantor berita Antara, ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan, Duta Besar, Menteri Utama Bidang Politik, Menteri Luar Negeri, Presiden Sidang Majelis Umum PBB, Ketua DPR/MPR dan Wakil Presiden.

Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman. Sedangkan keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, Penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, zaman orde baru serta orde baru
.

Majalah pada awalnya muncul dari daratan Eropa, lebih tepatnya di Inggris pada tahun 1700an. Majalah tersebut telah memuat berbagai jenis tulisan baik fiksi maupun non-fiksi. Penerbitan majalah di daratan Amerika sendiri baru dimulai pada tahun 1741 di Philadelphia. Majalah di awal penerbitannya lebih banyak diwarnai oleh corak politik karena situasi negara yang saat itu sedang dalam masa revolusi. Seiring dengan semakin maraknya majalah, maka semakin meluas pula cakupan dari pembaca majalah. Para pekerja majalah di awal tahun 1900an mulai melakukan “pengambilan lahan” reporter surat kabar. Mereka menuliskan berita-berita yang sifatnya laporan investigatif. Hal ini dinamakan dengan muckraking. Istilah muckraking menjadi populer karena dengan penulisan semacam ini membuat penjualan majalah meningkat tajam karena orang menjadi ingin tahu akan suatu berita yang sensasional.

Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama
Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedang di Ternate pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan radio republic Indonesia. Di kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor (Suluh).

ü Awal Kemerdekaan

Soemanang, SH yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Semuanya terbit dengan satu tujuan, yakni menghancurkan sisa-sisa kekuasaan belanda, mengobarkan semangat perlawanan rakayat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.

ü Zaman orde lama

Pada masa ini, perkembangan majalah tidak begitu baik, kaena relatif sedikit majalah yang terbit. Sejarah mencatat majalah Star Weekly, serta majalah mingguan yang terbit di Bogor bernama Gledek, namun hanya berumur beberapa bulan saja.

ü Zaman orde baru

Awal orde baru, banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya, diantaranya di Jakarta terbit majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis, majalah sastra Horison pimpinan Mochtar Lubis, Panji Masyarakat dan majalah Kiblat. Hal ini terjadi sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang makin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang makin maju.


Sumber : Wikipedia
http://angelicus.wordpress.com/2008/09/24/sejarah-perkembangan-media-massa-di-indonesia-1/
http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1439&Itemid=44

Oleh
Andini Hakim
Annisa Sayyidatul Ulfa
Awaliyah Oktaviani
Riyani Wijaya
Wisny Ima Prasetyo

sejarah pers dunia

KATA orang, pers sudah ada sejak lama. Cikal bakalnya muncul sejak zaman Romawi Kuno (59 SM). Sejumlah catatan sejarah menyebutnya sebagai Acta Diurna, semacam jurnal yang beritanya masih ditulis tangan alias tak dicetak.

Sekalipun cikal bakalnya ada di Romawi, koran edisi cetak sendiri ternyata tak muncul di sana untuk kali pertama. Koran edisi cetak pertama justru dikenal di Cina, bernama Di Bao (Ti Bao) yang terbit sekitar tahun 700-an. Tentu, jangan membayangkan bahwa koran itu mulus dan cantik seperti yang kita lihat setiap hari sekarang, sebab Di Bao dicetak dengan menggunakan balok kayu yang dipahat. Hurufnya aksara Cina. Ahli sejarah sepakat bahwa Di Bao adalah koran pertama di dunia yang sudah dicetak.

Selain hurufnya yang masih kasar, bentuk koran zaman dulu juga juga tak seperti sekarang yang terdiri atas berlembar-lembar halaman. Bentuk koran pada zaman dulu masih sangat sederhana, masih berupa lembaran berita atau disebut newssheet.

Dari sisi isi, juga lebih banyak berkaitan dengan dunia bisnis para banker serta pedagang dari Eropa. Termasuk koran berikutnya, Notize Scritte yang terbit di Venesia, Italia. Saat itu, koran lembaran ini biasanya banyak dipasang di tempat umum. Namun, untuk membacanya warga harus membayar 1 gazzeta. Dari sanalah, konon, muncul istilah gazette yang dalam perkembangannya diartikan sebagai koran.

Era kebangkitan koran lantas terjadi menyusul penemuan mesin cetak oleh Johan Gutenbergh pada pertengahan abad XV. Penemuan mesin yang memudahkan proses produksi ini memicu terbitnya koran-koran di Eropa, sekalipun prosesnya tak sekaligus.

Awalnya, lembar berita yang terbit tidak teratur dan memuat cuma satu peristiwa yang saat itu sedang terjadi. Koran berkala muncul tahun 1609 dengan terbitnya mingguan Avisa Relation oder Zeitung di Jerman. Berikutnya terbit pula Frankfurter Journal (1615). Sampai kemudian lahir Leipzeiger Zeitung (1660), juga di Jerman, yang mula-mula mingguan, kemudian jadi harian. Inilah koran harian pertama di dunia.

Koran lainnya yang kemudian muncul adalah The London Gazette yang terbit di Inggris tahun 1665. Namun koran yang pertama terbit secara harian di Inggris adalah The London Daily Courant (1702), disusul The Times yang terbit sejak abad XVII dan yang pertama kali memakai sistem cetak rotasi.




-sifat pers di Indonesia
1.perjuangan
2.mencerahkan wawasan rakyat
3.bebas mengemukakan apa yang ada
4.bertanggung jawab sosial
5.memenuhi tuntutan globalisasi

-sifat pers di Dunia
1.pers demokrasi liberal = pers memiliki kebebasan secara mutlak dapat mengkritik siapa saja dan dapat menanyakan apa aja.
2.pers komunis = suara pers haruslah sama dengan suara partai komunis yang berkuasa dan wartawannya juga adalah orang yang setia pada partai komunis.
3.pers otoriter = pers ini hampir sama dengan komunis, kalau pers komunis setia dengan partai tapi kalau pers otoriter tundu pada penguasa negara tersebut,
4.pers bebas dan bertanggung jawab = ketika pers mempublikasikan sesuatu mereka juga harus bisa mempertanggung jawabkannya, misalkan dengan memberitakan sesuatu tidak secara
vulgar.


Teori Pers

Teori Pers Otoritarian
Muncul pada masa iklim otoritarian di akhir Renaisans, segera setelah ditemukannya mesin cetak. Dalam masyarakat seperti itu, kebenaran dianggap bukanlah hasil dari masa rakyat, tetapi dari sekelompok kecil orang –orang bijak yang berkedudukan membimbing dan mengarahkan pengikut-pengikut mereka. Jadi kebenaran dianggap harus diletakkan dekat dengan pusat kekuasaan. Dengan demikian pers difungsikan dari atas ke bawah. Penguasa-penguasa waktu itu menggunakan pers untuk memberi informasi kepada rakyat tentang kebijakan-kebijakan penguasa yang harus didukung. Hanya dengan ijin khusus pers boleh dimiliki oleh swasta, dan ijin ini dapat dicabut kapan saja terlihat tanggungjawab mendukung kebijaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan. Kegiatan penerbitan dengan demikian merupakan semacam persetujuan antara pemegang kekuasaan dengan penerbit, dimana pertama memberikan sebuah hak monopoli dan ang terakhir memberikan dukungan. Tetapi pemegang kekuasaan mempunyai hak untuk membuat dan merubah kebijaksanaan, hak memberi ijin dan kadang-kadang menyensor. Jelas bahwa konsep pers seperti ini menghilangkan fungsi pers sebagai pengawas pelaksanaan pemerintahan.
Praktek-praktek otoritarian masih ditemukan di seluruh bagian dunia walalupun telah ada dipakai teori lain, dalam ucapan kalaupun tidak dalam perbuatan, oleh sebagian besar Negara komunis.

Teori Pers Libertarian
Teori ini memutarbalikkan posisi manusia dan Negara sebagaimana yang dianggap oleh teori Otoritarian. Manusia tidak lagi dianggap sebagai mahluk berakal yang mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, antara alternative yang lebih baik dengan yang lebih buruk, jika dihadapkan pada bukti-bukti yang bertentangan dengan pilihan-pilihan alternative. Kebenaran tidak lagi dianggap sebagai milik penguasa. Melainkan, hak mencari kebenaran adalah salah satu hak asasi manusia. Pers dianggap sebagai mitra dalam mencari kebenaran.
Dalam teori Libertarian, pers bukan instrument pemerintah, melainkan sebuah alat untuk menyajikan bukti dan argument-argumen yang akan menjadi landasan bagi orang banyak untuk mengawasi pemerintahan dan menentukan sikap terhadap kebijaksanaannya. Dengan demikian, pers seharusnya bebas sari pengawasan dan pengaruh pemerintah. Agar kebenaran bisa muncul, semua pendapat harus dapat kesempatan yang sama untuk didengar, harus ada pasar bebas pemikiran-pemikiran dan informasi. Baik kaum minoritas maupun mayoritas, kuat maupun lemah, harus dapat menggunakan pers.
Sebagian besar Negara non komunis, paling tidak di bibir saja, telah menerima teori pers Libertarian. Tetapi pada abad ini telah ada aliran-aliran perubahan. Aliran ini berbentuk sebuah Otoritarianisme baru di Negara-negara komunis dan sebuah kecenderungan kearah Liberitarianisme baru di Negara-negara non komunis.

Teori Pers Tanggungjawab Sosial
Teori ini diberlakukan sedemikian rupa oleh beberapa sebagian pers. Teori Tanggungjawab social punya asumsi utama : bahwa kebebasan, mengandung didalamnya suatu tanggung jawab yang sepadan; dan pers yang telah menikmati kedudukan terhormat dalam pemerintahan Amerika Serikat, harus bertanggungjawab kepada masyarakat dalam menjalankan fungsi-fungsi penting komunikasi massa dalam masyarakat modern. Asal saja pers tau tanggungjawabnya dan menjadikan itu landasan kebijaksanaan operasional mereka, maka system libertarian akan dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Jika pers tidak mau menerima tanggungjawabnya, maka harus ada badan lain dalam masyarakat yang menjalankan fungsi komunikasi massa.
Pada dasarnya fungsi pers dibawah teori tanggungjawab social sama dengan fungsi pers dalam teori Libertarian. Digambarkan ada enam tugas pers :
1. Melayani sistem politik dengan menyediakan informasi, diskusi dan perdebatan tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
2. Memberi penerangan kepada masyarakat, sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat mengatur dirinya sendiri.
3. Menjadi penjaga hak-hak perorangan dengan bertindak sebagai anjing penjaga yang mengawasi pemerintah.
4. Melayani system ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan penjual barang atau jasa melalui medium periklanan,
5. Menyediakan hiburan
6. mengusahakan sendiri biaya financial, demikian rupa sehingga bebas dari tekanan-tekanan orang yang punya kepentingan.

Teori Pers Soviet Komunis

Dalam teori Soviet, kekuasaan itu bersifat sosial, berada di orang-orang, sembunyi di lembaga-lembaga sosial dan dipancarkan dalam tindakan-tindakan masyarakat.

Kekuasaan itu mencapai puncaknya (a) jika digabungkan dengan semberdaya alam dan kemudahan produksi dan distribusi , dan (b) jika ia diorganisir dan diarahkan.

Partai Komunis memiliki kekuatan organisasi ini. partai tidak hanya menylipkan dirinya sendiri ke posisi pemimpin massa; dalam pengertian yang sesungguhnya, Partai menciptakan massa dengan mengorganisirnya dengan membentuk organ-organ akses dan kontrol yang merubah sebuah populasi tersebar menjadi sebuah sumber kekuatan yang termobilisir.

Partai mengganggap dirinya sebagai suatu staf umum bagi masa pekerja. Menjadi doktrin dasar, mata dan telinga bagi massa.

Negara Soviet bergerak dengan program-program paksaan dan bujukan yang simultan dan terkoordinir. Pembujukan adalah tanggungjawabnya para agitator, propagandis dan media.

Komunikasi massa digunakan secara instrumental, yaitu sebagai instrumen negara dan partai.

Komunikasi massa secara erat terintegrasi dengan instrumen-instrumen lainnya dari kekuasaan negara dan pengaruh partai.

Komunikasi massa digunakan untuk instrumen persatuan di dalam negara dan di dalam partai.

Komunikasi massa hampir secara ekslusif digunakan sebagai instrumen propaganda dan agitasi.

Komunikasi massa ini punya ciri adanya tanggungjawab yang dipaksakan.


kelompok 1

1.stevano

2.annisa

3.winna

4.kiki

5.tiara

6.indah

Kata-kata motivasi

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan


Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani

Mario Teguh..

(Annisa Sayyidatul Ulfa)