INDOSIAR

Kunjungan media massa elektronik dengan mengunjungi gedung indosiar dan mengunjungi beberapa acara seperti Histeria, Kiss, Kultum, Buaya Show dan liga Serie A juga diajarkan menjadi seorang Jurnalist yang handal

METRO TV

kunjungan media ke gedung METRO TV dan diajarkan menjadi JURNALIST yang profesional

BERFOTO DENGAN UYA KUYA

Disaat sedang berkunjung ke acara Buaya Show kita sempatkan untuk berfoto dengan artis ternama yaitu UYA KUYA

OLEH OLEH

Penyerahan hadiah oleh pihak INDOSIAR kepada ka Dian, selaku pembina PESAT JURNALISTIK

ACARA PEMBUKAAN

Saat menunggu dari pihak INDOSIAR kita sempatkan untuk berfoto dan makan makan

BERTEMU ARTIS

Siapa sangka di sela sela kesibukan di gedung indosiar kita bertemu dengan artis The Changcuters

Sabtu, 30 Juli 2011

MAKAM PARA WALI

Budaya bangsa yang menuntun ke surga

Oleh: Fitri Andani

Bergema langkah kaki ringan melangkah

dengan pasti menuju niat suci

zioroh ke makam para wali.

Pakaian putih, harum minyak melati

terlontar kalimat-kalimat suci

mengaggungkan Ilahi itulah mereka

para jemaah yang berziaroh

ke makam para wali.

Sunyi, adem, tenang hingga merelakan air mata tumpah seketika. Lantunan sholawat dan panjatan doa-doa merupakan kehasan suatu tempat suci yaitu makam para wali.

Di tanah air Indonesia ini perkembangan islam sangat lah luas. Dan tak aneh lagi jika makam para wali tersebar di tanah air ini. Di bulan sya’ban ini bulan yang pas bagi saya karena menjelang bulan ramadhan dan bertepatan dengan liburan sekolah. Dengan rasa syukur, makam para wali dapat di kunjungi yaitu di Ciamis dan Tasik Malaya

Ciamis, Panjalu.

Panjalu adalah salah satu kota kecamtan di wilayah utara kabupaten Ciamis Jawa Barat. Kota ini terletak sekitar 35 km sebelah barat kota kawali.

Wilayah ini berupa dearah perbukitan yang subur, dilereng utara gunung Syawal dengan ketinggian 700 m diatas permukaan laut. Kota ini dikenal merupakan kerajaan kuno sebagai kerajaan Galuh Panjalu

Di Panjalu ini yaitu pemakaman di Nusa Gede Situ tempat makam Prabu Sanghyang Borosngoro (H.Abdul Iman) dan Prabu Hariang Kancana (Sayid Ali bin Muhammad bin Umar).

Para peziaroh untuk mencapai makam tersebut harus melewati sebuah situ. Sebelum melewati situ tersebut para pezioroh disuguhi pernak-pernik dari pedagang kaki lima yang menggiurkan mata untuk meliriknya. Dari mulai kerajinan Ciamis, makanan khas ciamis sampai terasi panjalu yang terkenal mantapnya.

Setelah melewati situ dengan mata yang telah dimanjakan oleh pemandangan yang luar biasa disekeliling situ, para peziaroh disambut oleh gapura makam yang kokoh terawat. Tak sampai di situ para pezioroh harus merelakan kakinya berjuang menaiki anak tangga yang puluhan jumlahnya. Tapi uniknya bukan keluh kesah yang mereka utarakan melainkan kekaguman. Anak-anak tangga tersebut tak digubris, suara burung wallet yang banyak jumlahnya. melayang-layang diudara, bergelantungan membuat perhatian para penzioroh.

Walet-walet itu belum luput dari perhatian para peziaroh langsung disuguhi prasasti dan bangunan wangsit panjalu di Nusa Gede.

Benar saja para peziaroh dari berbgai daerah nampak memenuhi sekitar makam.” Wallet-walet itu bagus banget dan mitosnya yang membuat wallet-walet itu disekeliling makam adalah pohon-pohon disekitar makom ini.” Ungkap Sopian peziaroh asal Bogor .

Menurut kisah turun temurun masyarakat panjalu yaitu terdapat cerita maung panjalu atau Raja Harimau di Pasundaan. Dan di panjalu ini terdapat mata air Cikahuripan dan pemandian Cikahuripan.

Tasik Malaya, Pamijahan.

Pamijahan ini sudah banyak dikenal masyarakat luas. Dan masyarakat bahkan ada yang hampir setiap tahun berziaroh ke pamijahan. Menurut berbagai sumber pamijahan kampung itu dinamakan pamijahan dengan alasan karena tempat tersebut selalu hilir mudik dikunjungi oleh masyarakat luas untuk berziaroh dan waktunya tidak sama. Sehinga suasana disana seperti ikan bertelur. Jadi, arti pamijahan itu adalah “tempat ikan bertelur” . bukan berarti tempat pemujaan.

R. Abdullah Apap bin R. Haji Abdullah Miftah dalam buku yang disusunya menyampaikan bahwa dia menolak apabila para peziaroh ada yang mengartikan kata pamijahan dengan arti pamijahan.

“karena itu dimohon dengan hormat kepada para peziarah yang berkunjung ke pamijaahan bermaksud berziarah berasarkan tutunan agama islam.” Tutur R. Abdullah Apap dalam buku yang disusunya.

Pamijahan sebagai kota kedusunan juga merupakan ibu kota desa pemijahan (yang dulu dikenal dengan sebutan Desa Bongas). Terletak di kecamatan Bantar kalong kabupaten Tasik Malaya, Jawa Barat.

Di pamijahan ini terdapat makom Syekh Haji Abdul Muhyi, Yudanagara dan Syekh Khatib Muhawid Pamasalahan.

Untuk soal pernak-pernik buat oleh-oleh di tasikmalaya ini engga diragukan lagi deh. Dari mulai terminal sampai pintu makom dibalut dengan jejeran pedagang. Dari terminal menuju makom pamijahan jaraknya sekitar 9 Km loh. Eits tapi tenang, dijamin engga akan kerasa cape deh. Mau tau kenapa? Karena kiri kanan pemandangan yang menggiurkan mata yang bisa buat dompet kosong kalau nafsunya tinggi loh.hehe.. Nah kalau gitu apa saja sih yang ada di tasik?.

Ditasik ini bukan hanya ada aneka jajanan aja loh yang ada tapi aneka pakaian juga banyak disini contohnya, batik, kebaya, mukena, pakaian muslim dan banyak lagi loh.

Gua Safarwadi

Satu lagi yang menari dari pamijahan task Malaya yaitu gua safarwadi. Menurut cerita konon dahulu gua tersebut bekas syekh abdul muhyi dan para wali lainya menuju mekah. Saat di pintu masuk saja sudah sesak dengan antrian para jemaah loh. Eits ada yang menarik nih, para jemaah hampir semua membawa derigen, botol minuman dan senter loh. Untuk apa yah?. Lalu ada apa aja sih di dalam gua tersebut? Pertama masuk saja para jemaah harus berantrian panjang dan membungkuk sebungkuk-bungkuknya dan merelakan kaki mereka telanjang. Karena selain pintu gua yang sangat kecil dan super sempit juga didalam sangat licin dan bayak terdapat genangan air. Namaya gua pasti lah gelap. Untuk para jemaah yang tidak membawa senter, mereka dapat membeli senter tersebut dengan harga yang bervariasi loh. Dari mulai Rp. 3000- Rp. 25000. Nah di gua ini juga ada mata air yang banyak berpendapat bahwa air keberkahan. Engga heran kalau para jemaah dengan bersenggol-senggolan tertib mengambil air tersebut. Eits selain untuk diminum banyak yang menggunakanya untuk mencuci muka juga loh.

Ada tempat yang berbeda suasananya dengan tempat mata air tersebut. Jika di tempat mata air tesebut bersuka cita mengambil air keberkahan tapi d tempat lain para jemaah terlihat khusu sunyi, menundukan kepala, duduk diatas tanah yang basah dengan menghadap sebuah celah dari dinding gua.

Menurut Saefudin Sufendi jemaah asal bogor mengatakan bahwa celah tersebutlah jalan sewaktu para wali pulang pergi ke mekah. Dan menimbulkan kepercayaan siapa yang meminta doa kepada Alloh SWT di tempat tersebut akan di jabah doa nya.

Tak habis-habisnya nih ada yang menarik lagi untuk disimak. Tingkah laku para jemaah yag kadang bisa membuat senyum kecil karena berjingkat-jingkit kaki mereka demi kepala mereka bisa menyentuh atap gua tersebut. Memangnya untuk apa yah?. Ternya menurut para jemaah di atap gua itu terdapat bentuk yang menyerupai peci an jumlahnya banyak dengan ukuran yang berbeda. Dan mitosnya bagi yang dapat menyentuh dan sosok ukuran kepalanya dengan peci akan dapat pergi segera ke tanah suci. Wah menarik bukan.?

Bagi umat islam berzaroh ke makam para wali tentulah sangat penting. Karena dengan berziaroh ke makam para wali insya alloh kita akan mendapat syafaat dari baginda Rasullulloh SAW. Kemudian menambahkan banyaknya rezeki dan kesehatan. Bahkan sangat dapat meneratkan keimanan. Sebgai umat islam hal ini harus tetap menjadi budaya bangsa karena bukan hanya untuk budaya dunia tapi budaya yang menuntun ke surga.

oleh Fitri Andani

kelas XI IPS 5

Jumat, 29 Juli 2011

Mahasiswa Universitas Kuningan studi lapangan ke SMA Plus PGRI Cibinong

CIBINONG, PESAT NEWS- mahasiswa –siswi Universitas Kuningan sudah tiba di kampus SMA Plus PGRI Cibinong, kamis pagi (28/7). Rombongan berjumlah 44 orang yang dipimpin oleh Prof Eeng Ahman yang mewakili Prof Surya. Mahasiswa-mahasiswi pasca sarjana tersebut 90% nya merupakan pengemban pendidikan dan beberapa lainya adalah kepala sekolah SMP maupun SMA.

Selain kegiatan studi banding, kesempatan baik tersebut dalam rangka menyempurnakan yang telah diperoleh para mahasiswa-siswi pasca sarjana tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof Eeng Ahman saat diwawancarai setelah selesainya acara. “Sebetulnya ini juga dalam rangka studi lapangan mahasiswa pasca sarjana universitas kuningan.” Ungkap Prof Eeng Ahman

Prof Eeng Ahman mengaku bahwa suatu tujuan dan pembelajaran yang ingin mereka dapatkan ada di SMA Plus PGRI Cibinong. “tentu saja karena ada sesuatu yang kami cari itu ada di SMA ini, yang menurut Prof Surya sekolah ini sudah cukup bagus, berkembang dan menerapkan model-model pembelajaran yang lain dari pada sekolah-sekolah yang lain. Dan itu memang betul, setelah saya melakukan pengamatan disini .” ungkap Prof Eeng Ahman.

Mahasiswa-siswi Universitas kuningan yang berkunjung ke SMA Plus PGRI Cibinong merupakan dari mata kuliah manejement pendidikan dan ada juga ilmu ekonomi. ” Awalnya saya memang ingin mengetahui model-model pembelajaran disekolah ini tapi ternyata kami juga mendapatkan informasi dan pembelajaran lain yang sangat bermanfaat bagi kami. Ternyata disini selain fisiknya yang megah kemudian sumber daya manusianya yang bagus, ternyata manejemen pembelajaran sekolah ini juga cukup baik, sehingga kemajuan-kemajuan diperoleh SMA Plus PGRI Cibinong ini unggul." Tutur Prof Eeng Ahman

Prof Eeng Ahman mengaku sangat tertarik dan kaget dengan koperasi SMA Plus PGRI Cibinong yang luar biasa. “Bagi saya sendiri selain hal yang dijelaskan tadi, ada yang lebih menarik, ternyata ada koperasi sekolah yang cukup bagus yang asetnya sudah miliyaran. Koperasinya cukup bagus dalam menunjang kebutuhan sekolah, baik bagi siswa maupun bagi guru.

Prof Eeng ahman mempunyai latar belakang dari dunia koperasi, ia sangat kaget denagperkembangan koperasi SMA Plus PGRI Cibinong. “Karena sebetulnya saya sendiri saya backroundnya dari koperasi jadi saya sangat kaget melihat perkembangan koperasi disekolah ini. Saya sudah pernah melakukan pengamatan koperasi-koperasi sekolah di bandung yang mereka semua mengaku bahwa koperasinya bagus tapi setelah saya kesini jauh lebih baik koperasi SMA Plus PGRI Cibinong.” Ungkap Prof Eeng Ahman (FRP)

Oleh: Fitri Andani

Kelas: XI IPS 5

Rabu, 27 Juli 2011

Peringatan Isro Mi'raj SMA Plus PGRI Cibinong

CIBINONG, PESAT NEWS-Rabu 27 Juli 2011 SMA Plus PGRI Cibinong menggelar Tabligh Akbar yaitu peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammmad SAW, dan Tharib Ramadhan 1432 H. dikesempatan yang baik ini, SMA Plus PGRI Cibinong juga memberikan santunan kepada 300 yatim dan duafa. Acara dilaksanakan sekitar pukul 07.30 WIB di lapangan upacara kampus SMA Plus PGRI Cibinong. Dengan penceramah Ustadz H. Muhammad Akri. Acara ini dilaksanakan dan didukung dengan kerjasama antara Ekstarkulikuler Agama Islam (EKSIS) dan Osis serta keluarga besar SMA Plus PGRI Cibinong.

Tema acara yaitu Jadikan sholat sebagai konsep untuk membentuk pribadi yang berkarakter, cerdas dan berkualitas. “ temanya komplit bener. Bagus disitu ada semua. Saya yakin jika semuanya itu ada tertanam pada diri kita, hidup kita akan senang dan jauh dari susah.” Ungkap Ustadz H. Muhammad Akri setelah membaca tema tabligh akbar tersebut disela-sela ceramahnya.

kegiatan Tabligh Akbar Isro’Miraj nabi Muhammad SAW merupakan agenda tahunan dan kegiatan rutin di kampus SMA Plus PGRI Cibinong. tapi bukan hanya dari sekedar kegiatan tahunan tanpa makna apapun. “Jangan jadikan kegiatan Isro Mi’raj ini hanya sekedar kegiatan tahunan, tapi bagaimana kita menyikapi dan mengambil nilai filosopinya dan di implementasikan dalam kehidupan.” Ungkap Dr. H Basyarudhin Thyaib M.Pd

Menurut Suryawati Ningsih S.Pd mengatakan bahwa sembako yang diberikan kepada 300 yatim dan duafa, merupakan bentuk sumbangan dari siswa-siswi baru yaitu seluruh kelas X SMA Plus PGRI Cibinong. Sebelum acara tausiyah dimulai siswa-siswi SMA Plus PGRI Cibinong disuguhi penampilan dari tim Marawis SMA Plus PGRI Cibinong dan Bengkel Akhlak Band

Naufal Zulfahmi selaku ketua panitia acara berharap semoga kegiatan ini menjadi motivasi buat kita, untuk jadi pribadi yang lebih baik. Acara Tabligh Akbar juga dihadiri dari beberapa sekolah di sekitar lingkungan SMA Plus PGRI Cibinong diantaranya SMK PGRI 2 Cibinong, SMP Islam Al-Ansor, dan SMPN 1 Cibinong.

Pembahasan yang disampaikan H. Muhammad Akri dalam tusiyah-nya diantaranya mengenai anak yang sholeh, orang yang sukses, dan orang yang berhasil. Siswa-siswi mengaku acara tersebut sangat menyenangkan dan menarik. Mereka mengaku bahwa tausiyah yang disampaikan oleh ustadz H. Muhammad Akri sangat mudah di pahami dan tidak membosankan. Tidak sedikit siswa-siswi yang tersenyum lebar dengan gaya H. Muhammad Akri yang humoris saat menyampaikan tausiyah-nya. “seru, menarik, terus penceramahnya humoris.” Ungkap Tia Azizah siswi dari kelas XI IPA 2. Ia juga mengaku bahwa dia banyak mendapat pelajaran yang bisa dijadikan acuan untuk lebih unggul dalam beretika dan berwawasan.

Usatdz H. Muhammad Akri berharap bahwa SMA Plus PGRI Cibinong semakin pesat dan terus berkembang pesat. Begitu juga dengan siswa-siswi-nya, ia berharap dan yakin hasil didikan dari SMA Plus PGRI Cibinong siswa-siswi-nya menjadi orang sukses yang berhasil. Kemudian ia berharap semoga kebersamaan dalam acara Tabligh Akbar tersebut di Rahmati Allah SWT. (FRP)

Oleh Fitri Andani

kelas XI IPS 5

Senin, 18 Juli 2011

Sekolah rumah kedua ku, sekolah tanah air ku.

CILODONG, PESAT NEWS-Senin 18 Juli 2011 Kepala SMA Plus PGRI Cibinong, Dr. H. Basyarudin Thayib M.Pd secara resmi membuka kegiatan Masa Orientasi Pendidikan Siswa atau MOPD di gedung Gor, Cilodong-Depok. MOPD SMA Plus PGRI Cibinong tahun ini bertemakan “Optimalisasi panca budaya sekolah dan jati diri siswa sebagai basis pengembangan pendidikan berbasis karakter dan budaya bangsa”.

Menurut Dr. H Basyarudin Thayib M.Pd dalam kutipan pidatonya menuturkan bahwa bangsa ini akan hebat dengan pemuda-pemudi bangsanya. Dan pemuda yang hebat adalah pemuda yang sukses. “ Segala sesuatu tanpa semangat dan optimisme tidak akan dapat hasil optimal. SMA Plus PGRI Cibinong diperuntukan bagi siswa-siswi yang sungguh-sungguh ingin bersekolah dan belajar” Ungkap Dr. H Basyarudhin Thayib M.Pd dalam kutipan pidatonya.

Jumlah peserta MOPD tahun ini sebanyak 696 peserta dari berbagai daerah dan bahkan ada siswa yang asal sekolahnya dari daerah papua. “ ada siswa yang asal sekolahnya dari provinsi papua.” Tutur Suryawati Ningsih S.Pd selaku ketua MOPD saat rapat persiapan MOPD pada Kamis lalu (7/7). Selain itu acra ini disukseskan dari semua pihak keluarga SMA Plus PGRI Cibinong. “Panitia Osis 75 orang, Panitia guru 65 orang, lalu PMR 6 orang, paskibra 6 orang, dan Kopasus IT 14 orang.” Ungkap Lingga Nur Pambudi selaku ketua panitia dari Osis. Kemudian kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari ekstrakulikuler SMA Plus PGRI Cibinong yang meliputi paduan suara dari Osis, eskul Japanese Club, dan tim Marawis.

Menurut Murnia Hidayati peserta yang menjadi maskot dari gugus 9 yaitu Bali dengan pakaian selengkap khas Bali kegiatan ini seru dan memotivasi serta sangat melestarikan kebudayaan Indonesia. “ seru acranya ada games nya juga, sekolah pesat beda dari yang lainya soalnya tersa lebih kebudayaanya.unik saya sampe dari setengah lima pagi siapin kostum ini dan itu bagus banget ngingetin kebudayaan sendiri.” Ungkap Murnia Hidayati yang bercita-cita menjadi dokter.

Selama kegiatan berlangsung para peserta Nampak menikmati acara tersebut tapi tak sedikit siswa yang masih mengobrol. “ hari ini lumayan menyenangkan tapi peserta masi kurang aktif mungkin masi terbawa suasana dari SMP nya masing-masing.” Komentar Lingga Nur Pambudi saat ditemui disela-sela akhir acara. Ia juga berharap para peserta dapat bersosialisasi dengan baik.

Menurut Wandi Muhammad Jaeni peserta yang menjadi maskot gugus 3 yaitu Sumatra Barat dengan pakaian adatnya berharap lebih aktif dan seru. “ Tidak ada lagi Negeri atau swasta, tanggung jawab dan pelayanan sama. Tidak semua sekolah swasta jelek dan tidak semua sekolah negeri bagus. Kita anak Indonesia, kita bangsa Indonesia. Tapi wawasan kita global. Itu yang ditanamkan.” Ungkap Dr. H. Basyarudin Thayib M.Pd selaku kepala SMA Plus PGRI Cibinong dalam kutipan pidatonya. (FRP)

Minggu, 17 Juli 2011

Ayah aku capek

“Ayah, ayah” kata Sang Anak
“Ada apa?” tanya Sang Ayah
“Aku capek, sangat capek. Aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek, aku mau menyontek saja! aku capek, sangat capek.

Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! Aku capek, sangat capek.
Aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung, aku ingin jajan terus!
Aku capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati.
Aku capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman-temanku, sedangkan teman-temanku seenaknya saja bersikap kepada ku.
Aku capek Ayah, aku capek menahan diri. Aku ingin seperti mereka. Mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis.
Kemudian sang Ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ”Anakku ayo ikut Ayah, Ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak.
Kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang. Lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu-kupu, bunga-bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang.
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? Padahal tempat ini begitu indah…”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang-orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tahu ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya Yah? Alhamdulillah”
”Nah, akhirnya kau mengerti”
”Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi.
Bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga, dan akhirnya semuanya terbayar kan? Ada telaga yang sangat indah. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? Kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Ayah tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat. Begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu. Tapi, ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri. Maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain,jadilah dirimu sendiri, jadilah seorang muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena tahu ada Allah di sampingnya. Maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang. Maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini. Sekarang aku mengerti. Terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Rizqy Nur Amalia (X.u.5)
sumber: resensi.net

Jumat, 08 Juli 2011

Pembagiaan Gugus

CIBINONG, PESAT NEWS-Jumat 08 Juli 2011 merupakan pembagian gugus untuk para peserta MOPD dan pelaksanan apel pagi yang di mulai sekitar pukul 08.00 WIB. Tahun ini SMA Plus PGRI Cibinong terdapat 16 gugus. Menurut Sri Suryawati Ningsih menuturkan dalam sambutanya bahwa MOPD tahun ini bertemakan budaya bangsa “Sekolahku adalah rumah keduaku, sekolahku adalah tanah air ku.”

Pihak yang mendukung acara ini yaitu seluruh warga sekolah SMA Plus PGRI Cibinong. Dan berperan di lapangan yaitu Kopasus IT berjumlah 7 orang, Paskibra 7 oang, PMR 6 orang dan MPK serta Osis SMA Plus PGRI Cibinong.

Menurut Revliana peserta MOPD asal SMPN 2 Cibinong menuturkan bahwa sekolah SMA Plus PGRI Cibinong kegiatan MOPD nya sangat berbeda dari sekolah lain. “ saya seneng MOPD di sini, terus saya seneng disini menggilnya akang teteh ke kakak kelasnya. “ ungkap Revliana

Kegiatan MOPD ini akan dibuka langsung oleh kepala SMA Plus PGRI Cibinong, Dr. Basyarudin Thayib. M.Pd pada tanggal 18 Juli 2011 bertempat di Kostrad, Cilodong-Depok. Kegiatan berakhir pada tanggal 23 Juli 2011 yaitu kegiatan Out Bound. “ Semoga MOPD nya lancar dan saya sekolah disini engga main-main lagi. Dan belajar sungguh-sungguh.” Ungkap Revliana. (FRP)


oleh Fitri Andani

Penemuan Mayat Bayi


CIBINONG, PESAT NEWS-Kamis 07 Juli 2011 warga kampung jembatan 02, RT 01 RW 07 desa karang asem barat kecamatan citeureup kabupaten bogor, digegerkan oleh penemuaan mayat bayi perempuan pada kamis siang. Mayat bayi perempuan tersebut sudah tidak bernyawa yang di temukan oleh dua orang ibu rumah tangga, Ipoh dan Euis. “bayinya udah engga bernyawa, bayinya bagus banget, putih bayi perempuan itu, pas di temuin bayi itu hanya di bungkus keresek hitam tanpa alas apa-apa.” Ungkap ibu ipoh sebagai saksi mata.


Ipoh dan Euismengaku curiga melihat bungkusan hitam tersebut saat ingin pergi ke kantor PLN. Dengan berani mereka membukanya dan mereka mengaku tekejut dan segera melaporkan kepada polisi. Menurut warga sekitar bungkusan hitam tersebut sudah sejak malam kemarin ada dan ini merupakan kejadian pertama ditemukan mayat bayi di kampung itu. “ saya pas dari malem juga udah liat bungkusan itu tapi saya kira itu hanya sampah karena di tempat itu emang suka banyak sampah.” Tutur Supriyadi warga sekitar yang berusia 60 tahun.

Menurut Briptu Edward menuturkan bahwa pihak kepolisiaan, saat ini tindak lanjutnya yaitu mencari data-data dari para saksi-saksi terlebih dahulu. “ mayat bayi tersebut dibawa kerumah sakit POLRI keramat jati untuk di otopsi.” Ungkap Briptu Edward. Kasus penemuan mayat bayi perempuan ini ditangani oleh Polsek Citeureup kabupaten Bogor. (FRP)


oleh Fitri Andani

kelas X.9