INDOSIAR

Kunjungan media massa elektronik dengan mengunjungi gedung indosiar dan mengunjungi beberapa acara seperti Histeria, Kiss, Kultum, Buaya Show dan liga Serie A juga diajarkan menjadi seorang Jurnalist yang handal

METRO TV

kunjungan media ke gedung METRO TV dan diajarkan menjadi JURNALIST yang profesional

BERFOTO DENGAN UYA KUYA

Disaat sedang berkunjung ke acara Buaya Show kita sempatkan untuk berfoto dengan artis ternama yaitu UYA KUYA

OLEH OLEH

Penyerahan hadiah oleh pihak INDOSIAR kepada ka Dian, selaku pembina PESAT JURNALISTIK

ACARA PEMBUKAAN

Saat menunggu dari pihak INDOSIAR kita sempatkan untuk berfoto dan makan makan

BERTEMU ARTIS

Siapa sangka di sela sela kesibukan di gedung indosiar kita bertemu dengan artis The Changcuters

Minggu, 25 September 2011

Pertamak naik, tetep setia? Boleh juga tuh!

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenis pertamax ,kembali berubah mengalami kenaikan mulai 15 september lalu. Kenaikanya mencapai sekitar Rp. 300-350 per-Liter. Hal tersebut mau tak mau membuat para konsumen lebih mengorek kocek lebih dalem lagi. Kami Crew student day jurnalistik melakukan pengintaian terhadap respon masyarakat sebagai konsumen, operator pom sampai pengawas pom SPBU. Dan menguak perbandingan SPBU antar wilayah.

Pertamax merupakan jenis BBM nonsubsidi, dan pertamax ada dua jenis yaitu pertamak biasa, dan pertamax plus . Ternyata para konsumen sudah cukup peka membuka mata dan telinga mengenai perkembangan harga Bahan Bakar Minyak nonsubsidi, mengeluh pasti ada, tapi meskipun BBM nonsubsidi naik, tetap setia di gunakan walau masi tingkat golongan tertentu. “Tidak terpengaruh, tetep aja. Harga beda tentu kualitas juga beda. Lebih banyak pengguna motor menggunakan pertamak karena kualitasnya lebih tinggi. “ ungkap pengawas SPBU, Dony L.W saat di wawancarai disela-sela kesibukanya. Kemarin (23/09).

Pengawas SPBU Leuwinutug, Hendry mengatakan kenaikan terjadi karena banyak factor, namun yang inti yaitu pengaruh harga pasar minyak dunia. Karena jenis BBM nonsubsidi itu harus mengikuti mekanisme harga pasar minyak dunia.

Kenaikan harga pertamax di tanah air berbeda-beda di seluruh wilayah Indonesia. antara pulau bahkan antar daerah. “ engga semua SPBU tingkat kenaikanya sama, karena beberapa factor misalnya, persaingan pom yang jaraknya cukup berdekatan sekitar 500 m itu akan lebih murah harganya, kalau untuk luar daerah bahkan pulau itu lebih mahal karena factor jarak tempuhnya jauh, dari depot pertamina ke pom-pom nya.” Ungkap Dony

Untuk daerah Citereup harga pertamax menjadi Rp. 8.750 yang sebelumnya Rp. 8.400. Harga selalu berubah-ubah baik mengalami kenaikan, penurunan ataupun stabil. “biasanya itu harga pertamak naik sekitar tanggal satu atau awal bulan, tanggal 15 atau pertengahan bulan dan akhir bulan.” Ungkap Dony. Sedangkan untuk SPBU wilayah leuwinutug berbeda satu hari yaitu terjadi kenaikan mulai pada tanggal 16 september lalu. Kutipan dari Koran akarta menyebutkan harga pertamax di Jakarta menjadi Rp 8.650 per liter. Khusus Bodetabek, harga­nya menjadi Rp 8.750 per liter. Luar Jabodetabek (termasuk SPBU rest area jalur tol Jakarta-Bandung) Rp 8.850 per liter.

Salah seorang konsumen, Saefudin Supendi mengaku bahwa kualitas BBM jenis pertamax itu memang bagus dan ia berfikir bahwa kalangan-kalangan tertentu pasti terima-terima saja dengan kenaikan harga pertamax, walau ada keluhan-keluhan, tapi mereka tetep pake pertamax. “maunya si pertamax itu relative, tetap stabil. Dari pihak pertamina juga engga bisa berpatokan mempertahankan harga awal karena itu udah ada UU perdagangan bebas, jadi mengikuti harga pasar dunia, kalau Indonesia engga naikin harga saat pertamax mengalami kenaikan, Indonesia akan bangkrut.” Ungkap Dony (FRP/LNR/WND)

Fitri Andani XI. IPS. 5

Laila Nurrahmawati XI. IPS. 5

Winda Novita Sari XI IPA 1

Sabtu, 24 September 2011

HARGA SEMBAKO

BOGOR Harga bahan pokok sembako, terutama beras mengalami kenaikan cukup tinggi dalam beberapa hari ini. Menurut para pedagang, curah hujan yang tinggi membuat pasokan terlambat datang.

"Naik semua sekarang," Aminah, salah satu pedagang sayur-mayur Daerah (CILEUNGSI) Pasar CILEUNGSI, bogor jawa barat, sabtu (24/09).Di Pasar cileungsi, harga minyak goreng sawit yang semula Rp 9.000 per kilonya, kini naik Rp 10.500. Kenaikan juga terjadi pada gula pasir. Semula Rp 10 ribu per kilo, kini naik hingga menjadi Rp 12 ribu. Harga beras juga mengalami kenaikan. Beras , naik Rp 1.000 per kilonya, dari harga Rp 3.900 menjadi Rp 4.900.

Kenaikan harga bahan pokok juga terlihat di Pasar CITEREUP. Di pasar ini bahkan sejumlah sayur-mayur, seperti ketimun dan tomat mengalami kenaikan harga. "Ketimun dari Rp 2.000 jadi Rp 4.000. Kalau tomat, biasanya Rp 3.500 jadi Rp 5.000," dadang, pedagang sayur Alasan yang diutarakan pedagang pun sama. Menurut pedagang, harga beras naik hampir setiap harinya. "Nggak tahu kenapa," kata encep, salah satu pedagang sembako.

"Untuk harga daging ayam potong saat ini mencapai Rp25.000 setiap kilogram atau naik hampir 40 persen dari harga sebelum mencapai Rp18.000," kata pedagang di Pasar CILEUNGSI, di (24)CILEUNGSI, Sabtu.

"Naiknya daging ayam di minah disebabkan oleh naiknya harga ayam hidup yang dijual oleh peternak," kata minah.
aminah mengatakan, saat ini para pembeli malah mengurangi jumlah pembelian karena naiknya harga daging ayam tersebut, yang biasanya membeli dua kilogram sekarang malah mengurangi jadi satu kilogram.

daging sapi juga, harga daging sapi saat ini berkisar Rp 60.000-Rp 62.000/kg.

“Namun, untuk tulang dan jeroan masih stabil di harga Rp 30.000/kg dan Rp 25.000/kg. (bobby nugraha X2)

harga sembako saat ini

HARGA SEMBAKO

BOGOR Harga bahan pokok sembako, terutama beras mengalami kenaikan cukup tinggi dalam beberapa hari ini. Menurut para pedagang, curah hujan yang tinggi membuat pasokan terlambat datang.

"Naik semua sekarang," Aminah, salah satu pedagang sayur-mayur Daerah (CILEUNGSI) Pasar CILEUNGSI, bogor jawa barat, sabtu (24/09).Di Pasar cileungsi, harga minyak goreng sawit yang semula Rp 9.000 per kilonya, kini naik Rp 10.500. Kenaikan juga terjadi pada gula pasir. Semula Rp 10 ribu per kilo, kini naik hingga menjadi Rp 12 ribu. Harga beras juga mengalami kenaikan. Beras , naik Rp 1.000 per kilonya, dari harga Rp 3.900 menjadi Rp 4.900.

Kenaikan harga bahan pokok juga terlihat di Pasar CITEREUP. Di pasar ini bahkan sejumlah sayur-mayur, seperti ketimun dan tomat mengalami kenaikan harga. "Ketimun dari Rp 2.000 jadi Rp 4.000. Kalau tomat, biasanya Rp 3.500 jadi Rp 5.000," dadang, pedagang sayur Alasan yang diutarakan pedagang pun sama. Menurut pedagang, harga beras naik hampir setiap harinya. "Nggak tahu kenapa," kata encep, salah satu pedagang sembako.

"Untuk harga daging ayam potong saat ini mencapai Rp25.000 setiap kilogram atau naik hampir 40 persen dari harga sebelum mencapai Rp18.000," kata pedagang di Pasar CILEUNGSI, di (24)CILEUNGSI, Sabtu.

"Naiknya daging ayam di minah disebabkan oleh naiknya harga ayam hidup yang dijual oleh peternak," kata minah.
aminah mengatakan, saat ini para pembeli malah mengurangi jumlah pembelian karena naiknya harga daging ayam tersebut, yang biasanya membeli dua kilogram sekarang malah mengurangi jadi satu kilogram.

daging sapi juga, harga daging sapi saat ini berkisar Rp 60.000-Rp 62.000/kg.

“Namun, untuk tulang dan jeroan masih stabil di harga Rp 30.000/kg dan Rp 25.000/kg. (bby)

WOW.....!!!!!!! HARGA-HARGA DI PASAR TIDAK SELALU STABIL

Cibinong, Pezatnews, PASAR? Siapa sih yang tidak tahu pasar disana banyak sekali orang-orang yang berjualan dan ada juga yang beli pastinya. Seorang pedagang sembako yang sudah lama berjualan, harga-harga yang di jual itu sesuai dengan harga yang di tentukan pemerintah, jika harga sembako yang ingin dia jual itu naik ketika dia beli pasti dia juga akan menaikan harga yang dia jual. Harga yang kita jual juga terkadang tergantung dengan barang yang di beli jika beli banyak bisa saja saya kurangin dikit dari harga yang seharusnya. Yang namanya menjual pasti pernah rugi begitupun dengan saya dan saya juga pasti ingin mendapatkan keuntungan. Ya pokoknya harga sembako yang saya jual ini tidak selalu stabil, curhat pemilik toko hidup sambil melayani pembelinya.
Saya berjualan disini sudah ada sekitar 2 tahunan lebih, selama saya berjualan saya pernah mengalami kerugian pastinya dan saya tidak selalu rugi saya pun juga pernah untung dong. Harga ayam yang saya jual ini tidak selalu stabil ya sekarang-sekarang saya menjual perekor itu RP. 24.000,00. Kalau pemerintah menaikan harga ya saya mah biasa saja. Hehehe, ujar Jono tukang pedagang ayam.
Selain sembako dan ayam yang harganya tidak stabil ada lagikah ya yang tidak stabil? Wow, ternyata ada lagi yang tidak stabil harganya.
Sudah lama saya sekali berjualan yaitu sekitar 30 tahunan sering sekali mengalami kerugian dan pernah juga sih mengalami keuntungan tetapi tidak sering. Saat-saat ini saya menjual perkilogram daging ini dengan harga RP. 65.000,00 tetapi harga itu tidak selalu stabil kadang naik kadang juga turun begitulah yang namanya menjual, saya merasa kecewa jika pemerintah menaikan harga-harga terutama jika harga daging juga naik, curhat Noteb seorang penjual daging.
Wah saya mah sangat kaget kalau pemerintah menaikan harga-harga kebutuhan, kalau naik terus kapan turunnya, kasihan orang-orang yang misalnya tidak mampu bagaimana cara mereka membeli kebutuhan tersebut jika harga-harga kebutuhan mahal, ya seharusnya jangan naikin harga kebutuhan kalau bisa ya harga kebutuhan itu di turunkan saja jangan sampai dinaikan kalau tidak ya stabil-stabil saja lah, celoteh sari seorang pembeli yang sedang berjalan dan membawa barang belanjaan. (FP)
FITRI PURWANDARI X UNGGULAN 5

HARGA NAIK, PELANGGAN KABUR

SENTUL, PEZATNEWS- sabtu, (24/09) banyak para ibu rumah tangga dan pembantu rumah tangga mengeluhkan kenaikan harga sembako yang terjadi tiba tiba. Tidak sedikit para ibu yang menyesalkan kejadian ini. Pasalnya, kebutuhan sehari hari mereka yang sudah besar, ditambah lagi kenaikan harga sembako ini membuat mereka harus berpikir keras agar uang belanja mereka tidak habis sebelum akhir bulan.

Belum lagi para pedagang yang semakin kesusahan karena kenaikan harga sembako. Banyak diantara mereka yang terpaksa mengambil keuntungan lebih sedikit dari biasanya dikarenakan kenaikan harga pokok ini. “ya kalo dibilang rugi sih tidak. Hanya saja keuntungan kami berkurang” ujar pak endang yang menjual daging sapi ini.

Lain halnya dengan bu Fatimah yang menjual daging ayam. Menurutnya kenaikan yang terjadi pada daging ayam tidak terlalu meresahkannya. Daging ayam yang biasanya dia jual dengan seharga Rp 22.500,-/kg nya, kini dia jual dengan harga Rp 23.000,-/kg . namun menurutnya, pemerintah seharusnya tetap memperhatikan pedagang pedagang kecil seperti mereka ini. “ kami sudah kesusahan, ya jangan dibuat susah lagi dengan menaikan harga harga pokok dengan tiba tiba. Pembeli juga bisa kabur kalau kami jual terlalu mahal” tuturnya.

Harga harga sembako lainnya, seperti beras, minyak, gula, dll tidak begitu mempengaruhi kantong para ibu. Hanya harga beraslah yang membuat mereka risau. Harga 1 liter beras mencapai Rp 6.500,- dengan kualitas rendah. “ saya sih tidak masalah harga beras mahal, kalau kualitasnya juga bagus. Lah ini?? Kualitasnya sangat rendahan. Dan rasanya tidak terlalu enak” ujar seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja keperluan sehari hari.

Sebagai penjual, pak oman juga merasa tidak enak dengan para langganannya. “ ya pengennya sih nggak dimahalin. Tapi udah dari sananya mahal mau bagaimana lagi. Saya sih Cuma berharap harga beras diturunkan dan kualitasnya pun dinaikan lagi. Supaya para konsumen sendiri merasa puas” ucapnya mengakhiri.

-cynthia manurung- x.1

Kenaikan Pertamax
Tak Berpengaruh Terhadap Pelanggan Setianya

Bahan bakar minyak atau lebih dikenal dengan sebutan BBM mutlak perlu bagi pengguna kendaraan-kendaraan darat, laut, bahkan udara baik motor, mobil, kapal laut dan beberapa jenis kendaraan lain yang penggunaaanya memerlukan bahan bakar minyak, terlebih bila melihat pengguna kendaraan semakin meningkat tiap tahunnya.
Untuk sebagian kalangan Pertamax merupakan bahan bakar minyak yang mempunyai kwalitas lebih baik di banding bahan bakar minyak yang lainnya karena pembakaran Pertamax terhadap mesin lebih stabil, Namun bagaimana bila harganya terus merangkak naik? Apakah banyak orang beralih ke bahan bakar minyak lain yang bersubsidi sehingga bisa lebih meringankan beban biaya pengeluaran untuk membeli bahan bakar kendaraan yang dimiliki? Atau tetap setia pada bahan bakar minyak Pertamax karena telah terpercaya kwalitasnya?
Faktanya memang lebih banyak orang yang memilih menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi seperti premium karena harganya lebih terjangkau bila dibandingkan dengan bahan bakar minyak yang lainnya, walau pemerintah telah menekankan bahan bakar bersubsidi hanya untuk orang-orang yang kurang mampu.
Harga bahan bakar minyak Pertamax sekarang merangkak naik hingga mencapai Rp.8750/liter dari harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp.8300/liter. Menurut Pak Udin (33) kenaikan harga bahan bakar minyak Pertamax dikarenakan Pertamina Persero mengikuti perkembangan harga Petronas untuk persaingan. “Walau harga cenderung tidak stabil bahkan sempat mengalami naik - turun tetapi pasokan dari Pertamina Persero tetap lancar,”ujar bapak yang telah memiliki satu orang anak ini.
Namun ternyata harga yang sering mengalami perubahan yang tak menentu tidak menyurutkan minat para pengguna setia bahan bakar minyak Pertamax untuk tetap menggunakan Pertamax terbukti sebuah SPBU yang berhasil kami kunjungi untuk dimintai keterangan menyatakan dari hasil distribusi Pertamina kepada SPBU yang telah berdiri sekitar 7 tahun yang lalu ini dan terletak dibilangan Tapos selalu habis terjual hingga mencapai 8 KL/bulan.
Para konsumen BBM pun ternyata banyak yang belum mengetahui perihal kenaikan harga bahan bakar minyak Pertamax, “ Saya harap harga bahan bakar minyak Pertamax ini jangan naik - turun terus, tapi diusahakan harganya turun dan stabil” ujar salah satu pengguna bahan bakar minyak Pertamax.
Kestabilan harga bahan bakar minyak sangat diharapkan oleh khalayak banyak mengingat pentingnya bahan bakar minyak untuk mengoperasikan mesin kendaraan yang banyak digunakan untuk memudahkan alat transportasi demi menunjang kebutuhan perekonomian masyarakat luas terutama bahan bakar minyak Pertamax agar tidak ada lagi orang dari kalangan mampu yang masih menggunakan bahan bakar bersubsidi yang memang diperuntukan untuk kalangan orang tidak mampu.(ANS/SM)

Anistia Ismi Fadilah(XI.IPA.2) Dan Siti Meisiyah(XI.IPA.U3)

Pedagang Khawatir dan Konsumen Mengeluh

Cibnong Pezat News- Sabtu (24/09), Pedagang pasar Citayam sangat mengkhawatirkan dengan harga sembako dan sayur sayuran naik bagi konsumennya. Barang barang yang haraganya meningkat anatara lain : Beras, Telur, Cabe, Kacang Panjang dan Buncis.

Salah satu pedagang beras mengatakan “saya khawatir dengan adanya kenaikkan harga bagi konsumen saya, harga beras semula Rp 6.000,00/liter, naik sehingga menjadi Rp 8.000,00.”

Banyak konsumen yang mengeluh dengan adanya kenaikkan harga yang tinggi, bukan hanya sembako saja, sayur sayuran pun juga meningkat harganya.

“Sayur sayuran meningkat tinggi harganya, seperti cabe semula Rp 10.000,00/kg sekarang menjadi Rp 12.000,00/kg, kacang panjang Rp 6.000,00 berubah menjadi Rp 8.000,00 dan begitu juga dengan buncis semula harganya Rp 4.000,00 naik menjadi Rp 6.000,00.” Ujar pak Lubis (tukang sayur).

Dan bukan sembako saja dan sayuran saja yang harganya meningkat, telur pun juga ikut meningkat mula mula harganya Rp 15.000,00 menjadi Rp 17.000,00

Para pedagang mengkhawatirkan adanya kenaikkan harga dan konsumen mengeluh adanya kenaikkan harga. (Melvina N.S XU3)