INDOSIAR

Kunjungan media massa elektronik dengan mengunjungi gedung indosiar dan mengunjungi beberapa acara seperti Histeria, Kiss, Kultum, Buaya Show dan liga Serie A juga diajarkan menjadi seorang Jurnalist yang handal

METRO TV

kunjungan media ke gedung METRO TV dan diajarkan menjadi JURNALIST yang profesional

BERFOTO DENGAN UYA KUYA

Disaat sedang berkunjung ke acara Buaya Show kita sempatkan untuk berfoto dengan artis ternama yaitu UYA KUYA

OLEH OLEH

Penyerahan hadiah oleh pihak INDOSIAR kepada ka Dian, selaku pembina PESAT JURNALISTIK

ACARA PEMBUKAAN

Saat menunggu dari pihak INDOSIAR kita sempatkan untuk berfoto dan makan makan

BERTEMU ARTIS

Siapa sangka di sela sela kesibukan di gedung indosiar kita bertemu dengan artis The Changcuters

Sabtu, 26 November 2011

Pada zaman sekarang ini banyak sekali sekolah-sekolah yang berkualitas dan banyak menjadikan generasi penerus bangsa ini menjadi bibit-bibit unggul yang berkualitas juga. Namun pada kenyataannya sekolah-sekolah berkualitas ini berbanding terbalik dengan biaya yang harus dibayarkan. Tingginya biaya itu menyebabkan banyak anak-anak yang tidak dapat mengeyam bangku sekolah, seperti kebijakan yang dicanangkan pemerintah untuk bersekolah selama 9 tahun.

“Saya sebenarnya tidak mau seperti ini, dan rasanya ingin sekali saya merasakan bagaimana indahnya berserkolah. Namun keadaan yang memaksa saya untuk seperti ini”, ungkap Fajar pengamen berusia 11 tahun itu yang putus sekolah karena ketidakmampuan dalam biaya. Kenyataan ini sangatlah berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah dalam teorinya.

Adapun sekolah murah, yang biayanya dapat dijangkau oleh orang-orang yang tidak mampu seperti Fajar, tidaklah dapat mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang baru. Sekolah yang seperti ini juga kedisplinannya sangatlah minim sekali, sehingga banyak terjadi ajang unjuk gigi dalam hal-hal yang negative, seperti tawuran, dsb. Bahkan, banyak juga yang setelah lulusnya menganggur dan menjadi sampah masyarakat.

Pemerintah memang harus mulai bebenah dan mengerjakan semua pekerjaan rumah yang banyak sekali ini. Pemerintah haruslah memberikan tindakan dan bukan hanya semata tulisan dalam teori ketidakpastian. Pemerintah memang harus mulai memperhatikan aliran dana subsidi dibidang pendidikan, agar Indonesia mendapatkan banyak Sumber Daya Alam (SDM) yang benar-benar berkualitas dan berkompeten dalam menghadapai kerasnya hidup serta bersaing dijaman globalisasi seperti ini.

“Pemerintah harus segera bebenah dan memperbaiki kebijakan-kebijakan yang ada, jangan sebuah janji kosong saja, agar Indonesia memiliki SDM yang berkualitas dan berkompeten sehingga dapat menerjang arus derasnya aliran hidup dijaman globalisasi ini”, tutur ibu Irna dalam memberikan pendapa/aspirasinya serta harapan untuk pemerintah agar dapat mengatasi masalah pendidikan yang dialami Indonesia pada saat ini.



Rony Anugrah

XI IPA Unggulan 5

SARAPAN PAGI WARGA CIBINONG

CIBINONG, PESAT-NEWS-Macet sudah merupakan sebuah tradisi di Indonesia tidak hanya di Jakarta saja sekarang kita juga dapat menemukan kemacetan di manapun. Pasar Cibinongpun tak luput dari kemacetan setiap pagi banyak kendaraan yang lalu lalang di depan pasar Cibinong terutama angkot jurusan Depok yang hendak menuju Cibinong selain kendaran yang banyak melewati pasar Cibinong banyak juga pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan. Sabtu (26/11)

Pasar Cibinong sebenarnya bukan satu-satunya jalan untuk sampai di Cibinong. Tetapi para pengguna jalan lebih memilih untuk melewati pasar Cibinong karena jarak tempuh yang lebih dekat selain itu mereka tidak perlu untuk memutar. Meski mereka harus menghadapi kemacetan sepertinya hal ini sudah biasa dan sudah menjadi sarapan pagi buat mereka. Tidak hanya pada jam kerja saja pasar Cibinong mengalami kemacetan tetapi juga pada hari sabtu seperti hari ini.


Nama : Wilantika Ferisca Claudia Ivana
Kelas : X Unggulan 5


CIBINONG MACET???????? BIASA BANGET DEH








Cibinong, Pesat-news, sabtu(26/11/11). Pasar cibinong? Salah satu pasar yang sudah tak asing lagi orang mendengar dengan nama tersebut. Dimana banyak orang yang datang kesana ataupun hanya melewati jalan yang ada di depan pasar cibinong. Jalan daerah itu dimana tempat banyak orang ataupun banyak kendaraan yang melewati jalan tersebut sehingga daerah tersebut sudah jadi tradisi sekali dengan macet. Daerah tersebut selain karena banyak orang atapun kendaraan yang melewati jalan tersebut, banyak pedagang-pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar jalan tersebut yang dapat mengakibatkan jalan di sekitar pasar cibinong itu pun macet. Apalagi kalau melewati jalan tersebut di pagi hari ataupun di sore dimana kalau di pagi hari selain banyak orang atau kendaraan yang lewat banyak pedagang yang berjualan di pasar dan banyak pembeli yang melewati ataupun menghalangi jalan-jalan yang ada di cibinong, kalau di sore hari banyak para-para orang yang bekerja pulang dari tempat kerjaannya. Para pengguna jalan yang melewati cibinong sudah biasa sekali mengalami hal tersebut, bahkan mereka juga pada merelakan harus bangun pagi - pagi untuk berangkat ke kantor ataupun ke sekolah agar tidak telat sampai ke kantor ataupun ke sekolah untuk beraktivitas seperti biasanya. Tidak hanya di jalan ibu kota saja yang menjadi pusat kemacaetan tetapi di daerah depan pasar cibinong pun juga menjadi pusat seringnya terjadi macet yang ada di daerah cibinong.















fitri purwandari

XU5

Kemiskinan


KEMISKINAN

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Mengukur kemiskinan

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).

Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari."[1] Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.

Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.

Penyebab kemiskinan

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

  • penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
  • penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
  • penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
  • penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
  • penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

Menghilangkan kemiskinan

Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:

  • Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
  • Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
  • Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.

Rizky Dwi Oktaviani Xu5

Adakah Pendidikan Murah Berkualitas?

Zaman sekarang banyak sekali sekolah yang berkembang dengan pesat fasilitasnya. Memang benar, ‘uang tidak pernah bohong’. Karena kebanyakan sekolah yang berkualitas tinggi, dan pasti biayanya mahal. Tapi bukan berarti sekolah yang biayanya terjangkau, fasilitasnya buruk.

Walaupun pemerintah menghimbau agar setiap anak wajib sekolah 9 tahun, tapi tidak semua anak di Indonesia dapat bersekolah sampai 9 tahun. Bahkan ada yang tidak bersekolah sama sekali karena terhalang oleh mahalnya biaya pendidikan. Padahal diindonesia, sekolah negeri dari SD sampai SMP, pemerintah memberikan dana BOS untuk meringankan biaya pendidikan agar anak-anak di Insonesia dapat bersekolah minimal 9 tahun.

Mahalnya pendidikan di Indonesia mengakibatkan banyak anak yang putus sekolah sehingga menyebabkan minimnya Sumber Daya Manusia. Dan sempitnya lapangan pekerjaan. Maka dari itu seharusnya pemerintah lebih memperhatikan lagi kondisi pendidikan di Indonesia.

Banyak warga sekolah dan luar sekolah yang berkomentar tentang pendidikan saat ini. Salah satunya adalah guru di SMA Plus PGRI Cibinong, yaitu Ibu Feri “sepertinya kalau jaman sekarang sudah jarang. Tapi mungkin ada beberapa yang muah tapi berkualitas” katanya. “sekolah-sekolah zaman sekarang tidak seperti zaman dulu yang mementingkan kecerdasan siswa. Zaman sekarang terlalu berlomba-lomba dalam fasilitasnya saja” tuturnya ketika ditanya soal bagaimana sekolah zaman sekarang.

Komentar lainpun terucap dari seorang pedagang Lumpia basah yaitu mang Yepi, “memang saat ini sekolah-sekolah mementingkan fasilitas dan kualitas sekolah, sehingga biaya pendidikan menjadi mahal” ucapnya. “menurut saya pemerintah kurang memikirkan rakyat kecil yang pendidikannya terputus gara-gara biaya yang mahal” tutur pria berumur 28 tahun ini.