Oleh : Fitri
Andani.
Semaraknya siaran berita yang membahas
Yuhhuunya acara book fair 2012, membawa mata ini
membisikan hati kecil untuk ambil bagian
menikmati suguhan acara rutin tahunan
yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit
Indonesia (IKAPI) tersebut.
Akhirnya, langkah kaki ini menemani saya hingga tiba
di
Gedung Istora Senayan Jakarta, tempat berlangsungnya
pameran
Jakarta Book fair 2012. Biaya yang ekonomis, hanya
menyangkut ongkos.
Karena untuk berkunjung ke acara ini, secara gratis
dan umum. Ingat ingat,
Masuknya yang gratis, bukan bukunya yang gratis.
hehe
Gedung Istora Senayan yang
berkapasitas dua lantai tersebut, sejak mulai pukul 08.00 WIB, sudah mulai
didatangi para pengunjung, termaksud saya. Namun sayangnya, acara yang dibuka
resmi secara langsung oleh Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo atau bang Foke itu, setiap
harinya baru akan dibuka pada pukul 10.00 WIB. Hal itu membuat saya melihat
para pengunjung berjajar duduk di depan pintu utama masuk yang terdapat tempat
duduk panjang. Namun, karena itu pasti membosankan, saya pun memilih
berkeliling sekitar senayan. Ya, saya memilih mengunjungi Stadion Gelora Bung
Karno (GBK), walau sekedar foto-foto dan bisa mengintip stadionnya saja dari
luar. Itu membuat saya cukup senang.
Pameran yang dilaksanakan di
pusat kota tersebut, memudahkan bagi para pengunjung untuk mengunjungi pameran
ini, didorong dengan fasilitas bus trans Jakarta atau busway yang memudahkan
sarana transportasi ke tempat ini menambah daya tarik para pengunjung.
Di halaman parkir yang cukup luas
tersebut, sangat ramai dengan berjajarnya umbul-umbul yang bergambar acara book
fair. Selain itu lapangan parkir tersebut cukup dipenuhi oleh mobil pribadi
yang tentunya kinclong-kinclong dan membuat saya ingin ikut menempelkan diri disamping
mobil tersebut, untuk sekedar berfoto. Hehe. Tapi niat itu diundurkan, karena
Nampak para pengunjung yang sudah memasuki gedung istora tersebut. Dan saya pun
capcus.. tida mau ketinggalan.
Sebelum menuju pintu masuk, terlihat meja
informasi yang sangat besar. Seperti menyerupai sebuah ruangan, dengan seluruh
pernak-perniknya itu Jakarta book fair, ya iyalah masa pernak-pernik khitanan
masal?. Hehehe.
Disamping gapura informasi tersebut juga terdapat
dua papan besar yang isinya mengumumkan mengenai susunan acara book fair yang
di gelar mulai tanggal 31 Juni hingga 1 Juli tersebut. Terhitung sebanyak 85
acara yang digelar untuk melengkapi meriahnya pameran Jakarta book fair
tersebut. Apa saja sih acaranya? Beberapa acaranya yaitu lomba cerdas cermat
bahasa Inggris, lomba pidato bahasa Inggris, lomba tari kreasi daerah, seminar
pendidikan untuk guru, dan peluncuran buku. Ada juga peluncuran film nasional Ambilkan Bulan,
olimpiade matematika, creativepreneur, dan banyak lagi deh. Tapi ternyata, Pada
meja informasi tersebut juga menyediakan pernak-pernik Jakarta book fair,
seperti gelas, pin, gantungan tas, kaos hingga tas, ternyata itu dengan di
bandrol harga loh, dikirain gratis gitu. Hehe.
Namun Selain itu, panitia tetap memberikan bagian
yang gratis loh, mau tau?. beberapa lembar jadwal acara dan panduan mengenai
semua tentang Jakarta book fair itu yang gratis untuk pengunjung. Hehe. Saya
pun mengambilnya untuk kenang-kenangan.
Menurut Andreas Haryono, Panitia Jakarta Book
Fair 2012, yang dikutip dari sumber Kompas.com mengatakan bahwa Penyelenggaraan
Jakarta Book Fair yang telah 22 kali digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia
(Ikapi) Jakarta, itu adalah Pameran buku sebagai kegiatan yang terkait dengan literasi
dan budaya membaca. "Di sini juga akan hadir sejumlah public figure,
seperti Dahlan Iskan, Gubernur DKI Fauzi Bowo, Jokowi, Deddy Corbuzier, dan
pengisi acara lainnya," jelas Hikmat Kurnia, Ketua Panitia Jakarta Book
Fair 2012 kepada kompas.com. Panitia juga berharap agar kelak acara yang
menampilkan 210 stan dan yang diikuti oleh 332 penerbit ini dapat menjadi
barometer industri buku di tanah air.
Menurut
web resmi jakartabookfair2012.com nama Pesta Buku Jakarta yang kini kembali ke
nama belasan tahun yang pernah dipakai itu yaitu “Jakarta Book Fair”,
menyatakan maksud yang terkandung di benak para pengurus Ikapi DKI Jakarta
adalah agar nama Jakarta Book Fair bisa mendunia seperti Frankfurt Book Fair,
London Book Fair, Cairo Book Fair, Dubai Book Fair, Tokyo Book Fair dan
lain-lain. Mimpi, dan teruslah bermimpi karena banyak sukses besar diawali dari
mimpi.
Suasana yang ditampikan di dalam gedung istora
senayan tersebut sangatlah unik, dengan berbagai stand yang kreatif dan
kelengkapan buku yang disediakan, ditambah pendingin udara atau AC, tepat berada pada beberapa jengkal
diatas kepala kita dengan di setting ukuran normal, membuat para pengunjung
nyaman. Tidak panas, dan tidak terlalu dingin membuat pengunjung asyik
menikmati perjalanan menyusuri buku-buku yang dipamerkan.
Dari setiap stan, hampir setiap kali pengunjung
berkunjung ke stan tersebut selain disambut oleh senyuman penjaga stan
tersebut, pengunjung juga akan diberikan
berbagai lembaran kertas yang bervaiasi dari setiap stan yang ada, kecil, besar
berbentuk hingga polos hampir saya dapatkan. Dan terhitung sebanyak 30 lembar
brosur telah saya kantongi dan dibawa pulang sebagai oleh-oleh.heehe
Ruangan stan yang beranekaragam mempunyai nama
yang berbeda, misalnya saja stan kenanga yang sangat panjang, kenanga 1 hingga
kenanga 10. Untuk soal harga buku, jangan khawatir karena pameran book fair ini
menawarkan diskon khusus hingga 40 % loh. Selain itu, bukan hanya buku-buku
baru saja, namun buku-buku cuci gudang yang kualitasnya tetap terjaga tersedia
juga disini.
Selain itu
buku-buku jaman dahulu pun banyak dipamerkan disini. Misalnya saja, saya yang
tertarik dengan sebuah buku mengenai “Indonesia di jajah selama 350 tahun itu
adalah Isu.” Saya pun mencoba mengintipnya, dan ternyata yang saya temukan
adalah informasi bahwa selama 43 tahun lah Indonesia di jajah. Tidak percaya?
Kalau gitu silakan beli yuk bukunya ya.
Sebanyak 85 acara tersebut akan berjalan setiap
harinya, terhitung minimal 3 kali acara dalam sehari. Hari itu rabu, pukul
13.00 WIB siang, saya menyempatkan melibatkan diri dalam acara Talk Show “be
Cretive” bersama Fabian, bagian dari Trans Tv tesebut yang menjadi
narasumbernya. Hadiah menarik pun tak segan-segan disuguhkan, dan membuat saya
sangat bersemangat untuk duduk di paling depan dan berharap kebagian rezeki.
Hehe. Setiap acara yang digelar dibagi di dua lokasi yaitu di panggung utama
dan ruang anggrek. Talk show tersebut dilaksankan di panggung utama, yang cukup
besar dan di disain sangat keatif, dengan layar monitor televisi besar menyuguhkan
tampilan kegiatan-kegiatan book fair dan sponsor yang terlibat. Acara
berlangsung selama tiga jam dan paparan narasumber sangat menyenangkan. Namun
kebagian rejeki ternyata hari itu hanya sekedar harapan, namun saya tetap
senang. Saya pun kembali pulang dengan hati riang, menunggu dengan tenang, acara
book fair di tahun yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar