FEATURE
Dedi Masri
Sosok Seorang
Guru Sejarah
Oleh Sukma Wigati
Dedi Masri adalah guru sejarah kelas XI. Dia anak ke
6 dari 9 bersaudara. Dia lahir diPekanbaru ( Riau ), 7 Desember 1972. Dia
besar di kota Pekanbaru. Dia memiliki hobi bermain sepak bola. Makanan dan
Minuman favorit dia adalah nasi padang dan soft drink, tetapi sekarang dia tidak
diperbolehkan mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut karena mempunyai suatu
penyakit.
Makanan dan Minuman
favorit dia adalah nasi padang dan soft drink, tetapi sekarang dia tidak diperbolehkan
mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut karena mempunyai suatu penyakit.
Dia menuntut ilmu mulai
dari SD AL-Irsyad dari tahun 1980 sampai 1986, SMP Setia Darma dari tahun
1986-1989, SMAN Simpang 3 1989-1992 dan Universitas Riau dari tahun 1993-1997
mengambil jurusan pendidikan IPS Sejarah.
Sewaktu dia masih kecil
dia memiliki cita-cita ingin menjadi TNI Angkatan Laut. Menurutnya menjadi TNI
Angkatan Laut itu dia bisa terlihat gagah, berpakaian rapi dan berguna bagi
Nusa dan Bangsa. Dia terinspirasi saat dia melihat di televisi dan saat itu
para TNI Angkatan Laut sedang bertugas. Tetapi sekarang dia tidak menjadi TNI
Angkatan Laut melainkan menjadi seorang guru dan dia tidak menyesal karena guru
juga berguna bagi bangsa dan negara.
Dia sekarang menjadi
guru sejarah karena kuliah di bidang pendidikan dan ingin mencerdaskan anak
bangsa. Dia mulai menjadi guru pada tahun 2000 di SMA 12 Depok. Saat pertama
kali mengajar dia merasa grogi karena takut gagal dalam mengajar. Selama menjadi
guru dia pernah mendapatkan peringkat guru ke-2 dan ke-3 di Depok dan dia
sangat bangga pada dirinya.
Setelah lama mengajar
di Depok di mengajar lagi di SMA PLUS PGRI CIBINONG sebagai guru sejarah kelas
XI IPS.
Selama mengajar juga
dia banyak hal suka dukanya .Dia sangat senang apabila muridnya berprestasi dan
berhasil karena dia tidak gagal dalam mengajar, tetapi dia sangat sedih apabila
muridnya mendapatkan nilai jelek dia merasa gagal dalam mengajar, tapi dia akan
berusaha mengajar lebih baik lagi agar nilai muridnya tidak jelek lagi. Memang
benar tugas guru sangat mulia dimana kalau muridnya mendapatkan nilai jelek dia
merasa bersalah dan pasti dia berpikiran mengajarnya terlalu cepat.
Dia sekarang memiliki
seorang istri dan memiliki dua orang putri yang sangat cantik dan lucu. Dia
paling senang saat berkumpul dengan keluarga kecilnya itu. Tapi dia lebih
senang lagi apa bila saat berkumpul dengan keluarga besar dan dia paling sedih
saat di tinggal pergi oleh orang yang
dia cinta.
Motto hidup dia adalah
Jalani hidup ini seperti air mengalir kemana pun itu arah nya dan jangan pernah
menyesali yang telah terjadi jadikan lah itu sebagai pelajaran hidup
0 komentar:
Posting Komentar