Sukses diraih tidak pakai "Gengsi"
Cibinong, Pezatnews
- Rizka Aulia (19) Seorang mahasiswi
Institut Pertanian Bogor (IPB) yang akrab disapa Rizka , kika , tak jarang
orang terdekatnya dengan sapaan khas,
Teh Kika nama sapaannya, tinggal di daerah Leuwiliang-Kabupaten Bogor. Salah
satu gadis mantan PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
tingkat Nasional di Istana Negara pada tahun 2011 ini, memiliki Segudang
aktivitas padat. Ia selalu tampil Energik, menarik,dan periang, namun di balik
sifatnya ia mempunyai aktivitas diluar jam kuliah yang seorang anak kuliahan
jarang melakukan aktivitas ini.
"Capek
itu wajar, yang namanya Hidup semua capek,kalau ga mau capek ya jangan
hidup, toh kalau emang hidupnya cuma diem aja yang namanya sukses itu
tidak akan menghampiri diri kita" kata Rizka. Segudang kegiatan memang
sering membuatnya Kelelahan, namun ia selalu teringat akan cita-citanya
yang belum tercapai,masih dalam sebuah proses, terlebih ia ingin orang
tuanya bangga melihat sosok dirinya.
Sehari-harinya,
sebelum berangkat ke kampusnya,mulai pukul 5.00 pagi, ia
harus menjajakan nasi uduk didepan Pabrik. Tujuannya menjajakan nasi
uduk hasil pemodalan dari sang bibi tak lain hanyalah untuk biaya kuliah
dan kehidupan sehari-hari. Setelah Nasi Uduknya habis ludes oleh
pegawai pabrik barulah ia bisa berangkat menuju kampusnya. Sambil
belajar, selama ia masih berada dilingkungan kampusnya, ia menjual
makanan ringan, seperti Kue-kue Basah. Rasa Gengsi tidak pernah timbul
dari dalam dirinya, ia tetap pede dengan apa yang dilakukannya. "Kalau
mikirin Gengsi ya ga akan ada habisnya, tapi saya ga akan bisa Gengsi,
cuma dagang segini aja apa yang perlu digengsikan? " Ujarnya.
"Dulu
sering mampir ke warteg-warteg bantu-bantu Cuci piring yang kotor, ya
lumayan dapet upah, walau ga besar" Curhatnya. Gadis berjilbab ini
selalu
berprinsip bahwa, hidup berpahit-pahitlah dahulu .
Setiap pulang kuliah, ia memulai
aktivitasnya menjaga warnet yang dikelola oleh kakaknya sendiri. Dan uang dari
hasil jaga warnetnya itu ia gunakan untuk tambahan uang berangkat kuliah,
memang penghasilan dari menjaga warnet itu tidaklah terlalu banyak namun
hasilnya dapat ia gunakan untuk ongkos
kuliah selama seminggu. "Lumayanlah, nambah-nambah pemasukan, ngurangin beban ortu juga" kata rizka.
setiap
minggu sering kali, ia membagi Ilmunya di dunia PASKIBRAKA. Menjadi
seorang PASKIBRAKA nasional, dapat berjabat langsung dengan presiden RI
adalah salah satu cita-cita lamanya yang sudah tercapai. "Rasanya bangga
luar biasa bisa ngibarin duplikat benderanya Indonesia,Alhamdulillah"
Ucap syukurnya. Untuk menjadi seorang PASKIBRAKA tidaklah mudah. Dengan
seleksi yang ketat,bersaing dengan siswa dari berbagai penjuru
Indonesia, itu semua dapat ia lalui dengan jerih payanhn ya sendiri. "
Rasa ga nyangka emang sering muncul, tapi Bangga
dan Puas itu yang ga bisa digantiin. Pengalaman paling Exited" ujarnya,
Menjadi
seorang pelatih PASKIBRAKA memang tidak diberi upah sepeserpun. Dengan
ketulusan, demi mengabdi pada negara ia Rela berbai waktunya dan membagi
Ilmunya.
By : Alfify Haque Munawar
0 komentar:
Posting Komentar