TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menghantam Jakarta membuat pemerintah mulai serius mengerjakan berbagai program infrastruktur demi penanggulangan banjir.
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, pemerintah akan berupaya menanggulangi banjir Jakarta secara jangka panjang lewat sejumlah proyek. Berikut adalah berbagai program Kementerian Pekerjaan Umum untuk penanggulangan banjir Jakarta.Program yang telah berjalan:
1. Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)
Proyek ini telah memasuki tahap tender dan akan mulai groundbreaking pada April 2013. Proyek bertujuan menormalisasi sungai, waduk, dan saluran air Jakarta. Selain itu, proyek ini bisa menambah kapasitas Pemda Jakarta dalam pengelolaan sungai, waduk, dan saluran air Jakarta, termasuk manajemen informasi banjir
Anggaran: Pemerintah Pusat (Kementerian Pekerjaan Umum) Rp 600 miliar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Rp 800 miliar (pagu anggaran 2013)
2. Pembuatan daun pintu air baru di Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet
Ini sudah dilaksanakan sejak 2013 dan ditargetkan selesai 2014. Penambahan pintu air di Manggarai akan menambah daya pintu air dari sekitar 350 meter kubik per detik menjadi 500 meter kubik per detik. Sedangkan penambahan pintu air Karet akan menambah daya tampung dari semula 500 meter kubik per detik menjadi 740 meter kubik per detik.
Pengerjaan tidak bisa cepat karena harus menggeser posisi double track KRL yang ada di sekitar pintu air.
3. Normalisai Sungai Pesanggrahan, Sungai Angke bagian hulu, dan Sungai Sunter
Ini sudah mulai dilakukan sejak 2012 dan ditargetkan selesai 2014.
4. Normalisasi Kanal Banjir Barat dan pembangunan Kanal Banjir Timur
Peningkatan kapasitas Kanal Banjir Barat dari Pintu Air Manggarai hingga Pantai Indah Kapuk sepanjang 17,3 km yakni dengan meninggikan tanggul. Kanal ini mampu mengurangi banjir di enam lokasi, yaitu Kapuk Muara Teluk Gong, Kerendang Duri Utara, Tomang Rawa Kepa, Jati Pulo, Jati Pinggir dan Jelambar.
Sedangkan pembangunan Kanal Banjir Timur mampu mengurangi 16 kawasan rawan genangan. Kanal banjir ini sudah difungsikan.
Program yang Akan Berjalan:
1. Pembuatan Sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur
Kementerian Pekerjaan Umum berencana membuat sodetan atau gorong-gorong bawah tanah yang menyambungkan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur. Sodet direncanakan memiliki panjang 1,454 kilometer dan membentang dari Sungai Ciliwung di belakang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik di Jalan Otto Iskandar Dinata, hingga ke KBT di jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur. Target bisa dilaksanakan tahun ini dan selesai 2014.
Anggaran: Rp 500-700 miliar
2. Normalisasi Sungai Ciliwung
Kementerian pekerjaan Umum berencana menormalisasi Sungai Ciliwung dengan cara mengeruk sedimentasi dan melebarkan sungai. Targetnya, Sungai Ciliwung memiliki lebar 50-60 meter dengan kedalaman 3-5 meter. Kegiatan baru akan terlaksana setelah pembangunan rumah susun sewa Ciliwung berhasil dibangun atau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran Ciliwung mau pindah.
Anggaran: Tahap I Manggarai-Casablanca, butuh dana Rp 450 miliar
3. Waduk Ciawi
Rencana pembangunan waduk ini telah memasuki tahap desain teknik dan kajian geoteknologi. Waduk Ciawi diperkirakan mampu menampung 33 juta kubik air. Namun pemerintah menilai pembangunan waduk ini tidak banyak memberikan mafaat pada penanggulangan banjir. Sebab, pembangunan waduk hanya mengurangi 10-15 persen banjir Jakarta.
Anggaran: Rp 3,5 triliun
Nama Kelompok :
- Arinke
- Imam R
- Rizki Arima
- Sindhi A
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/foto/atasi-banjir-jakarta-akan-bangun-proyek-ini-foto-005845630.html
0 komentar:
Posting Komentar