Jakarta, Dengan banyaknya polusi
ditambah lagi aneka makanan cepat saji yang tidak sehat, banyak orang yang tak
bisa berumur panjang. Tapi di Pulau Ikaria, Anda akan banyak menemui
orang-orang yang berusia lebih dari 100 tahun alias 1 abad.
Orang seperti Grigoris Tsahas, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-99, hampir menjadi minoritas dibandingkan standar orang-orang Ikaria lainnya. Bagaimana tidak, di Pulau Ikaria ditemukan sebuah nisan di pemakanan dekat bukit Madria, yang menandai makam seorang wanita berusia 116 tahun ketika dia meninggal.
Lalu ada Christina Tsantiri, yang akan berusia 101 tahun pada bulan Juni mendatang. "Jika seseorang memiliki kehidupan untuk hidup, mereka akan hidup," ujar Christina Tsantiri, seperti dilansir Dailymail, Senin (14/1/2013).
Ucapan Christina diamini oleh Evangelia Karnava, yang akan berusia 100 tahun pada bulan Maret mendatang. Meski hampir berusia 1 abad, Evangelia masih bisa melakukan kegiatannya secara mandiri.
Ia berjalan sendiri ke toko-toko setiap hari, ke bank untuk membayar tagihan e-card, memiliki telepon genggam sendiri dan kehidupan yang benar-benar independen. Menurut Evangelia, salah satu rahasia panjang umurnya adalah dia tidak makan daging merah.
Centenarian lainnya adalah George Kassiotis, yang akan berusia 104 tahun pada akhir bulan ini. Kartu identitasnya menunjukkan bahwa ia dilahirkan di Pulau Ikaria pada tahun 1909, saat pulau tidak memiliki jalan atau listrik.
Ia masih ingat harus berjalan ke sekolah setiap hari Senin pagi dari desanya di pegunungan, dengan mendaki lebih dari 25 mil. Pada hari Jumat, setelah menginap di kota selama seminggu, ia akan berjalan pulang dengan rute yang sama.
Kini George tinggal di ibukota pulau Agios Kirykos, dengan pohon-pohon lemon dan jeruk di kebunnya. Ia suka membaca semua surat kabar setiap pagi. George bahkan tak memerlukan kacamata untuk membantunya melihat dan nyaris tidak memiliki keriput.
Reputasi Pulau Ikaria, Yunani, sebagai pusat kesehatan sudah dikenal baik selama berabad-abad. Zaman dahulu, orang-orang Yunani sengaja berkunjung ke pulau ini untuk berendam di sumber air panas dekat Therma di sisi timur pulau.
Kini, Ikaria telah menarik perhatian ahli umur panjang Amerika, Dan Buettner. Selama lebih dari 10 tahun, dengan dukungan National Geographic Society, ia telah menamai pulau yang memiliki rahasia hidup kekal ini.
Disebutnya pulau 'hidup kekal' karena memang banyak centenarian (orang yang telah mencapai usia 100 tahun) hidup di pulau ini.
"Saya ingin studi ini merangkai cerita dan menetapkan fakta-fakta tentang umur panjang orang-orang Ikaria ini," ujar Dan Buettner.
Menurut Buettner, orang-orang di Ikaria mencapai usia 90 tahun dua setengah kali frekuensi dari orang Amerika. Pria Ikaria, khususnya, 4 kali lebih mungkin mencapai usia 90 tahun karena memiliki kesehatan yang lebih baik. Tak hanya itu, orang-orang Ikaria juga lebih sedikit mengalami depresi dan demensia (pikun).
"Di Ikaria, (pikiran) mereka tetap tajam sampai akhir," tulis Buettner dalam sebuah artikel untuk New York Times.
(mer/vta)
Orang seperti Grigoris Tsahas, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-99, hampir menjadi minoritas dibandingkan standar orang-orang Ikaria lainnya. Bagaimana tidak, di Pulau Ikaria ditemukan sebuah nisan di pemakanan dekat bukit Madria, yang menandai makam seorang wanita berusia 116 tahun ketika dia meninggal.
Lalu ada Christina Tsantiri, yang akan berusia 101 tahun pada bulan Juni mendatang. "Jika seseorang memiliki kehidupan untuk hidup, mereka akan hidup," ujar Christina Tsantiri, seperti dilansir Dailymail, Senin (14/1/2013).
Ucapan Christina diamini oleh Evangelia Karnava, yang akan berusia 100 tahun pada bulan Maret mendatang. Meski hampir berusia 1 abad, Evangelia masih bisa melakukan kegiatannya secara mandiri.
Ia berjalan sendiri ke toko-toko setiap hari, ke bank untuk membayar tagihan e-card, memiliki telepon genggam sendiri dan kehidupan yang benar-benar independen. Menurut Evangelia, salah satu rahasia panjang umurnya adalah dia tidak makan daging merah.
Centenarian lainnya adalah George Kassiotis, yang akan berusia 104 tahun pada akhir bulan ini. Kartu identitasnya menunjukkan bahwa ia dilahirkan di Pulau Ikaria pada tahun 1909, saat pulau tidak memiliki jalan atau listrik.
Ia masih ingat harus berjalan ke sekolah setiap hari Senin pagi dari desanya di pegunungan, dengan mendaki lebih dari 25 mil. Pada hari Jumat, setelah menginap di kota selama seminggu, ia akan berjalan pulang dengan rute yang sama.
Kini George tinggal di ibukota pulau Agios Kirykos, dengan pohon-pohon lemon dan jeruk di kebunnya. Ia suka membaca semua surat kabar setiap pagi. George bahkan tak memerlukan kacamata untuk membantunya melihat dan nyaris tidak memiliki keriput.
Reputasi Pulau Ikaria, Yunani, sebagai pusat kesehatan sudah dikenal baik selama berabad-abad. Zaman dahulu, orang-orang Yunani sengaja berkunjung ke pulau ini untuk berendam di sumber air panas dekat Therma di sisi timur pulau.
Kini, Ikaria telah menarik perhatian ahli umur panjang Amerika, Dan Buettner. Selama lebih dari 10 tahun, dengan dukungan National Geographic Society, ia telah menamai pulau yang memiliki rahasia hidup kekal ini.
Disebutnya pulau 'hidup kekal' karena memang banyak centenarian (orang yang telah mencapai usia 100 tahun) hidup di pulau ini.
"Saya ingin studi ini merangkai cerita dan menetapkan fakta-fakta tentang umur panjang orang-orang Ikaria ini," ujar Dan Buettner.
Menurut Buettner, orang-orang di Ikaria mencapai usia 90 tahun dua setengah kali frekuensi dari orang Amerika. Pria Ikaria, khususnya, 4 kali lebih mungkin mencapai usia 90 tahun karena memiliki kesehatan yang lebih baik. Tak hanya itu, orang-orang Ikaria juga lebih sedikit mengalami depresi dan demensia (pikun).
"Di Ikaria, (pikiran) mereka tetap tajam sampai akhir," tulis Buettner dalam sebuah artikel untuk New York Times.
(mer/vta)
Sumber: detik.com
Nama kelompk:
-Febinia Sarah Tosy
- Natasya saraswati
- Siti Hazard Aldina
- Rizka Nadiassyifa
Hala
-Siti Masithah Fitri
Lestary
-Zulfa Fathimah
0 komentar:
Posting Komentar