Jumat, 19 November 2010

ketika Rasa Iri Menutup Hati

“Iri” ada apa dengan kata yang satu ini?? Mengapa kita selalu dihimbau untuk menjauhi diri kita dari sifat ini?? Tentu ada sebabnya. Iri, dapat kita definisikan sebagai tindakan yang tidak senang apabila melihat orang lain mendapat kebahagiaan dan ingin kebahagiaan orang tersebut berpindah kepadanya. Dan tentu saja sifat ini dapat merusak rasa persahabatan atau pertemanan yang terjalin antara manusia. Memang sifat ini adalah sifat yang manusiawi yang dapat melanda semua orang karena pada hakikatnya manusia tidak pernah merasa puas, tidak terkecuali saya. Namun, sebagai manusia yang memiliki akal, apalagi kita adalah seorang yang berpendidikan maka kurang tepat rasanya menyikapi sesuatu dengan rasa iri yang berlebihan.
Rasa iri dapat kita sikapi dengan dua cara yaitu hal positif dan negative. Hal positifnya adalah rasa iri dapat memacu semangat kita dalam beraktifitas, entah itu belajar, bekerja dsb untuk bisa lebih optimal. Hal negatifnya adalah pada umumnya seseorang memiliki rasa iri karena ia tidak bisa melakukan hal seperti yang dilakukan oleh orang lain, dan ia tidak memiliki apa yang dimiliki oleh orang tersebut misalnya, kepandaian, kekayaan, kebahagiaan, kecantikan dsb. Sehingga memancing orang yang iri tersebut untuk berbuat hal yang sepantasnya tidak dilakukan.
Sebagaimana pengakuan dari seorang pelajar yang bernama Ayu, “hubungan saya dengan teman saya menjadi semakin renggang akibat dari rasa iri yang terdapat pada teman saya kepada saya, dia selalu tidak senang apabila saya mendapat nilai lebih bagus darinya, dan saya menyikapainya dengan cara tidak mengambil pusing dan menjauhinya”. Ujarnya.
Nah, dari penggalan kutipan pernyataan diatas sangat tepatlah jika rasa iri itu adalah hal yang negative dan kita selalu di minta untuk menjauhinya. Jika kita ingin menjadi orang yang lebih baik sebainya berusaha dan berdoa, bukan dengan rasa iri, karena rasa iri itu tidak bisa menyelesaikan masalah, dan malah dapat menambah masalah baru. Mulai sekarang berfikiran posif dapat menjadi penghalang datangnya sifat iri tersebut…. Don’t make Positive Thinking only as slogan but we should apply it in our life……! (Wilda Diah Ayu Puspitaningrum)

WILDA DIAH AYU PUSPITANINGRUM
KELAS XI IPA 4
STUDENT DAY JURNALISTIK

0 komentar: