Jumat, 28 Oktober 2011

Herdini Avianti (X.4)

Caruk Maruk Politik Negeriku

M

asih hangat-hangatnya politik Indonesia diperbincangkan di masyarakat, terkhusus maraknya KKN yang terjadi di Negara ini.

“sebenarnya politik di Negara ini sudah bagus, tetapi ada kendala, yaitu oknum-oknum yang tidak jujur dan tidak diimbangi dengan iman” , ujar salah satu guru olahraga di Pesat, Ian Supiyan (50) yang saya temui (27/10) di DPR Pesat. Maraknya KKN tidak hanya terjadi di pemerintahan pusat maupun daerah, ruang kecil lingkup pun dapat terjangkit wabah KKN. Contohnya saja di lingkup sekolah. Praktek KKN biasanya tejadi pada saat pemilihan anggota dewan rakyat. Salah satu factor yang menyebabkan terjadinya KKN karena mereka ingin terlihat lebih dan merasa lebih kuat di jabatannya.

Sistem politik di Indonesia berbeda dengan Negara lain, contohnya saja bebeda dengan Negara Amerika Serikat. Di Amerika Serikat hanya mempunyai dua partai politik berbeda dengan partai politik di Indonesia yang memiliki banyak partai politik, sehingga jika satu partai memenangkan pemilihan, partai politik yang lain tidak menerima kekalahan partainya.

Baru-baru ini pemerintahan kita telah melakukan reshuffle kabinet. Dengan adanya reshuffle ini masyarakat beranggapan belum tantu lebih baik daripada kepemimpinan sebelumnya. Khususnya untuk orang yang kecewa “perombakan cabinet bisa saja diartikan pergiliran jabatan untuk bisa merasakan jabatan, yang diinginkan banyak orang” ujar pria yang mengajar di bidang study olahraga.

Kita harus tegaskan kepada pemerintahan untuk mereka lebih jujur, bersih, idealis, dan kesatria. Bukan pemerintahan yang ditengarai terlibat korupsi namun secara tidak kesatria mengaku lupa atau tidak tahu atas perbuatannya. (VIA)

0 komentar: