Kamis, 11 Agustus 2011

Tidak Selamanya Politik Hanya Untuk Kalangan Dewasa

Remaja berpolitik? Kenapa engga?. Kegiatan berpolitik itu bukan buat pemerintahan ajah lho!. kalian sadar nggak sih?! selama ini kita itu secara engga langsung berpolitik juga. Pemilihan ketua Osis, pengurus kelas, sampai memberikan aspirasi.

Di sekolah, di rumah dan dimana saja tanpa sadar terkadang berpolitik sering kita lakukan. Apa sih yang ada dipikiran kita kalau mendengar kata politik? Partai, pemerintahan, korupsi, pasti itu deh yang paling umum terlintas dipikiran kita. Iya enggak?

Secara garis besar politik itu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat. Lalu, arti politik bagi sebagian besar kaum remaja apa ya? Pada masa remaja sekarang, sering sekali para remaja mengikuti kegiatan-kegiatan berbasis politik dalam ruang lingkup yang sederhana. Jadi, politik di mata remaja menuju kearah yang lebih spesifik, seperti memberikan aspirasi, rapat-rapat besar, dan hal-hal politik yang lainnya.

Bila dikaji lebih dalam, remaja bisa memberi keuntungan pada parta politik bila pendidikan politik pada mereka diberikan secara intensif. Ada juga peran partai politik yang memanfaatkan remaja-remaja terpelajar dalam kampanye partai. Biasanya, para remaja akan memiliki kesadaran politik yang tinggi dan juga semakin kritis pada proses politik yang sedang terjadi.

Tetapi, ada juga politik yang bisa menjerumuskan para remaja. Sewaktu PKI (Partai Komunis Indonesia) Berjaya di Republik Indonesia, banyak para remaja yang masuk kedalam partai tersebut. Mereka para remaja yang begitu saja tertarik dengan propaganda-propaganda PKI sering sekali melakukan pemberontakan-pemberontakan yang mengakibatkan kesalahan dalam arti ideology Republik Indonesia. Mereka dicuci otak oleh orang-orang tertentu yang memiliki wawasan politik lebih luas berhasil menipu daya para remaja waktu itu. Sedangkan, pola pikir para remaja pada saat itu sulit untuk berwawasan dunia, hingga dengan mudahnya di cuci otak.

Pengetahuan politik para remaja yang sulit mendunia pada masa lalu seharusnya bias dijadikan pembelajaran bagi remaja di era modern ini. Ditengah-tengah kekacauan politik Indonesia, remaja Indonesia setidaknya memiliki andil sebagai penengah. Pola pikir para remaja yang berwawasan dapat membantu sedikitnya permasalahan politik yang beredar di Indonesia. Jika hal itu sudah dimiliki oleh remaja Indonesia, bukan hanya masalah politik dalam negeri, bias saja para remaja memikirkan bagaimana cara menyelesaikan perpolitikan Internasional yang selalu bercampur-campur oleh Negara lain.

Sayangnya, para remaja sekarang sulit peduli dengan dunia politik, hanya sebagian kecil saja. Seharusnya para remaja sekarang harus sudah bisa mengambil peran dalam dunia politik (misal: bukan hanya PEMILU), tetapi juga harus bisa berfikir secara global dan bijak dalam hal politik. Indonesia butuh sekali para pengurus politik untuk generasi-generasi sekarang, tetapi sayangnya para remaja hanyalah memikirkan masalah pribadi masing-masing. Kurangnya pendidikan politik menjadi salah satu penyebab masih sedikitnya remaja yang berpolitik. Seharusnya juga dalam dunia pendidikan, juga mempraktikan sistematis politik yang sesungguhnya, sehingga mereka para remaja bisa langsung merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang politikus.


Nama Kelompok 4 :

1. Rony Anugrah

2. Fitri Andani

3. Alif Nugraha

4. Mutiara Suryadini

5. Muhammad Rizky

6. Hobir Nur Ikhsan

7. A. Zahra

8. Dwi Happy

0 komentar: