Sabtu, 26 November 2011

Nasib anak jalanan


Sering kali kita lihat di lampu merah atau pinggir-pinggir jalan, banyak sekali anak-anak yang menggelandang, mengemis, ataupun ngamen. Pagi hari mereka bekerja mengamen, meminta- minta,begelandangan kesana kesini, tak kesekolah karena kebutuhan ekonomilah mereka bekerja seperti itu. Di teriknya matahari berpanas-panasan, sore hingga matahari terbeman mereka tetap bekerja.

Pemandangan ini sangat sering kita. Kehidupan mereka sangat prihatin sekali jumpai 24jam, mereka mencari uang untuk sesuap nasi. Entah apa yang orang tua mereka fikirkan menggunakan anaknya untuk mencari nafkah, atau pun karena anak-anak yang berhenti sekolah karena kekurangan biaya dan mereka membantu orang tua mereka dengan cara mengamen,mengemis dan bergelandangan

Karena faktor ekonomi, hal seperti ini dapat terjadi. Padahal jika saja pemerintah dan orang tua mereka memperhatikan mereka, potensi yang ada dalam dirinya dapat terlihat. Seperti, menjadi penulis, penyanyi bahkan presiden.

“mereka seakan bermain-main dijalan, bahagia berkeliaran di kejamnya jalan” ujar salah seorang pedagang yg berjualan di pinggir jalan.

Seharusnya pemerintah memperhatikan dan menampung mereka untuk menggembangkan bakat mereka, bukan merazia atau menyiksa mereka karena berkeliaran dijalan.

Untuk orang tuanya juga dapat menjaga anaknya lebih baik dan mendidik anaknya bukan menjerumuskan anak mereka keedalan dunia jalanan yang kejam.

(oleh : heidy sailendra xu5)

0 komentar: