Sabtu, 26 November 2011

Sulitnya mendapat pendidikan yang layak

Pada zaman dahulu, para remaja memang sangat sulit untuk menyentuh tingkat pendidikan yang sangat bagus, sangatlah susah. Apalagi mereka juga haarus dipenuhi rasa was-was kala itu. Tetapi, semangat mereka dalam menempuh kesuksesan harus diacungi jempol. Sekarang, kita maju ke masa sekarang, keadaan perekonomian yang sangat tidak seimbang, lapangan kerja yang sangat kurang, dan hal lain sebagainya menjadi polemic masa kini. Dan, coba berpikir tentang pendidikan sekarang, pendidikan sekarang sudah lebih maju, hanya saja, masalah distribusi pendidikan yang tidak merata, hanya bisa dinikmati oleh kota-kota besar saja. Dalam hal pembiayaan, masyarakat masih mengeluhkan tentang keadaan keuangan yang ada di Indonesia, yang selalu mengalami peningkatan dan penurunan ekonomi. Salah satu siswa SMP juga menyatakan sebab dari anak-anak yang putus sekolah itu terjadi karena lapangan pekerjaan yang sempit. Lalu dari segi kualitas, banyak kemajuan yang sangat sempurna dari prestasi akademik maupun nonakademik. Banyak juga para siswa yang berhasil menembus kancah internasional. Tetapi, tetap saja sebuah pendidikan yang layak pun masih susah dicari di Indonesia, ini adalah hal yang sangat patut ditindak lanjuti, masih banyak anak bangsa di Indonesia, yang sangat menginginkan pendidikan yang murah, sekaligus berkualitas. Memang tidak bisa dipungkiri lagi, semangat para anak-anak Indonesia sekarang juga sangat maju, hanya saja factor perekonomian masih saja menggeluti kebelengguan dalam diri mereka, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk mendapat pendidikan yang sangat diinginkan mereka. Secara keseluruhan, memang sangat sulit untuk mencari pendidikan yang sangat diharapkan jutaan anak bangsa disini. Tidak ada cara lain juga untuk membereskan hal itu, selain dengan dana sukarela, atau bahkan guru yang juga sukarela tidak dibayar demi memuaskan keperluan anak-anak Indonesia, dan juga demi memajukan pendidikan di Indonesia ke depannya. Salah satu guru SMA, juga berharap, untuk mencapai hal seperti itu, sekolah harus merekrut guru yang professional, adanya yayasan yang memberikan sumbangan demi kelancaran dalam memudahkan biaya pendidikan, dan pastinya juga dana sukarela dari siapapun.



oleh: Hobir Nur Ikhsan (XI IPA U5)

0 komentar: