Sabtu, 14 Mei 2011

Gedung Baru DPR Dipangkas PU

MESKI dikritik sana-sini, rencana pembangunan gedung baru DPR tetap jalan terus. Kemarin, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah merampungkan evaluasi. Hasilnya, anggaran pembangunan gedung dipangkas menjadi di bawah Rp 1 triliun.

Sebelumnya, anggaran gedung baru dengan bentuk huruf U terbalik sebesar Rp 1,1 triliun karena dilengkapi berbagai macam fasilitas. "Anggaran untuk membangun gedung baru DPR cukup besar sehingga perlu dipangkas," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum Budi Yuwono.

Namun sayang, anak buah Menteri PU Djoko Kirmanto itu tidak mau buka-bukaan soal berapa jumlah yang dipangkas dengan alasan belum diserahkan ke DPR. Yang pasti anggarannya di bawah Rp 1 triliun. "Tapi, (dipangkas) tidak sampai SO persen. Kalau 50 persen lebih sudah diskon namanya," katanya.

Budi menambahkan, dengan adanya pemangkasan dana gedung DPR, secara langsung akan berdampak pada bentuk gedung, luasan, serta fa-silitas ruangan. Lagi-lagi, Budi enggan untuk menjelaskan secara detail berapa ukuran yang akan didapatkan anggota dewan. Dia lebih menyerahkan urusan gedung kepada perencana proyek.

Untuk diketahui, pembangunan gedung baru DPR menelan anggaran Rp 1,1 triliun. Tentunya dengan berbagai fasilitas yang bisa memanjakan anggota dewan seperti kolam renang, spa, dan fitness center. Pembangunan gedung megah ini mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Aktivis, masyarakat bahkan beberapa partai yang ada di Senayan ikut menolak gedung baru.

Ketika dikonfirmasi. Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan mengaku belum mendengar kabar soal adanya pemangkasan anggaran gedung baru DPR. "Wah, saya tidak tahu karena hingga saat ini belum ada surat tembusan dari PU, kalau dipangkas, dipang-kasnya berapa?" tanya balik Taufik kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Meski demikian. Taufik merasa pemangkasan anggaran yang dilakukan PU akan menjadi catatan pimpinan DPR serta BURT dalam memutuskan kebijakan soal pembangunan gedung baru. Tapi, yang pasti pimpinan DPR akan menyambut baik pemangkasan anggaran. "Hal ini sesuai dengan keinginan publik." katanya.

Anggota BURT, Arwani Thomafi juga mengaku belum mengetahui adapemangkasan anggaran pembangunan gedung baru DPR. "Sampai saat ini saya belum tahu. Dipangkasnya berapa juga belum tahu," aku Arwani, kemarin.

Jika benar anggarannya dipangkas, BURT dan pimpinan DPR akan merasa senang karena hal itu yang diinginkan DPR. Kalau bisa, lanjut Arwani, anggarannya ditekan lagi.

"Rencananya, pekan depan kami akan mengagendakan rapat dengan Setjen dan Kementerian PU untuk mempertanyakan hasilnya seperti apa. Kalau benar dipangkas, syukurlah," ucapnya.

Tetap dibangunnya gedung baru DPR bakal menimbulkan aksi penolakan masyarakat. Sebelumnya, seniman lukis mengancam akan menggelar lagi aksi melukis gedung DPR menjadi wc umum jika gedung baru tetap dibangun.

Para seniman yang kecewa dengan gedung baru DPR itu pada 27 April lalu menggelar aksi di depan gerbang DPR. Waktu itu. pelukis Hardi khusus melukis gambar DPR dipenuhi patung berpikir yang tengah buang hajat.

Hardi menilai DPR sudah mengkhianati kepercayaan rakyat. Karena itu Gedung Dewan kini bukanlah gedung aspirasi rakyat, melainkan hanya WC umum.

"Gedung ini cuma jadi tempat mereka buang kotoran saja. Kami berharap pembangunan gedung baru ini dibatalkan," ucapnya.

Sumber : http://www.bataviase.co.id/node/664965

Rony Anugrah
X unggulan 5

0 komentar: