Jumat, 20 Mei 2011

Skandal Wisma Atlet, Pertaruhkan Nama KPK

Skandal korupsi Wisma Atlet untuk SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan, akan menjadi pertaruhan nama bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini akan menjadi bukti KPK benar-benar tebang pilih dalam pemberantasan korupsi atau tidak.

"Iya ini menjadi pertaruhan KPK. KPK harus membuktikan tidak tebang pilih. Selama ini kan ada anggapan KPK tidak berani menyentuh partai biru, ini harus dibuktikan anggapan itu tidak benar," kata Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Zainal Arifin Mochtar kepada detikcom, Rabu (11/5/2011).

Dua nama politisi Partai Demokrat (PD) yakni bendahara umum PD yang juga anggota Komisi III DPR M Nazaruddin dan anggota Komisi X Angelina Sondakh terseret dalam skandal Wisma Atlet. Baik Nazarudin maupun Angelina telah membantah menerima komisi dari proyek Wisma Atlet tersebut.

KPK membutuhkan keberanian dan semangat yang lebih untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang diduga melibatkan politisi PD ini. Apalagi perkembangan kasus ini memperlihatkan ada tindakan mempermainkan keterangan hukum. Misalnya tersangka kasus suap ini manajer marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang membuat keterangan yang berubah-ubah. Ia awalnya mengatakan Nazaruddin sebagai atasannya dan membeberkan peran bendahara umum PD itu dalam kasus Wisma Atlet, namun kemudian ia memberi bantahan.

"KPK harus lebih berani, lebih menguatkan semangatnya untuk menuntaskan kasus ini. Kalau tidak nama baik KPK akan jadi taruhan," ingat Zainal.

Selain KPK, skandal Wisma Atlet juga akan membuktikan PD merupakan partai yang mendukung pemberantasan korupsi atau tidak. Presiden SBY sebagai ketua dewan pembina PD harus mendorong PD agar membantu penuntasan korupsi ini.

"SBY sebaiknya mendorong internal Demokrat untuk mau bekerjasama dengan KPK mengungkap kasus ini," imbau Zainal.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/05/11/155449/1637454/10/skandal-wisma-atlet-jadi-pertaruhan-nama-kpk

Rony Anugrah
Xunggulan 5

0 komentar: