Sabtu, 28 Januari 2012

Pentingnya Sekolah Berbasis Budaya









Budaya merupakan ciri khas bagi setiap Negara di dunia ini dan menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikan Budaya tersebut. Namun kenyataannya Negara ini sudah terlena dengan berbagai macam Budaya yang masuk dari luar dan melupakan Budaya Negaranya sendiri (Budaya Lokal). Budaya lokal memang belum mendapat tempat istimewa di kalangan anak muda sekarang. Mereka cenderung menggunakan budaya budaya luar yang katanya lebih Modern. Lalu apa langkah yang harus kita lakukan untuk melestarikan Budaya tersebut?. Caranya ialah dengan mengenalkan dan lebih mempromosikan budaya lokal ke masyarakat luas terutama generasi muda. Tetapi dimanakah tempat yang efesien untuk mengenalkan Budaya lokal? Menurut saya Sekolah adalah tempat yang tepat untuk mengenalkan dan mengajak para generasi muda untuk melestarikan Budaya negaranya sendiri. Karena sekolah merupakan salah satu tempat proses belajar terjadi. Sekolah ,merupakan tempat kebudayaan, karena pada dasarnya Belajar adalah proses pembudayaan. Sekolah juga dapat membawa Budaya Lokal menjadi bagian dari kurikulum sekolah yang patut di jalani oleh para siswa tentunya dengan pendekatan dan proses pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak merasa terbebani oleh pelajaran Budaya Lokal melainkan dia merasa harus bertanggung jawab sebagai generasi penerus.
Dalam proes pembalajaran berbasis Budaya. Guru harus berperan aktif mengikutsertakan siswa agar siswa merasa diaku dalam proses pembelaaran tersebut. Misalnya dengan menanyakan mereka tentang Budaya yang sudah mereka ketahui sebelumnya dan guru mengenalkan lebih dalam dan budaya tersebut kepada para siswa. Dengan begitu para siswa tidak akan Bosan dengan pelajaran Budaya Lokal dan hasil belajar bisa lebih optimal. Sementara itu guru juga berperan untuk mengembangkan potensi siswa yang berhubungan dengan Budaya Lokal dan mengali Bakat tersebut agar kelak setiap individu bisa melestarikan Budaya berdasarkan potensinya masing-masing.
Contohnya di SMA Plus PGRI Cibinong yang mempunyai Sapta Budaya yang harus di lakukan oleh para siswanya. Yaitu Budaya Menabung, Budaya Disiplin, Budaya Bersih, Budaya Belajar, Budaya Persatuan dan Kesatuan, Budaya Mutu, Budaya Kerja Keras. Awalnya siswa memang merasa keberatan dengan Kurikulum tersebut. Tetapi dengan adanya peran guru-guru yang aktif memberikan wawasan dan materi yang berkaitan dengan Panca Budaya tersebut dan dengan cara yang komunikatif dan menyenangkan untuk siswa. Lama kelamaan siswa terbiasa melakukan Panca budaya tersebut dan itu menjadi cirri khas SMA Plus PGRI Cibinong yang merupakan salah satu Sekolah Berbasis Budaya.
“SMA Plus PGRI Cibinong memang sengaja mengajarkan siswa-nya untuk memiliki karakter yang berdasarkan Budaya Lokal agar Budaya lokal tetap terjaga kelestariannya” Tutur Giyanti, selaku guru Bahasa Indonesia.


1. Budaya Belajar




2. Budaya Persatuan dan Kesatuan




By : Rizqy Nur Amalia (XI.Unggulan.5)

0 komentar: