Sabtu, 28 Januari 2012

Reportase On The Spot!

OH SAHABATKU, SAMPAH!

Oleh: Elsa Kartika Sari Sunarya


Siapa yang tidak mengenal sampah? Sisa-sisa dari kegiatan yang dilakukan manusia sebagian besar menghasilkan sampah. Kita makan mie instan, menghasilkan sampah plastik. Menggunakan saus sachet menghasilkan sampah plastik juga. Oleh karena itu sampah tidak asing buat kita dan sudah terbiasa ada dalam kehidupan sehari-hari. Pagi hari (28/1) sudah banyak para pemulung sampah yang berkeliaran di kawasan Pondok Rajeg, Cibinong. Salah satu pemulung di kawasan tersebut adalah Ibu Wiwi (37). Untuk kehidupan sehari-harinya ia harus berkelana mencari sampah. Demi sesuap nasi ia rela berjalan jauh menelusuri stasiun Citayam. Walaupun rumah Ibu Wiwi dekat dengan Tempat Pembuangan Sampah (TPS), ia tidak mau hanya mencari sampah disitu, akan tetapi ia terus menulusuri jalan yang jauh dari tempat tinggalnya. Alasan utamanya yaitu agar tidak berebut sampah dengan oranglain.

“Sampah adalah sahabat terbaik saya, dia selalu mencukupi kebutuhan sehari-hari saya”, tutur Ibu Wiwi sambil mengelap keringatnya yang bercucuran. Ibu yang mempunyai dua anak ini tidak pernah mengeluh, ia selalu tampak ceria dan ikhlas menjalani hidupnya. Tidak hanya Ibu Wiwi yang sehari-hari mencari sampah untuk memenuhi kebutuhannya, Pak Nasa, suami Ibu Wiwi juga selalu mencari sampah untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Ibu Wiwi selalu membantu Pak Nasa, karena tidak cukup apabila hanya mengandalkan satu orang saja. Walaupun begitu, Ibu Wiwi dan Pak Nasa mencari sampah selalu di tempat yang berbeda. Sampah yang dikumpulkannya berupa sampah plastik dari kantong-kantong atau sekedar hanya dari gelas maupun botol plastik. Selain itu ada kaleng-kaleng, kabel-kabel yang tidak terpakai lagi.

Hidup menetap di kawasan yang dikelilingi oleh Tempat Pembuangan Sampah sangat berbahaya. Kesehatan bisa terancam, bencana bisa menimpa kapanpun. Kesehatan penting sekali, karena kalau kita melakukan kegiatan tidak cukup dengan rasa tahu saja. Tahu tapi tidak sehat bagaimana melakukan kegiatan dengan maksimal? Untungnya keluarga Ibu Wiwi sudah terbiasa hidup di sekitar Tempat Pembuangan Sampah kawasan Pondok Rajeg, Cibinong. Pemandangan yang kurang sedap sudah biasa dilihat oleh keluarga Ibu Wiwi. Apabila musim hujan tiba, sampah yang berserakan disekitar Tempat Pembuangan Sampah menyebabkan banjir. Hal ini sudah terbiasa dirasakan oleh warga sekitar Pondok Rajeg. Bukan hanya di Pondok Rajeg saja yang kebanjiran akibat sampah di musim hujan, kawasan lain yang banyak sampahnya juga pasti merasakan hal tersebut. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya banjir, hujan asam dan bencana berbahaya lainnya ayo kita buang sampah pada tempatnya dan lakukan daur ulang dengan berdasar kepada konsep 3R (Recyle, Reuse, Reduce). Ringankan Indonesia dari volume sampah yang membludak.


(Elsa Kartika Sari Sunarya XI IPA Unggulan 4)

0 komentar: