Sabtu, 12 Februari 2011

CERITA LUCU :D

I. Tono sedang duduk dan curhat sama Budi:

Tono: "Akhirnya aku putus sama Dina..."
Budi: "Lha kamu kenapa putus? Bukannya sudah pernah sepakat mau menikah?"
Tono: "Iya, tetapi batal."
Budi: "Kenapa?"
Tono: "Beda keyakinan..."
Budi: "Beda agama gitu?"
Tono: "Bukan, aku berkeyakinan bahwa aku ganteng, tapi si Dina tidak yakin..."

II. Seorang pemabuk menelepon polisi untuk melaporkan bahwa pencuri telah merusak mobilnya.

"Mereka pernah mencuri dashboard, roda kemudi, pedal rem, bahkan pedal gas," teriak dia sambil keluar.

Namun, sebelum penyelidikan polisi bisa berjalan, telepon berdering untuk kedua kalinya, dengan suara yang sama,

"Tidak jadi," kata pemabuk dengan tersendat, "saya tadi salah masuk ke kursi belakang..."

III. OBAMA KE INDONESIA

Setelah tertunda 2 kali, Presiden Obama akhirnya bertandang ke Indonesia. Sayangnya beliau hanya 20 jam berada di Indonesia. Publik jadi bertanya-tanya kenapa Presiden Obama harus pulang secepat itu.
Dalam wawancara khusus dengan CNN, Presiden Obama akhirnya menyampaikan alasannya: Bahwa sebagai orang yang pernah tinggal di Indonesia, beliau sangat paham dengan aturan di Indonesia. Jika berkunjung lebih dari 1×24 jam, maka Presiden Obama wajib melapor ke RT/RW setempat.

IV. Saat itu adalah akhir tahun sekolah, dan seorang guru TK sedang menerima hadiah dari murid-muridnya. Putra pemilik toko bunga memberinya hadiah. Guru menggoyangkan kado itu, memegangnya di atas kepala, dan berkata, "Aku yakin aku tahu apa itu. Beberapa bunga.."

"Itu benar" anak itu berkata, "tapi bagaimana kau tahu?"

"Oh, hanya menebak," katanya.

Murid berikutnya adalah putri pemilik toko permen. Guru memegang hadiah itu, menggoyangnya, dan berkata, "Aku yakin aku bisa menebak apa itu. Sebuah kotak permen."

"Itu benar, tapi bagaimana kau tahu?" tanya gadis itu.

"Oh, hanya menebak," kata gurunya.

Hadiah berikutnya adalah dari anak pemilik toko minuman keras. Guru memegang paket itu, tapi paket itu bocor. Dia menyentuh setetes kebocoran itu dengan jarinya dan menyentuh ke lidahnya.

"Apakah anggur?" ia bertanya. "Tidak," jawab anak itu, dengan gembira.

Guru mengulanginya, mengambil cairan dari kado yang bocor itu ke lidahnya.

"Apakah sampanye?" ia bertanya.

"Tidak," jawab anak itu, dengan lebih banyak tersenyum.

Guru mencicipi lagi sebelum menyatakan,

"Aku menyerah, apa itu?"

Anak itu menjawab, "Itu anak anjing!"

V. Ada tiga nenek jompo sedang berdiskusi tentang masa tua mereka.

Nenek pertama berkata, Kadang-kadang saat sedang berdiri di depan kulkas dan memegang sebotol selai aku tidak dapat ingat apakah aku sedang mengembalikan selai itu ke dalam kulkas atau aku akan mengambilnya untuk mengolesi roti.

Nenek kedua seakan tidak mau ketinggalan, Wah, aku bahkan lebih parah lagi. Kalau aku sedang berada di tengah tangga, aku jadi bingung apakah aku akan naik atau akan turun.

Kalau begitu aku paling beruntung, soalnya aku belum pernah mengalami hal-hal seperti itu, kata nenek ketiga dengan bangganya sambil mengetuk-ngetukkan tangannya ke meja. Begitu mendengar suara ketukan tangannya di meja, tiba-tiba nenek ketiga ini berdiri dan berkata, Eh, ada yang mengetuk pintu aku saja deh yang buka pintunya

VI. Suatu hari di salah satu ruangan di gedung mpr/ dpr terlihat salah seroang wakil rakyat yang baru di angkat. Dia sedang termenung bingung apa yang harus dilakukan. tiba tiba suara pintu kantor nya diketuk.

Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. “Wah…, ini pasti wartawan TV yg mau mewawancarai aku…”, pikirnya dalam hati.

Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telepon di meja nya, dia berkata: “Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini…”

Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut ‘demi rakyat’ atau ‘kepentingan rakyat’ keras-keras. Setelah selesai sambil meletakan gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb.

“Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai…”

Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: “Maaf pak…, kami datang kesini mau memasang saluran telepon bapak…”


Annisa Sayyidatul Ulfa

#berbagai sumber

0 komentar: