Rabu, 03 Februari 2010

Mengais Sampah untuk Sesuap Nasi

Hingga saat ini, saya masih melihat sampah sebagai barang yang tidak berharga. sampah saya buang begitu saja tanpa ada beban. Padahal ada banyak di sekeliling kita yang kehidupannya bergantung pada sampah tersebut.
Seberapa berharganyakah sampah itu? mungkin kata-kata seperti itu ada di dalam benak kita ketika melihat sampah atau membiarkannya begitu saja. Sampah memang terlihat hanya limbah rumah tangga yang mencemari lingkungan. Tidak berhenti di situ saja, sampah pun identik dengan kuman-kuman dan kotoran. Namun, di balik penampilan sampah yang begitu menjijikan, ternyata ada sebagian dari kita yang menjadikan sampah sebagai sumber kehidupan mereka.
Apa alasan mereka melakukannya? Mereka pasti melakukannya karena sesuatu hal. Bisa jadi karena sulitnya mencari pekerjaan yang layak, sehinggga mengais sampah pun dilakukan mereka untuk sesuap nasi.
Kita sudah sepantasnya bersyukur kepada Allah swt atas apa yang telah diberikan kepada kita. Perhatikanlah orang-orang yang kekurangan di sekeliling kita dan jangan pernah menyepelekannya. Pekerjaan yang bergelut dengan sampah masih lebih terhormat dan ada nilai usahanya dibandingkan menjadi pengemis. hargailah orang lain tanpa melihat statusnya. Karena sehina apapun pekerjaan itu mungkin akan menjadi sandaran hidup bagi mereka.
Sampah-sampah yang ada di sekitar kita mari kita bersihkan. Dari kejadian ini saya dan kita semua dapat mengetahui bahwa kehidupan ini memang berbeda-beda. Salah satu pemulung yang bernama Soleh mengatakan, " Pekerjaan ini saya lakukan demi kelangsungan hidup anak dan istri saya". Ujarnya.
Janganlah memandang remeh sesuatu hal yang ada di sekitar kita. Saling menghormati dan menghargai sesama manusia, menjadikan hidup kita lebih berwarna. pekerjaan apapun akan lebih baik dibandingkan hanya menganggur. Be Your Self. ( Wilda diah ayu puspitaningrum X-10)

0 komentar: