Sabtu, 13 Maret 2010

Ketika “Phobia” Menghantui Anda


“Gugup, cemas, menggigil, berkeringat, menjerit, berteriak, atau bahkan menangis histeris. Mungkin itu adalah diluar kesadaran anda yang akan atau bahkan sudah pasti dirasakan dan dilakukan ketika anda melihat atau merasakan sesuatu yang paling ditakuti di dunia ini sedang adnda hadapi. Tapi, hal itu masih wajar dan manusiawi. Lalu, bagaimana dengan istilah phobia?”

Phobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap benda-benda atau situasi tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional, yang dirasakan dan dialami seseorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu objek atau situasi tertentu.

Dalam keadaan normal, setiap orang memiliki kemampuan menegendalikan rasa takut. Akan tetapi, bila seseorang terpapar terus menerjus dengan subjek phobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi, yaitu suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya.

Walaupun ada ratusan macam phobia, tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari tiga jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual Mental Disorder IV), ketiga jenis phobia itu adalah:

Ø Phobia sederhana atau spesifik

(Phobia terhadap suatu obyek atau keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian dan lain-lain.

Ø Phobia sosial

(Phobia terhadap pemaparan sosial) Seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini akan menghindari tempat-tempat ramai.

Ø Phobia Kompleks

(Phobia terhadap tempat ramai dan terbuka) biasanya takut keluar rumah.

Seperti halnya, Saya pun seorang manusia biasa yang mempunyai rasa takut terhadap satu hal. Salah satunya adalah “Cicak”, bintang melata ini mempunyai persepsi yang menjijikan dimata saya. Sehingga, jika saya sedang berhadapan dengan cicak atau sejenisnya yang saya akan lakukan adalah berteriak dan ambil langkah seribu alias lari. Apalagi jika cicak itu menjatuhi atau hinggap di tubuh saya, pasti “respect” yang saya lakukan pasti menangis histeris.

Mungkin itulah yang orang lain rasakan juga, ketika menghadapi satu hal yang mereka takuti, sehingga menjadikan phobia yang terkadang membuat trauma dalam diri seseorang.

Ø Berikut tanggapan para narasumber tentang phobia:

· Fian Purmansyah

Phobia adalah ketakutan seseorang terhadap sesuatu yang diawali oleh kejadian tertentu yang mempengaruhi sisi psychology orang tersebut. Tetapi, sampai saat ini saya belum mempunyai satu hal yang begitu saya takuti. Menjerit (meluapkan rasa takut) dan lari biasanya dilakukan oleh orang ketika menghadapi sesuatu yang paling ditakuti karena tingkat kesadarannya rendah. Untuk menghindari phobia kita harus tahu sumber masalahnya, harus melakukan therapy psychology, karena semuanya tergantung persepsi kita memandang sesuatu.

· Maya Adriana

Phobia yaitu rasa takut yang berlebihan, saya sendiri takut”banget” dengan yang namanya “suster ngesot” kalau ada suster ngesot pasti saya langsung teriak dan nangis. Maka dari itu saya pasti menghindari hal-hal yang mengingatkan saya dengan “suster ngesot”

· Kania

Phobia menurut saya adalah rasa takut. Dan saya paling takut sama binatang-binatang yang menggeliat dan kucing. Kalau ada makhluk itu, saya pasti akan menutup mata dan berteriak.

· Anita Aprilliani Ichwana

Phobia saya rasa adalah rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu yang membuat trauma. Saya sendiri paling takut dengan “ondel-ondel”. Jadi, kalau saya lagi sendirian di rumah, pasti ketika dengar bunyi iring-iringan ondel-ondel langsung tutup pintu dan jendela. Dan kalau sudah berhadapan dengan ondel-ondel pasti saya akan lari dan menangis.

· Mharsya Lurisari

Phobia itu ketakutan berlebihan dsari seseorang. Saya paling takut sama ketinggian. Cara saya menghindari ketakutan pasti dengan menghindari tempat-tempat tinggi, karena kalau tidak saya pasti akan merasa ketakutan, degp-degan, dan keringat dingin.

Ø Tips untuk menyembuhkan phobia:

1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.

2. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.

3. Desentisisasi Sistematis: Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.

4. Abreaksi: Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.

5. Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.

0 komentar: