Jumat, 05 Maret 2010

senioritas dan eksistensi diri

" tau gak sih, tadi kan pas lewat koridor anak kelas tiga. masa diplototin sama mereka. emang ada yang salah ? ada yang aneh ? "
keluhan tadi hanya sebagian yang biasa diucapkan anak kelas X atau kelas satu SMA. Biasanya senioritas itu banyak ditemui di SMA dan SMP. mulai dari masalah rambut sampai ujung kaki. biasanya masalah yang sering ditemui adalah masalah penampilan atau masalah lain yang sebenernya tidak terlalu penting atau malah sangat sepele. misalnya si ade kelas dianggep "gayanya" senga, belagu, dianggap tidak sopan sama kaka kelasnya. Tidak menghaormati kaka kelasnya. Biasanya kalau sudah ada kejadian seperti ini, pasti ada kejadian "labrak-labrakan". Ya pasti begitu. Misalnya ada anak kelas satu yang dianggap penampilannya terlalu mencolok atau memakai baju yang ketat. terus ada kaka kelas yang tidak suka. pasti akan langsung dilabrak.
nah, selain itu sebagai junior mereka juga harus rajin menyapa kaka kelasnya setiap kali bertemu dengan menundukan kepala yang sedalam-dalamnya. jangan sampai lupa memberi salam kalu tidak mau kena cibiran pedas. budaya senioritas sudah ada sejak dulu dan turun temurun. berdasarkan beberapa riset menyatakan bahwa senioritas merupakan suatu penekanan dari kakak kelas terhadap ade kelasnya.

HUBUNGAN ANTARA SENIORITAS DAN EKSISTENSI

seseorang yang merasa dirinya senior biasanya akan mencoba berbagai upaya agar dirinya terlihat eksis dalam sebuah organisasi meskipun hal tersebut bukan menjadi sesuatu yang penting bagi seseorang. maksudnya, ada kalanya seseorang yang sudah senior tidak memperdulikan atau acuh tak acuh didepan yuniornya. hal ini disebabkan dari pribadi itu sendiri atau bisa juga dari perbedaan jenis kelamin. seorang pria yang sudah senior di sekolahnya atau kampusnya akan merasa lebih eksis apabila sedang berada disekitar junior perempuan untuk menarik perhatian.

apa kata mereka :

fitria ramayanti X-9
"kalau menurut saya senior sekarah mah biasa ajja. cuma kalau dulu memang kaka kelasnya galak. sekarang mah mendingan"

safina X-9
"waktu itu saya pernah melihat ada ade kelas yang dilabark sama kaka kelasnya. kalo kata saya mah, penting ya .. ngelabrak ngelabrak kaya gitu. kayak gak ada yang bisa diomongin baek baek ajja. kalau saya yang jadi kaka kelas, saya mah malu. beraninya sama anak kecil."

Adam jati X-6
"kalau saya yang jadi kaka kelas, saya akan jadi kaka kelas yang baik hati. yang suka nasehatin ade ade kelasnya. tapi bukan menggurui. itu baru kaka kelas."

taufik vatoni
"sekarang mah senior itu kebanyakan menyiksa secara batin. kalau yang menyiksa secara fisik sudah jarang"


TIPS BUAT SI KAKA KELAS :
o> ngurusin adek kelas adalah hal yang paling gak penting! rugi kalau kita menyianyaikan pikiran dan tenaga cuma buat ngurusin ade kelas.
o> kalau misalkan emang penampilan si ade kelas sudah keterlaluan atau berlebihan, mending kamu bisa nitip ke temennya supaya bisa dibilangin.
o> selama dia tidak menggagu hidup kamu, untuk apa dipikirkan.

0 komentar: