Jumat, 24 September 2010

Come to Wonosari

Hai,teman-teman pesat news,aku iri dehh sama salah satu desa di daerah Wonosari,aku sangat iri dengan kehidupan orang-orang di sana.Orang -orang di sana sangat akrab ramah tamah sama orang lain.Ketika bertemu /berpapasan dengan orangpun masyarakat di sana saling menyapa/menegurnya.
Mereka sudah terbiasa seperti itu.Mereka melakukannya dengan senyuman yang tulus .Aku heran ketika berlibur disana.Perbedaaan yang sangat jauh dengan kehidupan masyarakat di rumahku.Mereka pada asyikberselisih pendapat,tetapi di desa Weru tidak.Mereka saling menghargai /memberi masukan satu sama lainnya.Aku bengong ketika aku bertemu orang disana .Mereka memberi senyuman kepadaku.Begitupun dengan keluargaku yang bertemu dengan masyarakat di sana.Kami mencoba untuk berusaha seperti kemarin 1 minggu di sana.
Mereka juga terbiasa dengan pekerjaan mereka yaitu sebagai petani,bercocok tanam.Mereka pagi-pagi kira-kira jam 7 setelah sarapan pagi,mereka bersiap-siap untuk ke ladang.Dengan berpakaian bju panjang,celana pendek,dan membawa cangkul/parang.Itu adalah hal yang sangat susah untuk dikerjakan.Pagi-pagi sudah bertugas memberikan makanan/minuman kepada hewan peliharan mereka masing-masing yaitu sapi/kambing.Belum kalau ada yang harus dipanen/ditanam seperti jagung,kacang tanah,padi dll.Nah itu harus mempunyai keuletan,kesabaran,ketekunan,agar yang ditanam/panennya bermutu dan dapat dijual.
Aku heran sama masyarakat disana .Mereka dapat berusaha bekerja agar bisa mendapatkan uang dengan cara yang baik.Tetapi di sana jarang orang yang kaya di kota.Kalau mereka tidak punya duit ,mereka mencari makan /uang dari hasil panen/memetik sayuran di pekarang rumah mereka.Mereja memuat buah melinjo yang berjatuhan ,dikumpulkan lalu di jual 1 minggu sekali.Dengan begitu masyarakat di desa sana tidak merasa kekurangan.Di sana juga tidak ada tukang sayuran sepewrti dikota.Karena mereka sudah punya sayuran sendiri di ladang/di pekarangan rumah mereka.Begitu pun dengan pasar.Di sana tidak ada pasar,meskipun ada mungkin cuma 1 minggu sekali,yaitu ketika pasar pon.Pasar di sana jauh ,kita harus jalan,tidak ada kendaraan umum,kecuali naek mobil/motor sendiri.Aku sangat prihatin dengan keadaan masyarakat di sana.Walaupun terlihat lelah tetapi mereka bisa mengatasinya dengan baik.
Tapi ada yang unik dari desa Weru itu yaitu tidak ada air.Mereka kesusahan dengan air.Air pun harus beli.Tapi mereka pinter,membuat penambungan air/kolam yang besar dari atas kenteng.Jadi ketika musim kemarau mereka memanfaatkan itu untuk kebutuhan sehari-hari .Padahal mereka tinggal di kaki gunung .Tapi kenapa tidak ada air yaa??
Hai.teman pesat ada yang lebih unik lagi niee ,yaitu ketika kita bertamu ke rumah mereka,masyarakat di sana menyuguhi kita dengan minuman teh panas kental ,Aneh kan teman??Tapi katanya si itu sudah menjadi kebiasaan mereka .Kalau tidak minum tehnya katanya kepalanya akan puzingg.


by :Riyani Wijaya
kelas : XI.IPA 2

0 komentar: