Minggu, 26 September 2010

Peduli Dhuafa Ala PESAT

Di zaman modern seperti saat ini, di saat kita hanya tinggal meneruskan hasil perjuangan para pahlawan setelah datangnya Hari Kemerdekaan atau yang lebih kita kenal dengan Agustusan, ternyata masih saja ada bahkan mungkin bisa dibilang banyak masyrakat yang belum merdeka ataupun kekurangan dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Meskipun bisa kita lihat banyak sekali masyarakat di Negara kita tercinta, Indonesia yang hidup berkecukupan dan bahakan lebih, tetapi disamping itu semua jika kita lebih membuka mata dan melihat ke seliling kita, ternyata masih banyak Masyarakat yang hidupnya serba kekurangan dan bahkan untuk makan pun tak cukup seperti kita yang terbiasa dengan jadwal tiga kali sehari layaknya takaran Obat dari Apotek.
Tetapi hal itu, membuat banyak sekali orang atau bahkan Instansi dan Organisasi melakukan yang yang namanya salah satu program bertemakan “Peduli Kaum Dhuafa.” Program seperti ini biasanya berisi pembagian rezeki kepada para kaum Dhuafa di sekitar tempat acara diadakan ataupun dengan hasil survey data dari pihak berwenang di sekitar wilayah acara. Hal seperti ini sangat bermanfaat, bukan hanya untuk kaum dhuafa melainkan para donatur yang mengadakan acara seperti ini, yakni melatih besarnya rasa kepedulian terhadap sesame dan semakin baik dimata Tuhannya masing-masing. (Ya….barangkali aja, semakin banyak acara kaya gini, makin sedikit yang namanya KORUPSI!!!amienn.,… hahahaha). Tapi nyatanya terkadang program seperti ini, terkadang kalau tidak sampai langsung kepada para dhuafa, akan dipertanyakan dan bahkan jumlah pemberian “BERKURANG” lohh???kemana yaa????aduuhhh…..Gaswat!!!
Maka dari itu,untuk menjamin kepercayaan dan tidak ada keraguan PESAT alias SMA Plus PGRI Cibinong sekolah kita tercinta, punyasalah satu program unik dan menarik nich…yang kayanya beda sama sekolah-sekolah lain. Program ini berawal dari pemikiran Bapak Ustad Drs. Suhartono, sosok Guru Agama yang kreativitas dalam berfikir. Jadi program ini dilakukan ketika para murid tercinta di PESAT beranjak naik ke bangku Kelas 2 SMA. Nahh….ketika itu Bapak Suhartono yang selalu menampakkan ke-humoris-annya pada saat ceramah ini, menunjukkan salah satu contoh cara para kakak kelas melakukan program dhuafanya kepada kita. Yakni, program ini dilakukan murni oleh murud-muridnya sendiri, dengan membentuk kelompok yang berjumlah 8-10 orang perkelompok. Kemudian kelompok tersebut harus mengumpulkan dana dengan istilah berpatungan seikhlasnya dengan syarat harus cukup untuk membeli SEMBAKO dan mengisikan amplop. Setelah itu, Murid harus berusaha untuk mencari sendiri kaum dhuafanya dan memberikan secara langsung SEMBAKO dan uang sumbangannya. Tetapi yang unik danbeda disini, Para murid harus mendokumentasikan kemudian memanfaatkan sistem Tekhnologi yang ada untuk meng-Edit hasil dokumentasi menjadi sebuah video sebagai bukti bahwa mereka telah melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini tentu menjadi lebih terasa dan lebih terpercaya (kayak berita ajaa! :P) dan kita sebagai murid lebih merasakan kepedulian yang sangat besar ketika melihat kenyataan hidup mereka yang hidupnya kurang beruntung sehingga program ini menjadi sebuah bahan ajaran yang takkan terlupa dalam hidup dan sebagai motivasi dalam bersyukur kepada Allah. Amienn… **Fina Detriana (XI-IPA Unggulan 1)

0 komentar: