Jumat, 20 Februari 2009

Impian Bukan Hanya Mimpi Belaka

Saat siang hari kita duduk diam melamun. Pikiran kita tetap bekerja. Dan menghasilkan sebuah produk pikiran yang berupa khayalan atau sebuah impian. Impian merupakan milik semua orang. Tidak pandang usia, jenis kelamin, ras, atau warna kulit. Memiliki sebuah impian tidak diharuskan membayar alias gratis. Kadang kita sedang memikirkan impian kita, kita dapat tertawa sendiri.
Memikirkan diri kita memiliki uang yang banyak dan kita dapat membeli segalanya. Hidup terasa mudah dan menyenangkan.
Memang terasa konyol dan terlalu kekanak-kanakan. Kadang beberapa orang menyakini bahwa bermimpi itu buang-buang waktu.
Sebetulnya segala pemikiran tadi dapat kita hapuskan dengan membuat impian kita menjadi sebuah kenyataan. Ketika kita bermimpi kita juga harus memikirkan jalan bagaimana untuk mewujudkan mimpi kita. Contohnya jika kita bermimpi menjadi seorang ilmuwan maka kita harus memikirkan bagaimana cara menjadi seorang ilmuwan. Yaitu dengan belajar sungguh-sungguh. Yang lebih penting lagi adalah tekadkan dalam diri kita untuk dapat mewujudkan impian kita tersebut.
Bermimpi pula dapat menjauhkan sejenak kita dari rutinitas serta stress yang sedang kita hadapi. Karena saat kita bermimpi kita menjadi lebih rileks.
Mulai sekarang jangan takut untuk bermimpi dan berusaha untuk mewujudkannya. Walaupun kita merasa tidak mampu untuk membuatnya menjadi kenyataan. Tetapi kita harus membangun sikap pantang menyerah untuk mewujudkannya.(Rizki Ayuning)

0 komentar: