Sabtu, 24 September 2011

APA? PERTAMAX NAIK (lagi)?

Pemerintah Turun Tangan Keluarkan Poster Sindiran



Cibinong, Pesat_News- (24/9/11) Siapa yang tidak tahu pertamax? Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak bersubsidi ini mempunyai kualitas yang lebih jika dibandingkan dengan premium biasa. Namun karena harganya yang relative jauh lebih mahal dari bahan bakar lain, membuat peminatnya tidak banyak. Bayangkan saja harga pertamax sebelum kenaikan mencapai Rp 8.450,00/liter, sedangkan harga premium hanya Rp 4.500,00/liter. Dua kali lipat lebih murah dari pertamax. Hal inilah yang menyebabkan pengguna kendaraan lebih banyak menggunakan bahan bakar bersubsidi yakni premium. Saking banyaknya pengguna premium, pemerintah sampai membuat poster yang bertuliskan “PREMIUM ADALAH BBM BERSUBSIDI HANYA UNTUK GOLONGAN TIDAK MAMPU! Terima kasih telah menggunakan BBM Non Subsidi”.
Tetapi poster ini tidak di
hiraukan oleh para pengguna premium.Ketidakstabilan harga minyak dunia menyebabkan harga pertamax tidak menentu. Bahkan harga pertamax sejak dua minggu lalu membuat penggunanya semakin berkurang. Padahal kenaikan harga pertamax tidak lebih dari Rp 300,00. Dari Rp 8.450,00 menjadi Rp 8.750,00. Akan tetapi hal ini membuat pengguna pertamax semakin berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi omset pertamina itu sendiri. “Kalo pengguna pertamax terus-terusan berkurang kayak gini, BBM bisa susut soalnya kan ngalamin pengendapan” ujar Bapak Rahman H, petugas SPBU di kawasan ITC Cibinong. Harga pertamax yang naik menjadikan omset pertamina menurun, sebaliknya jika harga pertamax menurun omsetpun menaik. Omset yang awalnya bisa mencapai Rp 4.500.000,00/hari kini tidak lebih dari Rp 4.000.000,00/hari.

Selain pengguna berkurang, banyak diantara mereka yang mengeluh walaupun mereka masih tetap menggunakan pertamax. “Kok naik mulu sih pertamaxnya? Kenapa enggak stabil gitu?” keluh pengendara sepeda motor. Presentase pengguna pertamax mencapai 0,5% per harinya. Presentase ini dihasilkan dengan perbandingan banyaknya pertamax yang dijual per harinya. Umumnya pengguna pertamax pada kendaraan beroda dua (motor) bisa membeli sebanyak Rp 20.000,00 tiap harinya, sedangkan pada kendaraan beroda empat (mobil pribadi) tiap harinya sebanyak Rp 200.000,00. Terutama para supir angkot yang merasa lebih untung menggunakan premium daripada pertamax “saya mah emang udah dari dulu pake premium soalnya premium lebih murah, jadi kalo pertamax naik saya tidak merasa dirugikan asal jangan premium yang naik, bisa rugi saya kalo premium yang naik” tutur salah satu supir angkot 08 jurusan citeureup-bogor.

Harga pertamax berbeda di setiap SPBU , hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil reportase kami. kenyataannya harga pertamax di SPBU kawasan Cilangkap berkisar Rp 8000,00/liter , berbeda dengan di SPBU Kawasan Pasar Anggada harga pertamaxnya mulai dari Rp 8400,00/liter. Dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga pertamax di setiap SPBU itu berbeda tergantung pada letak kestrategisan nya.



Disusun oleh :

-Elsa Kartika Sari Sunarya (XI.IPA.U4)

-Rahma Meilina (XI.IPA.U3)

-Rizqy Nur Amalia (XI.IPA.U5)












0 komentar: