Sabtu, 24 September 2011

Harga Pertamax Naik, Konsumen Menjerit


Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan hal yang sangat penting untuk semua masyarakat dunia termasuk diIndonesia karena, hampir semua orang memiliki dan memakai kendaraan bermotor untuk bepergian. Hal ini yang mempengaruhi harga minyak dunia sering naik dan turun, termasuk harga PERTAMAX yang saat ini naik mencapai Rp 9.100,00 dari harga sebelumnya yang berkisar Rp 8.950,00.

Kenaikan tersebut sangat mempengaruhi harga PERTAMAX di salah satu SPBU yang di daerah Cibinong, Bogor. Dan menurut bapak Asrul (45) seorang Kepala Operasional di SPBU tersebut yang sudah bekerja 4 tahun di SPBU tersebut mengatakan “gak tentu tu, tergantung dipasaran dunianya” ujarnya saat ditanya sejak kapan harga PERTAMAX mulai naik, “ kenaikannya tu gak tentu, kalo mau dipersenkan susah”, ujar pak Asrul. Kenaikan SPBU ini pasti sangat mepengaruhi konsumen di SPBU tersebut, “kalo dipersenkan itu sama susah juga, kenaikannya tu ga tentu kadang 50 perak sampe 200 perak, tergantung minyak dunia, minyak dunia naik ikut naik, minyak dunia turun ikut turun”, “yaa kalo pertamax naik konsumen gamau beli pertamax” ujar pak asrul lagi. Kenaikan pertamax pasti sangat mempengaruhi SPBU tersebut, “ya kalo pertamax naik buat SPBU juga kurang bagus, mau nya SPBU tu pertamax stabil” ujar pak Asrul serius.

Bukan hanya SPBU yang merasakan pahit nya kenaikan harga PERTAMAX namun para pengguna kendaraan pribadi dan juga supir angkot juga berkomentar tentang pahitnya kenaikan harga PERTAMAX, salah satu nya adalah mang Icang (35) seorang supir angkot di daerah Cibinong yang juga merasakan pahitnya kenaikan harga PERTAMAX, “berat untuk ukuran warga kecil masyarakat Indonesia belom siap”, ujar mang Icang, “pengaruh nya ke saya kalo pake PERTAMAX ekonomi jadi menurun” ujar lagi mang Icang sambil becanda, “ yaa sangat bepengaruh harusnya buat kebutuhan yang lain jadi buat PERTAMAX, kalo bahan bakarnya pake pertamax” ujar mang Icang saat ditanya pengaruhnya jika ia menggunakan PERTAMAX. “gak mau tetep pake premium” ujar mang Icang lagi saat ditanya apa mau beralih ke PERTAMAX. Selain mang Icang yang berkicau tentang pahitnya kenaikan harga PERTAMAX ada juga pak Slamet (38) yang juga berkomentar tentang pahitnya kenaikan harga PERTAMAX, “mobil-mobil pribadi itu di haruskan memakai pertamax kalo yang premium kebanyakan di subsidi oleh pemerintah,Cuma harga segitu premium yang harganya Rp.4.500,00,- jadi 2kali lipat lebih pasti orang akan memilih yang bersubsidi premium,karena pertamax semakin hari semakin naik ya jadi semakin berat”, komentar pak Slamet, “pasti pengaruh karena sangat memberatkan”, ujar pak Slamet, “udah pasti jadi karena premium yang bersubsidi jauh begitu dari PERTAMAX jadi biaya naik 2 kali lipat”, komentar pak Slamet , “sebenernya kepengin tapi karena harga yang terlalu tinggi gitu ya agak berat sekarang jadi masih premium”, ujar pak Slamet, berbeda dengan pak Rendra (25) seorang pengendara sepeda motor yang bekerja sebagai seorang karyawan swasta yang juga sebagai pengguna PERTAMAX plus namun ia menanggapi itu dengan santai. “menurut saya kenaikan harga pertamax masih stabi yaa, tidak terlalu tinggi naiknya” ujar pak Rendra saat ditanya soal kenaikan harga PERTAMAX saat ini. “pengaruh ke saya prbadi sig a ada yaa, karena naiknya masih dalam batas wajar menurut saya” ujar pak Rendra lagi. “gak juga, karena kalo kita udah ngerasa cocok sama bahan bakar yang lebih baik itu ga masalah” ujar pak rendra santai, “gak karena saya mengikuti aturan pemerintah untuk tidak memakai Bahan Bakar yang ga bersubsidi” ujar lagi pak Rendra dengan santai.

Ternyata kenaikan harga PERTAMAX sangat berpengaruh kepada semua kalangan, namun semua orang menanggapi dengan sikap yang berbeda.

Nama Kelompok :

  • Bayu Indra .P
  • Popika Marfiani
  • Rinaldy Meinaky







0 komentar: