CIBINONG, PEZATNEWS – menjelang hari-hari besar seperti natal, lebaran, imlek, dan lain lain para pedagang selalu mengeluhkan turunnya omset dagang mereka, dikarenakan tingginya harga kebutuhan pokok yang mereka jual. Padahal mereka meninggikan harga barang yang mereka jual itu berdasarkan standar harga pada hari-hari tersebut.
“saya kecewa jika pemerintah akan menaikan lagi harga kebutuhan pokok, karena semakin lama omset kami semakin berkurang” ujar pak Asep pedagang sembako yang ditemui di pasar.
Kekhawatiran pedagang pun semakin menjadi saat maraknya pasar swalayan yang bertebaran dimana-mana. Pasar swalayan yang menjual banyak kebutuhan sehari-hari menggeser pamor pasar tradisional. Pasar-pasar tradisional yang sudah mulai sepi pemiatnya semakin tersingkirkan karena adanya hal ini.
adanya pasar swalayan yang lebih memadai dibanding pasar tradisional membuat sebagian pedagang gulung tikar karena sepi peminat, mereka lebih suka berbelanja di pasar swalayan karena praktis, bersih, tidak perlu tawar menawar.
“kami butuh perhatian pemerintah agar kami tidak mengalami kebangkrutatan karena adanya pihak asing yang menguasai pasar di Indonesia. jika pasar tradisional tergusur oleh pasar swalayan itu berarti bangsa ini akan semakin banyak penganggurannya ” keluh ibu Diah pedagang ayam yang saya wawancarai.
Selain adanya pasar swalayan dan kenaikan harga seorang penjual daging bernama Jono mengungkapkan bahwa “seharusnya pemerintah dapat mengatasi krisis ekonomi ini agar perekonomian di Indonesia tetap stabil sehingga kami para pedagang tidak sering mengalami kerugian akibat kenaikan harga yang berasal dari krisis ekonomi”
pemerintah harus menanggapi secara serius mengenai harga bahan-bahan pokok yang dijual di pasar. Dan pemeritah pun harus ikut serta menjagan dan menggembangkan pasar tradisional agar tidak tergerus oleh pasar swalayan yang budah banyak di berbagai wilayah.
Heidy sailendra .
0 komentar:
Posting Komentar