Sabtu, 24 September 2011

PERTAMAX NAIK, KOMENTAR DIMANA MANA

BBM (Bahan Bakar Minyak) merupakan kebutuhan yang sangat berpengaruh pada kehidupan beberapa masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor. Karena hampir semua orang memiliki kendaraan bermotor. Hal ini sangat berpengaruh pada kestabilan harga bahan bakar minyak terutama pertamax yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan tarif yang tadinya Rp.8.950,00 menjadi Rp.9.100,00.

Kenaikan ini juga mempengaruhi salah satu SPBU di daerah jagorawi, Cibinong, Bogor. Menurut bapak Jamil (27) yang menjabat sebagai Operator di SPBU tersebut, “gak tentu, kadang bisa naik, kadang bisa turun. Tergantung dari pemerintahnya” ujar lelaki yang sudah 2 tahun bekerja di SPBU tersebut. “kenaikannya sih gak seberapa, paling hanya Rp.200 sampai Rp.300 aja” tambahnya. “kalau konsumen itu tergantung naik atau turunnya harga pertamax. Kalau turun, banyak konsumen yang pake pertamax. Kalau naik, biasanya beralih ke premium” tuturnya.

Tidak hanya SPBU saja yang merasakan dampak kenaikan pertamax ini, para konsumen seperti supir angkotpun turut merasakan dampaknya. Salah satunya mang Suher (54) “saya Cuma orang kecil. Kalo harga bbm terus naik, saya mau beli pake apa? Nanti saya gak bisa kerja dan gak bisa kasih makan keluarga saya hehe” ujar mang Suher sambil tertawa.

Bukan hanya SPBU dan supir angkot saja yang merasakan dampaknya, tapi pemilik mobil pribadi juga merasakannya. Pak Sidiq (40) “saya memang sudah lama pakai pertamax. Tidak berpengaruh bagi saya naik atau tidak, yang penting tidak langka” ucapnya.

Selain bapak Shidiq, seorang pengendara motor, ibu Imas (50) turut berkomentar tentang kenaikan harga pertamax ini “saya sih tidak apa-apa kalo pertamax naik, asalkan naiknya tidak terlalu tinggi” tutur wanita yang berprofesi sebagai guru disebuah sekolah dasar ini.

§ Dwi Putri

§ Umi Lestari


0 komentar: