BERTARUNG DI ARENA SESUNGGUHNYA

Siswa siswi sekarang banyak sekali yang menganggap dirinya itu hebat dengan melakukan pertarungan bebas antar pelajar. Mereka merasa dirinya paling hebat, dan tanpa mereka sadari sebetulnya hal itu hanya membahayakan diri mereka sendiri.

Sebenarnya banyak hal- hal yang lebih banyak menguntungkan mereka dengan hobi yang mereka miliki.tapi mereka selama ini salah dalam penggunaan cara untuk menyalurkan hobi mereka. Contohnya :

1. Mereka yang senang berkelahi, mereka menyalurkan hobi mereka itu dengan cara bertarung bebas antar pelajar. Menurut mereka dengan melakukan hal itu mereka merasa mendapatkan ketenaran yang membuat mereka bangga hati. Sebenarnya, hal itu membuat mereka menghadapi sejuta masalah, terutama kematian. Dan mereka juga mendapatkan cap jelek di kalangan masyarakat.

2. Mereka yang senang balapan motor atau mobil, mereka menyalurkan hobi mereka itu dengan balapan liar. Hal yang mereka lakukan ini juga dapat membuat mereka menghadapi kematian.

Seharusnya mereka menyalurkan hobi-hobi mereka dengan hal yang dapat membanggakan dirinya dan orang lain terutama kedua orang tua mereka, dengan segudang prestasi yang mereka raih.

Berikut tips untuk menyalurkan hobi sang “pembalap” dan sang “petarung” agar mereka bias menjadi “THE WINNER” sesungguhnya :

1. Bagi mereka sang “petarung”, lebih baik anda memilih seni bela diri untuk menyalurkan hobi mereka. Disana kita dapat mendapatkan segudang prestasi dengan hobi kita.Serta kita akan dapat membanggakan kedua orang tua kita.

2. Bagi para pembalap liar sebaiknya kalian memilih sekolah balap yang sesungguhnya, karena di sana keselamatan anda juga akan lebih terjaga. Dan dapat meraih prestasi bahkan kalau kita serius mengikutinya kita akan bias go internasional.

Mungkin semua itu tak terpikir oleh kita selama ini, Karena kita hanya memikirkan ketenaran di mata teman teman terdekat, walaupun yang kita lakuka salah. Mulai sekarang cobalah “bertarung di arena sesungguhnya” dan buktikanlah bahwa kalian adalah “THE WINNER” sesungguhnya dengan segudang prestasi.

(RISA CAHAYA , X.6)