Selasa, 22 Maret 2011

Hutan Indonesia Menjadi Komoditas Internasional


Oleh WILDA DIAH AYU PUSPITANINGRUM


Hutan memiliki peran yang sangat penting menjadi paru-paru dunia. Indonesia adalah salah satu dari ketiga negara di dunia yang masih memiliki kawasan hutan yang terbesar di dunia. Ketiga negara itu adalah Brazil, Indonesia dan Kongo.


Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki lahan hutan yang sangat luas. Namun, kekayaan hutan Indonesia tidaklah di manfaatkan sebaik-baiknya. Saat ini jumlah luas hutan di Indonesia sudah jauh berkurang karena adanya aktivitas penebangan hutan dan adanya pembukaan lahan hutan untuk pemukiman dan perkebunan.

Padahal hutan memiliki fungsi yang sangat besar dalam penyerapan air hujan, menjaga keseimbangan air tanah dan mengurangi pemanasan global yang saat ini kian terasa dampaknya di seluruh permukaan bumi. Adanya polusi di udara yang di timbulkan oleh asap pabrik serta asap kendaraan bermotor dapat di serap dan di minimalisir dengn adanya hutan-hutan tersebut, sehingga kita masih dapat merasakan udara yang sejuk dan tanpa polusi.

Hutan komoditas

Hutan di Indonesia saat ini telah dijadikan komoditas internasional oleh negara-negara maju yang ada di dunia. Penyebab terjadinya pemanasan global adalah adanya limbah dari hasil industry yang ada di udara serta adanya asap yang dikeluarkan berbagai macam kendaraan bermotor yang pada umumnya di dominasi oleh negara industry maju di dunia karena mereka adalah penyumbang emisi gas di dunia.

Mereka seakan tak mau disalahkan ketika bumi tempat kita hidup ini terlanjur telah sakit akibat ulah mereka. Sumber daya alam yang ada di negara-negara berkembang seperti Indonesia mereka kuras habis demi kepentingan negaranya masing-masing. Sumber daya alam itu tak semuanya bisa diperbaharui. Namun, mereka seakan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi jika sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui lagi ini akan habis. Mereka hanya memikirkan apa yang terjadi untuk saat ini dan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sumber daya alam yang mereka eksploitasi dengan tanpa memperhatikan etika-etika serta prosedur penggunaan sumber daya alam tersebut dan bagaiman cara mengolah hasil dari pengkonsumsian sumber daya alam tersebut telah menghasilkan apa yang kini kita kenal sebagi pemanasan global.

Segera sadar

Kita sebagai negara berkembang haruslah segera menyadari bahwa tidak sepantasnya kita mau di bodohi oleh negara-negara industri. Salah seorang pengamat kehutanan mengatakan bahwa adanya kontrak kerjasama antara Indonesia dengn negara-negara maju di dunia mengenai penanaman modal dalam upaya mengurangi efek dari global warming tentu saja merugikan kita sebagi negara yang masih berkembang. Contohnya Norwegia, salah satu negara industry ini telah menanamkan modalnya di Indonesia sebesar 1 Miliar dollar Amerika Serikat, untuk membeli popon-pohon milik kita. Walaupun Nampak adanya kerjasama yang bai, namun pada kenyataannya perjanjian kerja sama ini hanyalah merugikan kita senagi negara komoditas bagi negara-negara industry maju di dunia.

Marilah kita jaga hutan nasional kita sendiri tanpa ada campur tangan pihak asing yang hanya ingin mencari keuntungan dari hutan kita. Biarlah mereka berupaya mengurangi efek aktivitas industry mereka, namun kita juga harus memiliki prinsip yang jelas dalam hubungan internasional. Kita pun harus bisa menjaga kelangsungan bumi ini untuk kepentingan anak cucu kita nantinya.

Save Our Forest To Make the Earth the Best Place for Us.

Wilda Diah Ayu Puspitaningrum

Kelas XI IPA 4

Student Day Jurnalistik

0 komentar: