Sabtu, 28 Agustus 2010

Maraknya Kejahatan Menjelang Lebaran

Liputan6.com, Jakarta: Lebaran dan tindak kriminal. Ibarat sisi mata uang yang saling berdampingan, berita seputar perampokan sadis terjadi di bulan yang suci ini. Korban tewas sudah terjadi di Medan, Sumatra Utara, dan Cimahi, Jawa Barat. Kejahatan disertai kekerasan bahkan aksi hipnotis kawanan perampok telah menelan kerugian hingga ratusan juta rupiah. Tempat-tempat seperti bank, toko mas, atau lokasi yang menyimpan banyak uang terus jadi incaran pelaku kejahatan [baca: Waspada Perampokan Bersenjata].

Bersamaan dengan aksi perampokan, peredaran uang palsu juga merajalela. Tak tanggung-tanggung, komplotan ini memalsukan uang rupiah hingga dolar hingga miliaran rupiah.

Ada pula kasus penipuan dengan modus arisan Lebaran yang membuat ratusan ibu-ibu marah. Uang yang ditabung selama setahun malah dibawa kabur pengelolanya. Justru uang arisan Lebaran dibawa kabur pengelola arisan Lebaran sendiri.

Akibat meningkatnya aksi kejahatan, masyarakat pun menjadi tidak lagi tenang. Sejumlah warga Jakarta menyatakan prihatin dengan teror dari pelaku kejahatan itu. Mereka meminta kepolisian memperketat pengamanan serta bertindak tegas terhadap para pelaku.

Tidak hanya soal kejahatan, desak-desakan antrean pembagian zakat juga mulai mencemaskan. Di Padang Pariaman, Sumatra Barat, ratusan orang berjubelan demi mendapatkan uang zakat Rp 50 ribu. Meski ada petugas, sistem kupon, dan peringatan dari panitia, tetap saja mereka mulai dari anak-anak, ibu-ibu bahkan sampai nenek-nenek bertindak nekat. Akibatnya anak-anak terpaksa dievakuasi dari antrean.

Bahkan, seorang nenek yang terjepit di tengah antrean akhirnya tidak kebagian uang zakat. Ada pula yang pingsan karena keletihan. Bahkan ada yang terpaksa harus membatalkan puasa demi mendapatkan kupon yang bisa ditukar uang zakat.

Hal inilah yang disesalkan banyak pihak. Mestinya pihak penyelenggara pembagian zakat mengatur pembagian dengan lebih rapi, sehingga niat yang awalnya baik tidak menimbulkan korban.(ADO)






MELATI KIKY ANINDYA

XI IPA U 2

0 komentar: