Sabtu, 07 Agustus 2010

prees release

Butuhkah kasih sayang orangtua


Kehadiran seorang anak berasal mula dari jerih payah orang tua yang berjuang melawan kematian ialah “Seorang ibu” jeritan, rasa sakit,bertaburan keringat, serta bayang-bayang kabut sudah terasa olehnya. Sebelum hal ini terjadi cabang bayi yang berada di sang calon ibu kian membesar dan membesar hingga sampai sembilan bulan. Ia rawat ,jaga,dan disentuh dengan lembut dan penuh rasa kasih sayang yang begitu mendalam dari hati orang tua.

Tentu saja sudah sewajarnya orang tua.menyayangi dan mengasihi anaknya. Meski,terkadang ada orang tua yang tega menyakiti anaknya sendiri.itupun,tentu bukan kemauan tetapi kemungkinan karena adanya paksaan permasalahan keluarga dan permasalahan ekonomi keluarga yang membuat keadaan menjadi berubah.seperti pepatah mengatakan “Seganas-ganasnya harimau mengaung tidak mungkin menyakiti anaknya sendiri”. Teman-teman berkomentar “Mengapa terkadang orang tua selalu menjatuhkan kesalahannya kepada anaknya bila mengalami permasalahan keluarga “. Walaupun tidak semua orang tua seperti itu tetapi anak-anak yang merasakan perasaan seperti ini sangat tidak nyaman tinggal di rumah. Karena serasa bagaikan anak yang serba salah.

Mengapa demikian ?

Tetapi biasanya orang tua tidak bermaksud menyalahkan kepada anaknya.melainkan mungkin karena adanya tekanan permasalahan yang mengingatkannya sehingga muncul tanpa sadar di benak hati untuk mempersalahkan anaknya sendiri. Padahal jarang sekali anak-anak jaman sekarang yang diberikan kasih sayang kepada orang tuanya di daerah pedesaan yang masih kurang pendidikan. Meski ada tetapi hanya 50% dari 100% anak yang di terlantarkan kejalan untuk mengamen atau membiarkan anaknya tidak mengenal pendidikan atau bangku sekolah hanya untuk mencari uang atau perkerjaan. Itupun hanya sebagian besar orang tua yang juga tidak memikirkan masa depan anaknya sendiri demi mendapatkan uangnya sendiri.

Orang tua saya tidak seperti orang tua yang di gambarkan dalam cerita yang di atas. tetapi saya memiliki orang tua yang sangat menyayangi dan peduli terhadap anaknya serta kasih sayang yang erat. Meski terkadang mereka selalu membuat saya ‘naik darah’ akibat peraturanya. Tetap saja saya harus mentaati peraturan tersebut. Karena itu juga demi keselamatan diri saya.

Padahal saya sering melihat dan menyaksikan seorang anak yang melawan orang tuanya atau dibilang anak “durhaka” tetapi seebenarnya bagi agama haram hukumnya melawan orang tua apalagi orang tua perempuan yang mamiliki cahaya “ surga di telapak kaki ibu”itulah kalimat yang membuat saya tidak ingin sedikit pun membantah nasehat orang tua saya melainkan ingin menyayanginya dan membahagiakanya.


…eka riski setiawan…

XI.IPA 2

_ PREES RELEASE _

0 komentar: