Sabtu, 28 Agustus 2010

Satu Coretan Di meja

Sering saya melihat meja-meja yang tadinya bersih dan indah dipandang menjadi begitu kotor dengan sebuah coretan-coretan tinta ballpoint atau tipe-x yang bersarang diatasnya. Apa yang biasanya kita lakukan? Sembarang curhat diatas meja? Atau iseng-iseng saja?

Sebuah coretan diatas kertas itu akan sangat lebih berharga daripada diatas meja. Tetapi mengapa hal itu sering kita lakukan?

Mengapa begitu mudah untuk kita mencoret-coret meja yang tidak ada nilainya, dan hanya merusak kenyamanan dalam melakukan sesuatu diatasnya. Daripada mengerjakan tugas dari guru yang jelas sangat bernilai?

Pertama kali saya menempati tempat ini, ada beberapa coretan yang tidak jelas apa bentukya. Saya pun mencoba untuk tidak menambah coretan tersebut. Yang pasti ada yang sengaja mencoretnya, karena meja tidak mungkin mengkotori dirinya sendiri. Dan semuanya memang terbukti. Tak jarang ketika guru sedang menjelaskan materi saya melihat teman saya memutar-mutar ballpoint nya dalam keadaan terbuka diatas meja. Suatu ketika dalam selah-selah pembicaraan saya bertanya kepada teman saya. “ Eh, meja mu kotor banget si?, kamu sering coret-coret meja ini yah?” Tanya ku. “ iya, emang kenapa? Yaelah,, Cuma satu coretan di meja doank!” jawabnya begitu.

Saya heran dengan jawabannya yang begitu menganggap enteng suatu perbuatan kecil. Dan sayapun akhirnya mengikutinya, jika datang bosan, saya sekali-kali iseng coret-coret diatas meja. Toh, gak kenapa-napa.

Suatu hari datang beberapa guru untuk memeriksa kebersihan kelas. Kebersihan sampah , kerapihan tata letak ruangan, Semuanya tidak masalah. Tetapi satu, yaitu kebersihan meja. “ kotor sekali meja kalian ini, apa kalian semua nyaman belajar dengan meja yang kotor seperti ini?, pokoknya saya tidak mau tahu besok kalian cat ulang semua meja ini ! mengerti !!” omelan seorang guru. Saya dan teman-teman kewalahan dengan semua coretan yang kami goreskan diatas meja. Akhirnya kami semua mengumpulkan uang untuk membeli sekaleng cat untuk mengecat ulang meja-meja yang telah kami kotori dengan tinta-tinta.

Saya menyadari bahwa satu goresan kecil yang tidak bernilai diatas meja pun akan mencerminkan kepribadian diri kita sendiri yang tak lebih kotor dari yang mencoretnya.


(Annisa S.U)

0 komentar: