Jumat, 15 Oktober 2010

Kebahagiaan

Apakah kita termasuk orang yang bahagia?


Sebuah pertanyaan yang layak untuk dilontarkan kepada diri kita masing-masing. Mungkin di antara kita saat ini ada yang memiliki harta melimpah ruah, tetapi tidak merasa bahagia. Ada pula yang memiliki populariti dan jawatan yang tinggi, namun dia tidak merasa bahagia. Ada juga di antara kita yang sangat tersohor di mata masyarakat dan menjadi tokoh terkemuka, tetapi itu pun tidak membuatnya bahagia. Ada juga yang mencuba melancong ke luar negeri mengunjungi tempat-tempat yang menarik yang beraneka ragam namun ternyata kebahagiaan itu tidak juga diperolehinya.

Kalau demikian, ternyata ukuran bahagia itu bukan ada pada banyaknya harta, bukan ada di jabatan dan jawatan, bukan pula pada ketokohan seseorang dan juga bukan dengan melancong atau mengembara ke hujung dunia. Lantas di manakah kebahagiaan itu, dan bagaimana pula kita dapat merealisasikannya?

Kebahagiaan adalah keadaan jiwa ketika seseorang mampu melakukan suatu perbuatan yang bernilai dan luhur. Ia merupakan kekuatan batin yang memancarkan ketenangan dan kedamaian, merupakan kurnia Allah swt. yang membuat jiwanya lapang dan bergembira.


Bahagia adalah kejernihan hati, kebersihan perilaku dan keampuhan rohani. Hal itu merupakan pemberian Allah swt. yang diberikan kepada siapa saja yang melakukan perbuatan terpuji. Bahagia adalah rasa redha yang mendalam dan sikap qana'ah. Ia bukan barang dagangan yang boleh dibeli di pasar oleh orang sekaya apa pun, tetapi merupakan dagangan Allah swt. yang dikurniakan kepada jiwa-jiwa yang terpilih.


Kebahagiaan itu kelapangan jiwa, bahagia itu tatkala anda mampu membuat orang lain senang hati mengukir senyuman di wajah, dan anda merasa lega tatkala dapat berbuat baik kepada sesame manusia, merasa nikmat ketika anda bersikap baik kepada mereka.


Kebahagiaan adalah membuang jauh segala fikiran negatif dan mengisinya dengan fikiran yang positif. Ia merupakan sebuah kekuatan yang mampu menghadapi berbagai tekanan dan sekaligus mencari jalan penyelesaian bukan berdasarkan emosi. Kebahagian itu ada pada ilmu yang bermanfaat dan amal yang salih, ada dalam meninggalkan kebencian, kedengkian dan sikap tamak terhadap kepemilikan orang lain.


Bahagia itu terdapat dalam dzikir kepada Allah swt., syukur kepada-Nya, memperkemas dan memantapkan ibadah kepada-Nya. Dan kebahagiaan hakiki adalah meraih syurga dan terbebas dari api neraka.

sumber: al-ghazzali blog
Agif Andi P

0 komentar: