Sabtu, 16 Oktober 2010

Memaknai Arti Koran

Memaknai arti Koran

“ibu, mau dibawa kemana Koran-korannya?” kataku, ketika aku melihat ibu membawa Koran-koran yang ada diatas meja belajar ku. Aku pun bangun seketika dari tempat tidur. Sudah bias ditebak, pasti ibu akan membuang Koran-koran itu. Walau hanya Koran, tetap saja aku kesal. Koran itu sumber ilmu juga lho!, jadi jangan pernah sembarangan membuang Koran. Koran juga bias menjadikan orang sukses, contohnya. Pada saat aku menonton salah satu acara kuis di televise, aku melihat salah satu peserta yang bias mencapai nilai tertinggi, dan aku rasa untuk mencapai itu taida mudah. Ketika ditanya tentang pekerjaan saya terkejut ketika dia bilang bahwa pekerjaannya itu hanya penjual Koran. Setelah mendengar cerita diatas, seharusnya kita sadar bahwa Koran itu bukan benda yang harus disia-siakan. Apabila seorang penjual Koran saja bisa sukses seperti itu, apalagi kta yang sebagai pembeli koran. Seharusnya kita bias lebih dari itu.

Yang terpenting jangan sampai kita mensia-siakan Koran, apa kalian pikir membuat Koran itu mudah dan cepat ??, jika kalian menjawab “iya” itu sangat salah . karena membuat Koran itu tidak semudah memadamkan lilin dan tidak secepat moto Gp. Dibalik kumpulan –kumpulan kertas itu, banyak proses yang harus dilakukan. Bukan hanya sekedar asal ketik dan asal print saja,tapi juga harus disesuaikan dengan si pembaca. Koran itu sumber berita, nah! Apa kalian pernah fikir kira-kira beritanya dapet dari mana ya?. Kalo ditanya soal berita, pastnya Koran enggak akan ketinggalan dan selalu uptodate. Tapi gimana ya cara biar terus uptodate!. Itu dia yang bikin Koran semakin bernilai. Enggak gampang lho buat nyari berita yang uptodate. Seorang wartawan harus pintar mencari mana narsumber yang punya sejuta info. Mencari narasumber itu. Tidak semudah yang dibayangkan. Kita harus mengejar-ngejar naraumber walau mereka berada di tempat yang jauh. Engak kebayang kan gimana susahnya bikin berita. Apalagi beritanya harus berbeda-beda tiap hari. Maka dari itu jangan mensia-sikan Koran begitu saja, harus bisa menghargai sesuai dengan cara pembuatanya.


Winna Widiyanengsih

XI IPA 5

0 komentar: