Sabtu, 17 Maret 2012

Budayaku Terlupakan

Budayaku Terlupakan

Berbicara soal budaya negeri kita kaya akan budaya, dari setiap daerah dan wilayah diIndonesia memiliki budaya masing-masing, budaya yang khas dengan daerah tersebut, seperti contohnya budaya yang dimiliki daerah Jawa Barat yaitu salah satunya Sisingaan, dan kebudayaan dari daerah Jawa yang lainnya yaitu daerah Jawa Tengah yaitu Wayang Kulit, dan masih banyak lagi kebudayaan yang negera kita miliki.

Bermacam-macam budaya yang kita miliki sejak dulu sudah mulai terlupakan oleh generasi bangsa yang sekarang, budaya-budaya kita yang sangat berharga sudah tidak terkenal lagi, yang sangat tragis lagi budaya kita seperti sudah tak teracuhkan, tidak hanya remaja saja, tetapi orang dewasa juga sudah sangat melupakan buday-budaya kita yang berharga.

Bentuk dari sikap lupa akan budaya sendiri sudah sangat jelas, remaja sekarang lebih suka menonton acara konser musik luar dibanding melihat pagelaran musik kroncong, yang benar-benar khas dari budaya kita, dan remaja sekarang lebih suka mempelajari tarian luar negeri dibanding mempelajari tarian tradisional negeri atau daerah sendiri, bahkan sampai-sampai budaya kita sendiri dipandang dengan sebelah mata, dianggap tidak bagus atau pun tidak keren, bahkan orang-orang yang mepelajari tarian tradisional tersebut dianggap kuno dan ketinggalan jaman, banyk dari remaja sekarang benar-benar tidak respon dengan budaya negeri sendiri. Negeri kita seakan-akan mengalami penjajahan budaya, budaya dari luar benar-benar berkuasa dinegara kita dibanding Negara kita sendiri.

Karena hal tersebut terjadi banyak budaya kita yang diakui oleh Negara lain, semisal tari pendet, batik dan reog ponorogo yang diakui oleh Negara tetangga yaitu Malaysia, namun masyarakat kita marah dan tidak terima budaya tersebut diakui mereka, hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang selama ini masyarakat Indonesia banyak lakukan, mereka melupakan budaya sendiri, sehingga diakui orang lain, lalu mereka marah dan tak terima, masyarakat Indonesia tidak terima budaya diakui namun tidak mau melestarikan budaya sendiri. Dan sungguh ironis, melihat budaya kita sudah mulai diakui masyarakt kita tidak berubah sama sekali budaya kita tetap dilupakan.

Jika ini terus terjadi bukan tidak mungkin budaya kita akan mulai terlupakan dan sedikit demi sedikit budaya kita akan terus diakui dan anak cucu kita nanti tidak akan mengerti bagaimana cara menari jaipong, menari kecak, memainkan alat musik tradisional, dan bahkan mereka akan buta oleh budaya kita yang beranekan ragam.(BIP)

Bayu Indra .P

XI IPA 2

0 komentar: