Sabtu, 17 Maret 2012

Teknologi dan Alam




Dua hal yang mestinya saling terkait, teknologi dan alam, bisa bekerja sama harapannya seperti siklus perputaran terjadinya hujan; dari sumber lautan luas, uap air dibantu panas matahari, membentuk kristal-kristal bibit hujan di awan, dan pada saatnya akan turun hujan membasahi, mengairi sungai, danau dan lautan kembali. Begitu seterusnya, demikian juga yang diharapkan dengan teknologi dan alam.
Berbicara Teknologi yang penulis persempit lagi pada dunia Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (IT), maka banyak didapat masalah juga peluang untuk membuat Teknologi tersebut menjadi ramah terhadap alam dan lingkungan.
Sudut peluang yang terbaik demi harmonisasi teknologi dan alam, dari pihak Produsen dapat memanfaatkan hal yang memang segera harus dilakukan, tidak semata untuk keuntungan bisnis tapi juga demi kelestarian alam. Memang masih banyak yang meragukan gerakan green computing yang digaungkan para produsen di bidang IT. Tetapi tidak dapat disamaratakan, antara produsen yang bermuslihat dagang dengan yang memang peduli dengan hal itu.
Meski belum optimal, dengan beragam faktor penunda, namun rintisan yang dilakukan untuk membuat produk yang lebih ramah lingkungan, layak dihargai.
Saat ini konsep ramah lingkungan pada produk komputer dan periferal berada dalam tahapan bagaimana meminimalkan asupan energi atau sumber daya listrik, baik dengan menciptakan komponen baru atau membuat sistem yang lebih hemat daya.
Beberapa produk memang menggunakan bahan yang didaur ulang. Beberapa produsen juga mengeluarkan versi refurbished. Sayangnya untuk saat ini produk yang dikatakan lebih ramah lingkungan dan hemat listrik harganya masih lebih tinggi dibandingkan yang "standar".
Mahalnya produk tersebut lebih dikarenakan karena imbas dari biaya riset untuk pengembangan teknologinya.Kelihatannya memang sebagian besar metode untuk menjadi konsumen IT yang ramah lingkungan bertentangan dengan apa yang disarankan (diinginkan) oleh sebagian besar produsen IT, seperti : selalu perbaharui sistem operasi anda, gunakan aplikasi keamanan sebanyak-banyaknya atau juga jangan isi ulang cartridge tinta - karena semuanya akan mengurangi margin keuntungan produsen tersebut.
Tetapi jika memang para produsen tersebut betul-betul peduli lingkungan, mereka seharusnya memikirkan solusi lain. Misal dengan menciptakan sistem operasi yang lebih stabil dan lebih ringan dan lebih aman tanpa harus memaksa konsumen terus menerus meng-upgrade hardware sistemnya, atau menyediakan solusi isi ulang tinta yang resmi dari produsennya dan jika tidak mungkin menawarkan untuk menukarkan cartridge yang sudah kosong dengan tinta baru dengan harga lebih murah.
Sebagai konsumen, kita punya kekuatan.
Jadi, sebagai konsumen yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, kenapa kita tidak memilih untuk menggunakan produk-produk yang lebih ramah lingkungan ?
Dengan demikian produsen juga mau tidak mau akan berinovasi untuk menghasilkan produk-produk yang lebih hijau dan alami.



Dina Ghufrani
XI IPA Unggulan 4

0 komentar: