Sabtu, 23 April 2011

Harga Sembako

TURUN NAIKNYA HARGA SEMBAKO

Sembilan Bahan Pokok, atau yang sering kita sebut SEMBAKO, bahan-bahan yang paling dibutuhkan di rumah-rumah, termasuk rumah tangga, bahan-bahan yang sangat diperlukan ini banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional dan pasar swalayan, bahan-bahan pokok ini, sering mengalami naik dan turun harga, dan sering membuat para pedagang menjerit, beberapa pedagang telah berhasil kami wawancarai, berikut ini hasil wawancara dari kami.
Seorang pedagang di pasar cibinong yang bernama, Lili (30) pedagang yang menerus kan usaha turun temurun dari keluarga nya sudah empat tahun berdagang sembako dipasar cibinong, “disini jualan sembako-sembako gitu lah de, ni kaya gini (sambil menunjuk ke barang dagangannya), masa mau disebutin satu-satu” ujar bu Lili saat ditanya apa saja yang dijual disana. Harga sembako yang dijual di pasar cibinong ini sering mengalami naik turun harga, “harga nya mah de naik turun, yang sering naik mah minyak sayur, bawang putih, sama gula pasir putih.” Ujar ibu penjual sembako yang berkulit putih ini. para pedangang ini mendapat pasokan bahan-bahan sembako dari sales-sales diberbagai tempat, “biasanya si dari sales, sales nya di Jakarta atau engga di Cileungsi.” Ujar beliau saat ditanya dari mana mendapatkan pasokan bahan-bahan sembako, “biasanya 2 minggu sekali, tapi kalo lagi rame bisa setiap hari, tergantung banyak apa engga nya yang beli.” Ujar nya saat ditanya waktu pasokan.
Bukan hanya ibu Lili yang menjual bahan-bahan pokok, tapi ada juga mas Sopyan (24), salah satu pegawai toko sembako di pasar Cibinong, “saya mah baru, kurang lebih baru 6 bulan.” Ujar mas Sopyan saat ditanya sudah berapa lama bekerja disini, “yaa disini, jual nya sembako-sembako kaya gini, kalo disebutin satu-satu bisa sampe sore.” Ujar-nya saat ditanyaa apa saja yang dijual disini. “biasanya yang sering naik mah minyak, itu yang paling melambung harganya.” Ujar nya saat ditanya apa saja bahan-bahan pokok yang sering naik, ditoko ini juga mendapatkan pasokan dari sales. “yaa dapet nya dari sales”. Ujar nya mas Sopyan, “biasa nya dapet pasokan nya seminggu sekali, pokok-nya mah tergantung kebutuhan, yang pasti ga tentu.”
Satu lagi pedagang sembako yang bernama ibu Hj.Sukardi (60), “Ibu masih baru kok, baru 1 tahun dagang di sini”, ujar beliau saat di tanya sudah berapa lama beliau bekerja di situ. “ibu mulai jualan dari jam 5 subuh sampe jam 4 sore” Katanya ketika di Tanya dari pukul berapa ia mulai berjualan. “Ya gini de, sembako-sembako kalau mau di sebutin banyak jadi nggak usah yah” Ujar ibu Hj sambil tersenyum. Banyak bahan-bahan pokok yang sering melonjak harganya”, Harganya si stabil , paling kalo naik model-model minyak curah waktu itu pernah naik dari Rp.10.000/Kg – Rp12.000/Kg”, ujarnya saat di tanya bahan-bahan apa saja yang sering naik. Seperti para pedagang yang lain ibu Sukardi mendapatkan pasokan dari sales-sales namun tidak sejauh para pedagang yang lain “dapetnya dari sales de, salesnya di agen kimly di belakang tuh deket queen kalo engga ganti-ganti” ujar ibu Sukardi.
Di swalayan juga banyak di jual sembako-sembako, namun harganya relative lebih mahal, mungkin di karnakan bahan-bahan tersebut bermerk, seperti minyak goreng SANIA yang berharga Rp25.000/2 Liter jika di ubah menjadi 1 liter, harganya mencapai sekitar Rp 12.500/Liter berbanding jauh dengan harga yang di tawarkan di pasar tradisional. (bayu/rinaldy/rio)


0 komentar: