Sabtu, 30 April 2011

Ciri-Ciri Orang NII Bemasyarakat

Sekarang ini telah marak usaha usaha musuh-musuh Islam wal Muslimin untuk menyesatkan dan menghancurkan ke islaman ummat melalui cara-cara atau isue-isue Islam, diantaranya mereka membawa nama dan ide menegakkan Daulah Islamiyah (Negara Islam) melalui ger akan gerakan yang mengatasnamakan pendidikan pesantren yang modern dan terpadu yang siap untuk menggelarnya secara nasional dan besar-besaran. Mereka mengajak melalui promosi penjualan media cetak dalam bentuk majalah Al Zaytun dan mengajak ziyarah majlis taklim-majlis taklim serta mempromosikan kehebatan ma_had Al Zaytun sebagai pesantren kebanggaan milik ummat Islam bangsa Indonesia. Padahal sesungguhnya mereka itu tidak lebih dari para penjahat dan penipu yang berkedok dan mengatasnamakan agama untuk menyesatkan kaum muslimin. Boleh jadi diantara keluarga kita, pembantu rumah tangga kita, teman-teman kita maupun tetangga kita atau lingkungan kita telah masuk dalam lingkaran setan jeratan doktrin atau ajaran sesat dan menyesatkan tersebut, bahkan mungkin telah menjadi anggota dan kaki tangan atau sekedar sebagai partisipan. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dan kehidupan bersosialisainya di masyarakat sekitar dan cara pengrekrutannya agar kita bisa berjaga-jaga. Nah, ini adalah ciri-ciri orang-orang NII dan cara pengrekrutan ummatnya.

Tempat Kajian dan berkumpul mereka namakan Malja dan bahasa gaulnya Mall. Untuk meminimalisir pergerakan mereka membuat dua malja, Malja tilawah berstatus kontrak bulanan, tidak ada perabot rumah tangga selain karpet, ada telepon Ratelindo, di tempat ini biasanya calon ummat digarap, dan kedua Malja khos yang biasanya sudah memenuhi standart berkeluarga (memiliki barang-barang berkeluarga) biasanya ditinggali oleh masul (aparat) yang sudah berkeluarga sebagai kamuflase, di tempat ini biasanya sebagai pembinaan ummat (indoktrinisasi) dan sebagai pusat kegiatan. Untuk sarana komunikasi kebanyakan mereka menggunakan fasilitas hp, . Satu Malja biasa dihuni sekitar 10 s/d 20 orang lelaki dan wanita tanpa ada hijab, rata-rata masih muda semua dan pakai motor, keluar masuk rumah secara aktif namun sepatu dan sendal tidak ada yang tertinggal di depan pintu. Aktivitas mereka ada yang sedang baca Al Qur’an atau Hadits, ada yang ngobrol dan ada pula yang terlibat dalam pembicaraan yang serius. Keberadaan mereka biasanya mengatas namakan sebuah keluarga ketika melakukan transaksi kontrak tempat tersebut, namun mereka hampir tidak pernah ada yang mau lapor atau berhubungan dengan RT / RW. Ciri mereka yang lain adalah sikapnya yang exclusif bahkan jarang sekali yang mau bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Penyelenggaraan shalat berjamaah nyaris sama sekali tidak ada, dan bila ada pertanyaan dari masyarakat tentang kegiat an mereka yang selalu ramai dikunjungi orang itu, mereka pun menjawab itu adalah keluarganya atau tempat tersebut sebagai tempat kursus private bahasa Inggris atau lainnya. Pergerakan mereka nyaris tidak mengenal waktu, karena pemenuhan program yang dituntut secepatnya mengakibatkan intensitas kerja mereka secara otomatis akan lebih cepat. Sistem Recruitment (Hujumat Tabsyiriah) adalah salah satu cara pengrekutan calon ummatnya. Berikut cara-cara yang biasa di lakukan dalam rangka perekrutan : Mengenali calon tilawah (orang yang akan dibawa) , dengan menyelidiki kegiatan rutinnya, keluarganya (ada unsur militer atau tidak), dan hobby serta self interestnya. Bicara tentang Islam dari sisi yang calon ummat suka untuk membuat mereka interest . Mulai mengajak calon ummat ke tempat pengajian, atau dengan menipu korban untuk ikut dengan berbagai macam alasan, seperti : minta diantar ke rumah temannya, yang setibanya disana akan diberikan pemahaman Islam. Bila calon ummat sudah tiba di maljanya (kantornya / tempat pengajiannya) pertama kali diarahkan untuk bicara Qur’an. Bila mereka sudah mulai hanyut dengan arahan yang ada, lalu mereka diajak untuk memulai acara pengkajian dan dimasukkan di dalam kamar yang sudah ada di dalamnya white board, spidol yang mushaf yang telah disediakan dengan segala logika dan analoginya yang didukung dengan ayat-ayat Al-qur’an mereka menancapkan keyakinan secara mendalam pada calon umat bahwa yang mereka sampaikan adalah kebenaran yang harus diperjuangkan. Bila calon ummat telah menerima apa yang mereka sampaikan, yang akhirnya adalah kewajiban hijrah ke NII, maka calon ummat diwajibkan membayar shadaqah. Sebelum tahap hijrah ada dua macam shadaqah yang harus dipenuhi, shadaqah Aqabah yang digunakan untuk penyeleksian sebelum tahap akhir (hijrah), untuk shadaqah Aqabah dikenakan Rp 100.000 s/d Rp 200.000. Untuk Aqabah calon ummat akan di cek lebih dahulu pemahamannya oleh pimpinan yang lebih tinggi setingkat (kabupaten/Disrtrict Officer), dan bila District Officer (D.O) menyatakan bisa dikirim (di hijrahkan ) maka mereka tinggal menunggu panggilan hijrah, yang waktunya antara 1 s/d 3 hari. Shadaqah hijrah diterapkan sebagai syarat mutlak hijrah, dan juga untuk membersihkan diri dari dosa - dosa yang pernah di lakukan sewaktu masih menjadi warga RI (Republik Indonesia). Untuk shadaqah hijrah diambil dari seluruh harta yang dicintainya, baik berupa apapun yang nanti diukur dalam nominal uang. Dan itu berkisar 1.000.000,-bahkan bisa lebih bila ummat masih mempunyai harta yang lebih dari itu. Setelah calon ummat melewati persyaratan tersebut tibalah waktunya hijrah yang dilaksanakan 1 hari 1 malam yang berarti calon ummat harus menginap. Sebelum keberangkatan ( hijrah) mereka lebih dahulu dibawa ke suatu tempat atau sering disebut sebagai transit untuk selanjutnya bersama-sama diangkut bersama calon ummat lain untuk ke tempat hijrah. Setelah semua calon ummat berkumpul mereka dinaikkan didalam mobil yang berkaca ray-ban, lalu mereka harus menutup mata dalam perjalanan ke tempat hijrah. Setibanya disana mereka diabsen dan diberi pemahaman sedikit sebelum istirahat. Jam 05.00 mereka bangun untuk shalat shubuh dan makan pagi, lalu jam 06.00 mereka masuk ke ruangan yang telah disediakan untuk didata administrasi tentang identitas diri dan harus disertai dengan Kartu Tanda Penduduk.

Sumber : http://wiyyan.page.tl/BAHAYA-ALIRAN-NII-ALZAITUN.htm

Rony Anugrah

X unggulan 5

0 komentar: