Sabtu, 23 April 2011

Sudahkah kita melindungi Bumi?

Kemajuan teknologi telah membuat peradaban besar. Semua alat elektronik yang praktis juga sudah mudah untuk didapat. Dan berbagai kebutuhan hidup tentunya membutuhkan alat-alat elektronik demi kesejahteraan hidup. Dipagi hari orang-orang sering melakukan aktivitasnya yang tak jauh-jauh dari barang elektronik, tidak ketinggalan juga pada malam hari, masyarakat juga memakai peralatan elektronik. Semua barang elektronik yang digunakan masyarakat tentunya juga berkaitan dengan peralatan listrik. Jutaan tegangan listrik yang selalu menghantarkan listrik ke rumah-rumah masyarakat demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Tentunya pemakain listrik ini juga tidak hanya dipakai sebagian daerah saja, tapi hampir di seluruh dunia masyarakat menggunakan listrik untuk kepentingan individu dan kelompoknya.Ketergantungan manusia kepada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara, pembangkit listrik yang mayoritas dibangun di semua negara berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang menghasilkan gas rumah kaca dan telah terbukti berakibat langsung terhadap kenaikan dramatis temperatur rata-rata Bumi. Hal itu menyebabkan naiknya permukaan air laut, perubahan iklim, dan potensi kepunahan yang besar terhadap keanekaragaman hayati. Dampak pemanasan global ini sudah dipastikan akan mempengaruhi lingkungan hidup yang menjadi tempat hidup kita. Dengan pemakaian peralatan listrik setiap harinya, akan membuang jutaan volt listrik dan imbasnya akan berdampak pada bumi. Bumi yang sudah tua ini mungkin tidak akan kuat lagi menahan banyaknya umat manusia, ditambah lagi dengan efek-efek tektonisme dalam bumi, dan juga kegiatan-kegiatan manusia yang sudah banyak memberikan imbas kepada bumi. Pemakaian listrik yang terlalu berlebihan juga akan membuat energi yang ada pada listrik akan berusaha lebih keras dan akibatnya bumi bisa-bisa hancur oleh kegiatan manusia, seperti pemakaian AC yang terlalu lama, pembakaran hutan dan sampah yang asapnya sampai melangit. Hal seperti ini harus dihindari. Pola hidup kita harus segera kita rubah apabila kita tidak ingin bumi kita hancur. Setidaknya, demi mengurangi dampak pemanasan global yang semakin parah, kita harus bisa menghemat energi. Gerakan "One Hour" adalah sebuah gerakan dimana semua masyarakat dunia diminta untuk memadamkan listriknya selama satu jam demi menghemat energi, dan juga mengurangi dampak pemanasan global.Konsumsi energi listrik di Indonesia terfokus di pulau Jawa-Bali atau sebesar 78% dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68% konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 29.605 GWH atau 23% total konsumsi listrik Indonesia, terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang. Karena itu, tak salah jika dikatakan bahwa mematikan listrik selama satu jam pada Earth Hour memiliki dampak yang signifikan terhadap penghematan energi listrik di Indonesia, khususnya kota metropolitan. Selama satu jam, Jakarta telah menghemat listrik sebesar lebih dari 170MW.


oleh: Hobir Nur Ikhsan (X.U5)
sumber: berbagai sumber

0 komentar: