Sabtu, 23 April 2011

Ritual Paskah Umat Nasrani Ambon Jalani Jalan Salib



Ratusan umat Nasrani di Ambon, Maluku, mengikuti prosesi Jalan Salib Hidup Oikumene, Sabtu (23/4). Prosesi diharapkan menjadi simbol pemersatu umat sekaligus mendorong umat untuk menjadi teladan dan melayani sesama di tengah keprihatinan bangsa yang terus dilanda peristiwa kekerasan.

Prosesi jalan salib ini dimulai dari kawasan OSM di Ambon sekitar pukul 09.30 WIT, mengitari sejumlah jalan utama di Kota Ambon dan berakhir di Lapangan Merdeka. Lapangan menjadi Bukit Golgota tempat Yesus disalib.

Ratusan umat Nasrani Ambon mengikuti prosesi jalan salib ini. Sebagian mengikuti arak-arakan Yesus yang memanggul kayu Salib, sebagian lagi menunggu di jalan-jalan yang akan dilalui oleh prosesi jalan salib tersebut.

Suasana haru menghiasi ritual tersebut. Tidak sedikit dari warga yang menitikkan air mata, terutama saat melihat Yesus dipecut oleh para pengawal ataupun jatuh saat memanggul kayu salib. Musik yang dilantunkan kelompok musik dengan menggunakan terompet dari atas mobil bak terbuka dan lagu yang dinyanyikan warga yang mengikuti proses kian menambah haru suasana.

Sebelum prosesi jalan salib dimulai, Uskup Diosis Ambonia, Petrus Canitius Mandagi, meminta agar prosesi jalan salib ini dimaknai sebagai titik awal pertobatan, mempererat persaudaraan, dan menghindari kekerasan. "Berpihaklah kepada kebenaran meski dengan resiko menderita. Itulah yang diajarkan Yesus," katanya.

Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku Jhon Ruhulessin menambahkan, salib harus dijadikan simbol pemersatu umat. Umat bersatu untuk menjadi teladan dan melayani sesama di tengah keprihatinan bangsa yang terus dilanda peristiwa kekerasan.

Dia juga mengimbau agar umat Nasrani tidak mudah terpancing isu. "Ketahanan umat harus diperkuat karena itulah modal untuk membangun Ambon, membangun Maluku," katanya.

sumber(www.kompas.com)

aulia rahma(x-6)

0 komentar: