Minggu, 10 April 2011

Moral Wakil Rakyat Semakin Sekarat

Negara kita adalah negara demokrasi dengan ditandai adanya wakil rakyat yang ada di Senayan. Wakil rakyat ini memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai penyampai aspirasi rakyat.

Di dalam negara demokrasi, rakyat memiliki kekuasaan yang luas. Seluruh rakyat Indonesia bisa menyampaikan aspirasinya. Karena hal ini telah di jamin di dalam UUD 1945 dan merupakan hak asasi manusia.

Namun, dalam praktiknya, tidak mungkin rakyat yang jumlahnya ratusan juta jiwa ini pergi berbondong-bondong ke Jakarta untuk menemui presiden guna menyampaikan aspirasinya. Untuk itulah di bentuk suatu badan atau lembaga yang tugasnya membuat perundang-undangan dan menyampaikan aspirasi rakyat. Lembaga ini biasanya kita sebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menjadi anggota DPR tidaklah mudah, bnyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Namun faktanya banyak sekali kader-kader partai politik yang menggunakan cara-cara yang tidak terpuji dalam mewujudkan cita-cita mereka menjadi seorang wakil rakyat yang terhormat.

Jabatan wakil rakyat memang sebuah jabatan yang terhormat, karena tidak semua orang bisa menduduki jabatan tersebut. Namun, tidak sedikit juga wakil rakyat yang moralnya telah sekarat. Contohnya mulai dari bertengkar dengan sesame anggota DPR pada rapat Paripurna, kisah cinta yang controversial hingga yang terbaru yaitu anggota DPR yang kepergok wartawan sedang asik melihat gambar-gambar porno ketika siding paripurna berlangsung.

Hal ini tentu sangatlah ironis, wakil rakyat yang sedianya adalah orang yang terhormat dan berpendidikan malah bermoral rusak tak karuan. Wakil rakyat seharusnya bisa menjadi panutan bagi ratusan juta rakyat Indonesia. namun, faktanya? Hmm.. kita sedang mengalami krisis kepemimpinan dan keteladanan.

Lantas jika rakyat bertanya, “harus kepada siapakah kami mencontoh?, kepada DPR yang moralnya pun tak karuan ataukah pemerintah yang sibuk memperkaya diri sendiri?.”

Indonesia kini semakin terpuruk. Butuh perubahan yang sangat besar untuk mengembalikan kejayaan negeri ini. Karena hamper di semua lini kehidupan negeri ini telah sakit dan tak sedikit pula yang kronis. Kekecewaan rakyat terhadap aparat pemerintah telah tak terbendung lagi, sebagai mana salah satu penuturan ibu rumah tangga yang bernama Retno Tjipto, “ jika anggota DPR saja telah hancur moralnya, bagaimana dengan nasib generasi bangsa? Saya sangat kecewa.” Ujarnya.

Bring our nation to become the develop country, don’t destroy our nation from the inside. Changce our bad habit..!

WILDA DIAH AYU. P_ XI IPA 4_JURNALISTIK

0 komentar: