Sabtu, 23 April 2011

reportase part two

Reportase Harga Sembako

Usai Pergantian Tahun, Sembako Stabil

Sembako atau seperti yang kita ketahui, sembako merupakan singkatan dari Sembilan bahan pokok. Di bulan April menjelang bulan mei keadaan harga sembako relative tidak stabil. Diantaranya adalah harga minyak-minyakan. Minyak merupakan salah satu sembako yang tidak stabil harganya. Selain minyak-minyakan, harga sembako lain yang relative tidak stabil yakni minyak Tanah, LPG, beras, telur, susu, maupun daging. Keseluruhan harga sembako tersebut tidaklah stabil, dengan kata lain kadang mengalami penaikan dan sedikit mengalami penurunan kemudian mengalami penaikan kembali. Hal ini terbukti dengan terdapatnya perbadaan harga antara warung-warung biasa, agen-agen, atau mini market seperti Indomart, Alfamart, maupun Alfamidi. Ketidakstabilan ini membuat bingung para konsumen yang memproduksi sembako sehari-harinya.

Namun usaha para konsumen untuk dapat meminimalisir kebutuhan sembako seminimal mungkin. Akan tetapi LPG, beras, maupun minyak sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. LPG atau biasa kita sebut elpiji, ini merupakan bahan pokok yang paling mendasar. Sehari-harinya selalu digunakan di rumah tangga. Untuk memasak makanan, sarapan, untuk memasak minuman atau hanya sekedar menghangatkan makanan yang sudah dingin. Beras merupakan makanan pokok yang biasa dimakan sehari-hari. Beras juga merupakan sumber karbohidrat sehari-hari.

Melonjaknya harga sembako yang kini beredar dipasaran seakan memaksa para konsumen untuk menghela nafas panjangnya yang kesekian kali. Bagaimana tidak, sembako (Sembilan Bahan Pokok) yang menjadi modal dasar manusia untuk melangsungkan hidup nya terus saja semakin melonjak. Seperti yang kita tahu banyaknya beredar informasi yang mengabarkan bahwa naiknya harga cabai merah sampai dengan 100% belakangan ini.

Kabar ini pasti sangat menghawatirkan para konsumen, ditambah lagi karena sebagian besar masakan khas Indonesia menggunakan bahan dasar cabai merah. Ibu Nunung misalnya, salah satu pelanggan di Toko ‘K’ mengeluh “harga sembako semakin hari semakin naik, padahal kualitas nya sama aja, jadi terpaksa deh porsi pemakaian nya dikurangin kaya bikin sambel jadi ga pedes lagi” keluhnya. Dari sini dapat kita ambil kesimpulan bahwa dengan harga yang begitu naik drastis tidak menjaminkan dengan bertambah baiknya produk atau barang tersebut.

Seperti yang telah kita kutip bahwa sangat melonjaknya harga beras pandan wangi berat 5kg dengan harga Rp 64500,- dibandingkan dengan beras ramos 5kg dengan harga Rp 47000,- perbedaan yang sangat jauh sekali. Sama dengan harga minyak ‘F’ 2L dengan harga Rp 24700,- jauh sekali dengan harga dulu yang mencatok harga maksimal Rp 20000,-.

Kenaikan harga ini dapat disebabkan dari berbagai faktor antara lain karena adanya masalah dari pertanian yang mengalami kerugian, hasil panen yang sangat dibawah perkiraan, cuaca yang tidak mendukung, gangguan hama, banyaknya permintaan dan lain sebagainya.


oleh : Elsa Kartika Sari Sunarya (XU4) dan Rahma Meilina (XU3)

0 komentar: