Sabtu, 02 April 2011

bogor kota hujan , bogor kota angkot

cuaca hari ini terasa sejuk. bogor yang diguyur hujan sejak subuh membuat cuaca terasa semakin dingin dan langit semakin mendung. budi yang sejak subuh sudah mondar-mandir citereup-kampung rambutan mengemudikan angkot 08-nya mencarinpenumpang yag sudah menunggunya di pinggiran pinggiran jalan.

namun sepertinya dewi fortuna tidak sedang berpihak padanya. walaupun sudah bolak balik dari citereup sampai kampung rambutan, angkot budi tak kunjung ramai dipenuhi penumpang. padahal biasanya di jam-jam segini penumpang sedang banyak -banyaknya. "soalnya, sekarang yang narik angkot banyak banget." ujar budi. memang sejauh mata memandang, disepanjang perlananan yang terlihat hanya mobil warna hijau dan warna biru yang lalu lalang. walau tak sdikit mobil pribadi dan kendaraan bermotor yang lewat. budi jadi teringat saat-saat beberapa tahun lalu, jalan jalan di kota bogor masih tidak terlalu ramai dipenuhi angkot. "dulu itu, bogor masih sepi. orang-orang masih suka jalan kaki kalau pagi-pagi. sekarang mah udah ganti sama angkot yang selalu ngetem sembarangan" padahal kalau dilihat dulu, kota bogor merupakan kota yang sejuk dan kota yang tenang. menurutnya, sekarang aja angkutan di wilayah bogor sudah mencapai 400 sedangkan di kota bogor sudah terdapat 11 samapai 13 trayek yang menyediakan angkot. bayangkan kemacetan yang terjadi di bogor saat ini.

Berdasarkan catatan samsat angkutan di kota bogor mencapai 5388 unit dan angkutan dalam propinsi 400 unit. hal ini menimbulkan pertanyaan bukankah dirjen perhubungan sudah mnentukan batasan atau jatah untuk angkoutan umum yang ingin beroperasi di kota bogor. "tapi sekarang mah, siapa saja bisa kalu maau naik angkot. tinggal dateng aja ke orang yang punya trayek, bayar sejumlah uang, langsung bisa narik angkot." ujarnya.
kalu begini kejadianya, bogor tidak akan hanya menjadi kota hujan dan kota sejuta angkot tapi juga mendapat julukan baru yaitu " kota sejuta kemacetan" seperti yang pernah dipegang oleh ibukota DKI Jakarta

(nurul hardianti XI ipa5)

0 komentar: