Sabtu, 02 April 2011

Tsunami yang Melanda Karena Ulah Tangan Manusia

“Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.” Potongan lirik lagu Berita Kepada Kawan-Ebiet G Ade, mungkin bisa kita renungi sebagai sebab akibat dari segala musibah yang telah terjadi di belahan dunia yang kita pijaki ini, dan tidak luput menelan korban yang tidak lain dan tidak bukan merupakan saudara-saudara kita.
Seperti yang belum lama ini telah terjadi, Gempa dan Tsunami yang telah terjadi di Jepang 11 Maret 2011. Bencana yang meluluh lantahkan Negara yang sangat terkenal dengan kemajuan tekhnologinya itu bahkan lebih parah dari Tsunami yang telah terjadi di Negeri kita tercinta Indonesia ini. Bagaimana tidak, yang melebihinya adalah hancurnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang telah dibuat oleh Jepang sebagai sumber listrik utama untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang saat ini malah berbanding terbalik kegunaanya menjadi hal yang mematikan bagi kehidupan mereka, entah dari penyakit hingga kematian yang ditimbulkan reaksi nuklir tersebut.
Meskipun secara Ilmiah atau pola pikir serta pembelajaran dari pengalaman yang pernah ada dari Para pakar ataupun Masyarakat dunia yang ahli dalam bidang Meteriologi dan Geofisika atau pengamat bencana alam yang ada di Dunia ini , mengungkapkan bahwa kurun waktu ± 10-20 tahun tahun lamanya kemunculan terjadi. Tetapi pada saat ini, Pola pikir itu terbukti salah dengan adanya Tsunami yang telah terjadi belakangan ini dengan kurun waktu yang begitu dekat dan tidak dapat diperkirakan. Meskipun dengan alat canggih sekalipun, kerena seperti kita tahu Jepang yang kita kenal dengan Kemajuan Tekhnologinya itupun sekarang luluh lantak akibat tsunami.
Kita sebagai manusia, haruslah menyadari akan hal ini, alam semakin tidak bersahabat dengan kita semakin jauh dari perkiraan kita. Atau bahkan kita yang menjadi penyebab semua ini? Sebagaimana yang telah terdapat dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 41yang menyatakan bahwa “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut Akibat ulah tangan Manusia…” Hal itu pasti benar adanya, terkadang saat ini kita terlalu serakah sebagai Manusia, memanfaatkan segalanya secara berlebihan, sehingga menjadikan kita Manusia yang egois yang hanya mementingkan kebutuhan hidup kita tanpa bersyukur kepada Tuhan sebagai pencipta Kita dan Ala mini, entah dengan beribadah maupun menjaga alam dengan baik. Karena sesungguhnya “Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Al-Huud-117). Karena Tuhan pun pasti tidak akan menciptakan sesuatau jika tidak ada maksud maupun rahasia dibalik apa yang diciptakannya. Mungkin, musibah yang telah terjadi belakangan ini yakni dengan maksud bahwa Tuhan ingin kita menjadi Manusia yang lebih baik dan lebih bersahabat dengan alam, serta menjadi Manusia yang selalu bersyukur akan segala nikmat yang telah diberikannya. Dengan begitu Dunia pun jauh dari segala bencana dan Kita hidup dalam perdamaian. Serta kita bisa menjadi Manusia yang paling beruntung hidup dalam dunia dan begitupun dalam kehidupan akhirat nanti.*Fina D (XI IPA Unggulan.1/ UTS semester 2)

0 komentar: